Swansea City FC
Libero.id - Pemain Indonesia, Jordi Amat, sampai saat ini masih belum bisa melupakan momen bikin Manchester United gigit jari. Hal itu tentu saja saat dia membela Swansea City pada 2014 silam.
Sebelum bermain dengan Johor Darul Takzim (JDT), Jordi Amat bermain dengan banyak tim Eropa termasuk Swansea City. Karena itu, tak heran jika salah satu kenangan berharga dia adalah saat membantu Swansea mengalahkan Manchester United sebanyak dua kali pada 2014 dan 2015.
Ini adalah kenangan yang luar biasa. Hal itu karena The Swans adalah tim non-unggulan di English Premier League (EPL) saat itu. Namun di bawah arahan manajer Garry Monk, mereka melakukan apa yang selama ini dianggap mustahil melawan United yang saat itu dilatih oleh Louis van Gaal.
Lebih manis lagi, salah satu kemenangan itu tercatat di Old Trafford pada Agustus 2014 dengan Jordi Amat tampil sebagai starter selama 90 menit. Untuk kapten Southern Tigers, itu adalah sesuatu yang akan dia ingat selamanya.
“Ya, saya bermain melawan banyak pemain hebat. Terkadang, saya tidak ingat berapa banyak pemain yang saya hadapi. Ya, saya telah bermain di liga profesional selama 12 tahun dan mendapatkan banyak pengalaman pertandingan,” ungkap Jordi Amat dikutip dari Makan Bola.
“Saya bangga dengan semua ini dengan beberapa momen indah yang akan saya ingat selamanya. Di Swansea, di EPL kami mengalahkan Manchester United dua kali. (Permainan) tandang, itu gila (dengan) saya bermain 90 menit di kedua pertandingan,” sambung dia.
Tentu yang lebih istimewa, saat itu Jordi Amat dan Swansea City bisa mengalahkan Red Devils yang masih diisi sejumlah pemain bintang. Salah satu yang dibikin mati kutu olehnya ialah Wayne Rooney.
“Ya, kami bermain melawan (Wayne) Rooney, melawan (Rio) Ferdinand. Ini adalah kenangan yang baik dan saya mencoba untuk membawa semua pengalaman ini di ruang ganti dan dengan rekan satu tim saya, untuk berbagi momen seperti ini,” papar Jordi Amat.
Diakuinya ingatan itu terkadang mengundang ejekan dari para pemain JDT pendukung The Red Devils. Terlepas dari semua itu, bek tengah berusia 31 tahun itu mengakui atmosfer di Old Trafford dianggap sebagai yang terbaik untuk seorang pesepak bola.
“Ya saya tahu. Semua rekan tim saya juga mendukung Manchester United. Dan bisa saya katakan, (Old Trafford) adalah stadion terbaik yang pernah saya mainkan. Old Trafford luar biasa tapi senang bisa menang di sana. Jadi, ini momen yang luar biasa bagi saya,” tutup dia.
(muflih miftahul kamal/muf)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini