Libero.id - Masih ingat kejadian Piala AFF U-19 2022? Saat itu, Thailand dan Vietnam main sabun untuk menjegal Indonesia. Kini, beberapa bulan berselang, keduanya harus saling jegal di SEA Games 2023. Meski sudah sama-sama lolos semifinal, salah satu dari Thailand atau Vietnam bakal bertemu Indonesia. Hukum karma?
Beberapa bulan lalu, pendukung timnas Indonesia dibuat geram dengan aktraksi Thailand dan Vietnam. Mereka sengaja bermain imbang untuk mencegah Indonesia lolos ke semifinal. Sebab, Garuda Muda adalah tuan rumah dan calon lawan paling berbahaya di final.
Akibatnya, Thailand dan Vietnam hanya bermain imbang 1-1. Padahal, banyak momen yang secara akal sehat bisa menjadi gol. Mereka juga tampak tidak bersemangat bertanding.
Dengan hasil imbang Thailand dan Vietnam, Marselino Ferdinan dkk ketika itu dipastikan masuk kotak. Thailand dan Vietnam lolos ke semifinal, meski pada akhirnya Malaysia yang menjuarai Piala AFF U-19 2022.
Sekarang, situasi yang hampir sama tercipta pada SEA Games 2023. Thailand dan Vietnam memang sudah dipastikan lolos ke semifinal. Begitu pulan timnas Indonesia U-22 asuhan Indra Sjafri. Bahkan, Indonesia menjadi tim pertama memastikan tempat di semifinal dengan 3 kemenangan tanpa kebobolan.
Sementara bagi Thailand dan Vietnam, keduanya harus bertarung untuk menghindari pertemuan dengan Indonesia di babak 4 besar.
Thailand dan Vietnam harus bermain serius agar terhindar dari kesulitan di semifinal. Sebab, sama seperti Piala AFF U-19 2022, penampilan Indonesia di SEA Games 2023 layak dibanggakan. Garuda Muda menjadi kandidat untuk untuk mendapatkan medali emas.
Untuk menjadi juara Grup B, Thailand hanya butuh skor imbang. Meski sama-sama punya 9 poin, The War Elephants memiliki selisih gol yang lebih baik dari Vietnam. Thailand dan Vietnam akan bertemu pada pertandingan terakhir Grup B di Prince Stadium, Phnom Penh, Kamis (11/5/2023) pukul 19.00 WIB.
Jadi, layak dinantikan tim mana yang akan mendapatkan hukum karma dari kelakuan timnas junior mereka saat Piala AFF U-19 2022 digelar di Indonesia, tahun lalu.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini