Thomas Mueller, Pemain Paling Dianggap Sebelah Mata di Dunia

"Mueller menggelari dirinya sebagai 'Raumdeuter' atau Juru Ruang. Kekuatan dia adalah saat tidak menguasai bola."

Biografi | 15 September 2020, 13:20
Thomas Mueller, Pemain Paling Dianggap Sebelah Mata di Dunia

Libero.id - Bicara Bayern Muenchen, banyak yang menyoroti kehebatan Robert Lewandowski atau Alphonso Davies. Begitu pula jika bicara timnas Jerman, sorotan banyak ditujukan kepada Leroy Sane, Serge Gnabry, Toni Kroos, atau Timo Werner.

Padahal, atau sosok penting yang berada di balik kesuksesan Bayern maupun Jerman yaitu Thomas Mueller. Dengan 118 gol dan 145 assist di Bundesliga, Mueller membuat sebuah capaian luar biasa yang selama ini jarang disorot.

Ditambah, pemain berusia 31 tahun itu adalah pengoleksi sembilan gelar Bundesliga, enam Piala DFB dan dua Liga Champions UEFA. Dia seharusnya ditempatkan sebagai pemain top bersama Ronaldo ataupun Messi.

Banyak para pengamat sepak bola yang memperdebatkan posisi bermain Thomas Mueller yang kerap berpindah-pindah dan sangat fleksibel di depan. Pemenang Piala Dunia 2014 itu tidak hanya bisa bermain sebagai penyerang tengah murni, tetapi ia juga bisa bermain sebagai second striker, gelandang serang ataupun sayap - tapi itu hanya dari sekian banyak peran yang bisa ia mainkan di lapangan. Dalam kata-katanya sendiri, Mueller menggelari dirinya sebagai 'Raumdeuter' atau Juru Ruang.

“Saya tidak terlalu senang digolongkan sebagai striker, saya tidak melihat diri saya sebagai penyerang,” ujar Mueller yang bergabung dengan Die Roten saat berusia 10 tahun.

"Saya suka aktif dalam ruang di belakang lini tengah lawan. Di sanalah saya paling bisa ‘melukai’ lawan. Saya adalah campuran antara striker dan gelandang. Saya adalah Raumdeuter. Ini tentang insting,” jelas pemain yang memulai debutnya bersama Muenchen di usia 18 tahun itu.

Dari tahun 2010 hingga 2020, Mueller adalah pemain yang mampu mencetak 108 gol dari open play dengan memanfaatkan ruang tembak. Hanya rekan setimnya, Robert Lewandowski dan kapten Borussia Dortmund, Marco Reus yang menghasilkan lebih banyak gol ketimbang dirinya. Untuk assist, capaian Mueller juga tak bisa dipandang sebelah mata, total 145 assist telah ia bukukan dan jelas itu telah banyak membantu Lewandowski dalam mencetak gol sejak bergabung pada 2014,

"Lebih mudah dengan Thomas di sampingku, dia banyak membantu saya. Kami saling melengkapi dengan sangat baik” ujar Lewandowski.

"Thomas selalu mengarah ke gawang lawan, dengan banyak pergerakan. Kami selalu memiliki satu pemain lebih banyak di area penalti saat dia bermain, saya memiliki lebih banyak ruang dan tidak selalu dua atau tiga lawan melawan saya.”

Cara bermain Mueller cukup sederhana - dengan operan cepat, sedikit sentuhan dan eksekusi yang klinis, Mueller akan  bisa langsung menghasilkan gol. Secara statistik, pemain dengan 100 caps bersama tim Panzer Jerman itu- total telah mencetak 10 gol di ajang 2 Piala Dunia, serta Mueller adalah pemain yang oportunis.

"Kuncinya adalah waktu antara orang yang melakukan operan dan orang yang melakukan lari ke zona yang tepat," ujar Mueller kepada Goal.

“Ada area berbahaya dalam sepak bola yang, jika Anda meluangkan waktu untuk mempelajarinya, Anda akan mempelajari apa yang paling bisa membikin sakit pertahanan lawan. Itu selalu menjadi salah satu kekuatan terbesar saya: permainan posisi saya tanpa bola di antara garis dan memasuki area dalam di sepertiga akhir. Tidak ada yang benar-benar misterius tentang itu.”

Secara genuine, pemain bernomor punggung 25 itu memiliki kemampuan luar biasa untuk melihat pola permainan dengan terus-menerus berlari untuk menambah ruang di antara barisan belakang lawan dan memberikan opsi passing bila dibutuhkan.

“Ini bermuara pada permainan posisi, kecepatan berpikir dan kepercayaan diri pada kemampuan Anda sendiri,” lanjut Mueller.

“Saya tidak akan mengatakan saya 'tidak biasa'. Satu-satunya hal yang 'tidak biasa' adalah keseluruhan keterampilan saya, jika Anda melihat keterampilan teknis individu saya. Saya memiliki teknik yang bagus, tetapi saya bukan penggiring bola. Ada penyerang yang memiliki tembakan lebih baik, atau lebih cepat. Yang tidak biasa adalah, terlepas dari kelemahan itu, saya berhasil mencapai puncak karena aspek lain dari saya.”

"Itulah yang tampaknya tidak dipahami oleh siapa pun. Daripada memikirkan tentang pesepakbola seperti apa (saya), lebih baik mereka bertanya pada diri sendiri bagaimana pesepakbola ini bisa bermain di tim Bundesliga yang begitu sukses dan bukan 'tim Bundesliga normal' atau bagaimana dia bisa menjadi yang teratas bukan mengapa dia menjadi yang teratas?” jelasnya.

Meskipun pemain berusia 31 tahun itu membuat dan mengambil peluang dengan sangat baik - 252 gol dan 230 assist dari 630 penampilan kompetitif untuk klub dan negara -, kekuatan dia adalah saat tidak menguasai bola. Yaitu pada saat-saat sebelum memberikan umpan atau tembakan.

Teorema Thomas Mueller sebagai salah satu pemain terbaik di dunia mungkin tak akan pernah diakui oleh para penggemar sepak bola, tetapi pemain Jerman itu selalu menemukan cara untuk memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network