10 Kapten yang Paling Berpengaruh, Ikon dan Maskot Klub!

"Ada pemain berjuluk Besi, ada Tukang Angkut Air, dan tak lupa ada Il Capitano."

Feature | 16 September 2020, 18:15
10 Kapten yang Paling Berpengaruh, Ikon dan Maskot Klub!

Libero.id - Peran kapten dalam sebuah kesebelasan tidak hanya sebagai pemimpin di lapangan, namun mereka juga berperan dalam membentuk mentalitas rekan-rekannya. Sangat mungkin pula menjadi bagian integral dari sebuah permainan.

Kapten akan memberikan inspirasi untuk rekan-rekannya serta mendorong timnya untuk memenangkan pertandingan, berikut 10 kapten yang paling berpengaruh untuk klub dirangkum Libero.id:

10 - Fernando Hierro - Real Madrid

Libero.id

Kredit: realmadrid.com

Dalam bahasa Spanyol, nama belakang bek Real Madrid ini berarti Besi; mungkin bisa sangat mewakili peformanya di lni belakang El Real yang sekuat ‘besi’. Hierro bermain untuk El Real selama 15 tahun dengan penuh kebanggaan serta kesetiaan, dimana pemain datang dan pergi serta pergantian manajer tak mempengaruhi keteguhannya untuk tetap di Santiago Bernabeu.

Hierro adalah tokoh kunci dalam salah satu periode tersukses Madrid di tahun 1950-an dan 60-an, memenangkan tiga gelar Liga Champions dan mengangkat La Liga lima kali selama di ibukota Spanyol. Kendati begitu, sama seperti kapten-kapten sesudahnya, karier Hierro tidak berakhir dengan baik setelah pada tahun 2003 ia berselisih dengan Florentino Perez. Namun, Hierro tetap kokoh diposisikan sebagai sosok bersejarah bersama Los Blancos.

9 - Didier Deschamps - Prancis

Dikenal sebagai gelandang "Pengangkut Air" oleh rekan senegaranya yang temperamental, Eric Cantona, mantan pemain Chelsea ini nyatanya adalah aset kunci untuk tim mana pun yang ia bela. Sekarang dengan dirinya menjadi seorang pelatih, kemampuan dalam mengelola organisasi bukanlah hal yang baru dengan pengalaman sebelumnya menjadi seorang kapten dari tim yang ia bela.

Meski lebih terkenal sebagai kapten Prancis saat menjuarai Piala Dunia FIFA 1998 dan UEFA Euro 2000, Deschamps juga membuat sejarah saat menjadi kapten Marseille. Berhasil membawa Marseille mengangkat Liga Champions pada tahun 1993, membuat gelandang Pengangkut Air itu menjadi kapten termuda yang pernah memenangkan Piala Berkuping Besar tersebut, dan ia membuktikan dirinya jauh lebih dari pembawa air sebagai salah satu perusak permainan paling efektif di tengah lapangan.

8 - Carles Puyol - Barcelona

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Dengan rambut keriting dan badan yang berisi, Carles Puyol sering kali tidak menjadi sorotan karena rekan-rekannya di lini tengah dan depan lebih bermain menarik ketimbang dirinya saat bermain untuk Barca. Namun, bagi para pendukung Blaugrana, sang bek memainkan peran yang sama besarnya dalam membawa kesuksesan klub seperti Xavi, Lionel Messi atau superstar klub Catalan lainnya.

Pria dengan satu klub itu terus membuktikan diri tanpa henti berjuang untuk mendapatakn tempat di tim utama Barca, dan sampai hari ini, beberapa orang akan berpendapat bahwa memiliki pemain sekaliber Messi, Xavi, Iniesta di depannya membuat pekerjaannya sebagai kapten menjadi sederhana; tetapi setelah enam gelar La Liga dan tiga Liga Champions, pengaruhnya di lapangan benar-benar tidak dapat disangkal.

7 - Johan Cruyff - Ajax

Ke mana pun Johan Cruyff bermain, kemenangan dan kejayaan biasanya mengikuti di belakangnya. ‘Penyihir Belanda’ itu adalah kapten Ajax di awal tahun 1970-an dan dikreditkan sebagai pemain yang membawa klub Amsterdam itu ke puncak sepak bola Eropa dengan kecerdasan serta kepribadiannya yang pantang menyerah.

Di Ajax-lah nama “total football” lahir, gaya yang akan membuat Cruyff dan Belanda terkenal dan ditakuti. Dilevel klub, ia sukses meraih tiga Liga Champions berturut-turut antara 1971 dan 1973 bersama Ajax. Kepemimpinan Cruyff sebagai kapten mengubah Ajax, dan sepak bola itu sendiri.

6 - John Terry - Chelsea

Libero.id

Kredit: chelseafc.com

Ada sebuah perkataan, jika membuka tubuh dan pikiran John Terry, maka semua akan berwarna biru, warna kebanggaan Chelsea. Darah, keringat serta air mata dari seorang anak laki-laki di Stamford Bridge benar-enar membantu Chelsea menjadi salah satu klub top Eropa.

Seorang pemimpin tak kenal takut yang dianggap banyak orang sebagai bek tengah Inggris terakhir yang penuh semangat, keberanian, dan determinasi, Terry memimpin Chelsea sebagai kapten selama lebih dari 12 tahun melalui era keemasan klub.

Meski menjadi kapten tim nasional Inggris jauh dari sukses, ia akan turun sebagai salah satu pemimpin sepakbola terhebat yang pernah ada. Terlepas dari banyak masalah serta kontroversi di luar lapangan, "JT" menjadi kapten Chelsea dengan 16 trofi bergengsi dalam karirnya dan meninggalkan London setelah bermain lebih dari 700 pertandingan untuk klubnya.

5 - Tony Adams - Arsenal

Sosok ikonik dalam sejarah Arsenal, Adams baru berusia 21 tahun saat diangkat sebagai kapten klub.

Selama 14 tahun di  Islington, bek tengah itu menjadi kapten tersukses The Gunners setelah membawa mereka meraih 10 gelar bergengsi. Tapi bukan hanya trofi yang mengokohkan warisan Adams: komitmennya yang tak pernah mati, ketahanan fisik dan mental adalah faktor kunci dalam membentuk 4 bek tangguh yang legendari dengan nama Lee Dixon, Steve Bould dan Nigel Winterburn yang membuat clean sheet terbaik sepanjang sejarah klub.

Tangguh, hebat dalam bola udara serta kemampuannya melakukan tekel disaat yang tepat menjadikannya aset utama bahkan selama tahun-tahun terakhir kariernya. Tidak heran Arsene Wenger memanggilnya "profesor pertahanan".

4 - Roy Keane - Manchester United

Libero.id

Kredit: manutd.com

Beberapa kapten memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan sama-sama menciptakan ketakutan seperti Roy Keane. Entah itu gaya permainannya yang keras, kecenderungannya untuk menuntut yang terbaik dari rekan satu timnya, atau pertengkaran legendaris dengan Patrick Vieira ketika masih di Arsenal.

Seorang tokoh dalam periode tersukses Manchester United, Keane menjadi kapten setelah Eric Cantona pensiun pada 1997 dan memimpin Setan Merah meraih sembilan penghargaan utama. Tidak pernah ragu dalam mengeluarkan pendapat, Keane dengan cepat berbicara jika dia merasa suatu hal perlu disampaikan bahkan jika itu membuat marah manajernya sendiri atau pendukung klub, maka ia akan sampaikan.

3 - Steven Gerrard - Liverpool

Pemain jebolan asli akademi Liverpool, Steven Gerrard berkali-kali menyelamatkan Liverpool dengan prestasi yang luar biasa.

Bagaimanapun, Gerrad adalah pria yang mempelopori comeback ajaib di final Liga Champions UEFA pada 2005, dan hanya 12 bulan kemudian, pemain yang kini menjadi pelatih Rangers itu juga melakukannya di final Piala FA tahun 2006.

Kendati blundernya pada Liga Premier musim 2013/14 dianggap sebagai salah satu momen terburuk sepanjang karirnya, Gerrad tetap layak dinobatkan sebagai kapaten yang paling berpengaruh di dunia sepak bola.

2 - Franz Beckenbauer - Bayern Muenchen

Libero.id

Kredit: fcbayern.com

Mendapat gelar Der Kaiser, Beckenbauer memimpin klub dan negaranya dengan memenangkan hampir setiap kompetisi bersama Bayern dan Jerman Barat.

Salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa, Beckenbauer mendefinisikan peran sweeper seperti yang kita kenal sekarang.

Penampilan yang tenang dan jenius dalam membaca permainan, ia menjadi kapten Bayern untuk tiga gelar Bundesliga berturut-turut antara 1972/74 serta Liga Champons msuim 1974/76. Di level negara, Der Kaiser juga sukses memenangkan Piala Dunia tahun 1974 dan Piala Eropa 1972.

1 - Paolo Maldini - AC Milan

Maldini menikmati karir 25 tahun yang gemerlap bersama I Rossoneri dan pada tahun 1997 diserahkan ban kapten menyusul mundurnya Franco Baresi dan Mauro Tassotti.

Mengikuti jejak ikon-ikon hebat seperti itu akan membuat banyak orang takut, tetapi Maldini menjadi legenda klub dengan caranya sendirinya. Bek kiri ini mampu mengangkat delapan gelar utama termasuk dua kemenangan Liga Champions  pada 2003 dan 2007.

Terkenal karena vokalnya, kehadirannya yang menonjol di lapangan, 'Il Capitano' sangat penting dalam mengatur pertahanan yang solid di level klub dan internasional.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network