Kisah Memalukan Persik Kalah Telak dari Shin Tae-yong di Liga Champions Asia

"Skor 0-15 adalah angka yang benar-benar telak."

Feature | 17 September 2020, 12:02
Kisah Memalukan Persik Kalah Telak dari Shin Tae-yong di Liga Champions Asia

Libero.id - Sebelum menjadi pelatih tim Garuda, Shin Tae-yong pernah punya hubungan yang kurang baik dengan sepak bola Indonesia. Saat menjadi pemain, pria asal Korea Selatan itu sempat mempermalukan juara Liga Indonesia 2003, Persik Kediri.

Cerita kurang layak dikenang itu terjadi pada Liga Champions Asia (LCA) 2004. Sebagai juara Liga Indonesia 2003, Macan Putih mendapatkan kesempatan bertarung di fase grup kompetisi sepakbola antarklub paling bergengsi di Asia tersebut. Tergabung di Grup G, Persik harus menghadapi Seongnam, Yokohama F Marinos, dan Binh Dinh.

Libero.id

Persik Kediri. Kredit: the-afc.com

Libero.id

Seongnam. Kredit: the-afc.com

Nah, kejadian yang tidak pernah diharapkan suporter Persik tercipta pada 10 Mei 2004. Bertanding di Tancheon Sports Complex, Seongnam membantai Persik 15-0. Saat itu, terlihat jelas perbedaan kelas antara cara bermain Persik dengan Seongnam.

Ketika pertarungan memasuki jeda babak pertama, Hamka Hamzah dkk saat itu sudah menderita 7 gol tanpa balas. Laga baru berjalan tiga menit, gawang mereka sudah dijebol Jasenko Sabitovic. Dua menit kemudian, Seongnam menggandakan keunggulan melalui Adhemar. Tae-yong kemudian menambah gol tuan rumah pada menit ke-12.

Kebobolan 3 gol dalam 12 menit meruntuhkan mental Persik. Seongnam kemudian menambah 12 gol lagi. Adhemar mencetak gol kedua pada menit 25, yang dilanjutkan Lee Seong-nam (38, 42, 45, 65), Kim Do-hun (60, 71, 88), Sabitovic lagi (73, 74, 86), dan Cho Sung-Rae (82).

Libero.id

Score Sheet Persik vs Seongnam. Kredit: the-afc.com

Impresifnya penampilan Seongnam tidak lepas dari keinginan memperebutkan posisi puncak klasemen akhir Grup G. Pasalnya, mereka harus bisa memiliki selisih gol lebih banyak dibanding Marinos selaku pesaing terdekat. Pasalnya, dua klub Korea dan Jepang itu menjadi unggulan utama yang diprediksi akan mudah melaju ke fase knock-out.

Keberhasilan membantai Persik menjadikan Seongnam juara Grup G dengan raihan 15 poin atau sama seperti Marinos. Tapi, The Magpies berhak di puncak karena memiliki +20 gol, sedangkan Marinos hanya +16 gol.

Setelah lolos ke perempat final, Seongnam menghadapi Sharjah (Uni Emirat Arab). Mereka menang 6-0 dan 5-2 untuk melangkah ke semifinal melawan klub elite Uzbekistan, Pakhtakor. Seongnam kembali tampil garang dengan memproduksi skor 0-0 dan 2-0 untuk selembar tiket final.

Namun, performa bagus Seongnam harus terhenti di partai puncak. Melawan raksasa Arab Saudi, Al-Ittihad, klub milik Pemerintah Kota Seongnam tersebut sebenarnya unggul 3-1 pada leg pertama di Jeddah. Saat itu, tiga gol Seongnam digelontorkan Denis Laktionov, Kim Do-hoon, dan Jang Hak-young.

Merasa di atas angin, Seongnam justru lengah pada pertandingan kedua di kandang. Tanpa diprediksi, mereka justru menyerah 5 gol tanpa balas! Lima gol tim tamu dihasilkan Redha Hassan Tukar, Hamzah Idris, Mohammed Noor (2 gol), serta Manaf Abushgeer.

Unggul agregat 6-3, Al-Ittihad berhak mengangkat trofi. Sementara Tae-yong meninggalkan Seongnam di akhir musim 2004 untuk berkelana ke Australia membela Queensland Roar pada 2005. Tapi, cedera engkel memaksa Tae-yong beralih profesi menjadi menjadi asisten pelatih. Dia membantu Miron Bleiberg hingga 2008.

Sebaliknya, Persik harus terhenti sebagai tim peringkat ketiga Grup G. Dengan 4 poin, Macan Putih unggul 3 poin dari Binh Dinh sebagai juru kunci. Hasil itu didapat karena Persik juga dikalahkan Seongnam 1-2 serta Marinos 0-4 dan 1-4. Persik hanya mampu bermain imbang 2-2 dan menang 1-0 dengan Binh Dinh.

Persik kembali mendapatkan kesempatan bermain di LCA pada 2007. Sama seperti 2004, Macan Putih juga tidak berbuat banyak. Juara Liga Indonesia 2006 juga terhenti di fase grup.

Yang membedakan adalah Persik tidak tampil memalukan. Tergabung di Grup E, mereka menghadapi Urawa Red Diamonds, Sydney FC, dan Shanghai Shenhua. Hasilnya, 2 kemenangan dipetik atas Shanghai (1-0) dan Sydney (2-1) di Stadion Manahan, Solo. Di lokasi yang sama, Urawa juga mampu ditahan imbang 3-3.

Hasil minor baru mereka dapatkan ketika tandang. Tiga kali tampil di luar negeri, tiga kali kekalahan didapatkan. Macan Putih dihajar Urawa dan Sydney 0-3 serta menyerah 0-6 dari Shanghai.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network