Libero.id - Sempat menyandang status pemain bergaji terkecil di Liga Premier, Matty Longstaff musim ini tidak perlu berkecil hati. Dengan kontrak 2 tahun yang baru saja diteken dengan Newcastle United, pemuda berusia 20 tahun itu akan dibayar 30.000 pounds (Rp 576 juta) per pekan.
Longstaff menunjukkan performa terbaik bersama Newcastle pada musim debutnya di Premier League sepanjang 2019/2020. Mendapatkan kesempatan tampil 9 kali, dia memproduksi 2 gol penting yang menjadi pembicaraan media hingga hari ini. Jika ditotal, pada 2019/2020, Longstaff merumput 15 kali di semua ajang dengan memproduksi 3 gol.
Dia sempat menjadi perbincangan pada laga perdana di kompetisi elite Inggris itu pada 6 Oktober 2019 melawan Manchester United. Saat itu, gol cantik langsung dilahirkan untuk membantu The Magpies memetik kemenangan bersejarah 1-0 di St James' Park.
Uniknya, pada pertandingan kedua di kandang The Red Devils, 26 Desember 2019, pemilik nama lengkap Matthew Ben Longstaff kembali menceploskan bola ke gawang. Bedanya, pada laga Boxing Day itu Newcastle menyerah 1-4.
Akibat dua aksi menawan menghadapi MU, Longstaff langsung menjadi buah bibir di Inggris. Tidak hanya kepincut dengan performa impresif pemuda kelahiran Rotterham, 21 Maret 2000, tersebut, banyak pendukung fanatik Newcastle sampai menyelidiki bayaran sang pemain saat itu.
Longstaff memang tidak setenar gelandang-gelandang Liga Premier macam Paul Pogba atau Kevin de Bruyne, yang mendapatkan bayaran ratusan ribu pounds per pekan. Pendapatan Longstaff sebagai pemain bahkan masih kalah jauh dari kakaknya, Sean Longstaff, yang juga masuk sebagai pemain utama The Magpies. Dia hanya menerima upah 850 pounds (Rp 16,2 juta) per pekan!
Angka tersebut sangat kecil bagi penghuni starting line-up di Premier League. Bandingkan dengan Sergio Romero, yang dibayar 70.000 pounds (Rp 1,3 miliar) per pekan oleh MU. Padahal, sepanjang musim lalu, penjaga gawang asal Argentina tersebut tidak memiliki penampilan di Liga Premier.
Bandingkan pula dengan rekan setimnya musim lalu, Henri Saivet. Dengan bayaran 35.000 pounds (Rp 672 juta), mantan pemain Girondions de Bordeaux tersebut sama sekali tidak terlihat berada di lapangan dengan seragam hitam-putih sepanjang 2019/2020.
"Saya senang bisa menandatangani kontrak (hingga musim panas 2022). Butuh waktu sedikit lebih lama dari yang saya harapkan. Tapi, saya sangat senang ini selesai sekarang. Saya tidak sabar untuk bermain penuh di St James' Park. Semoga musim ini menjadi musim yang menyenangkan untuk kami," kata Longstaff kepada Sky Sports.
"Saya berbicara dengan Steve Bruce (nakhoda The Magpies) dan kami membicarakan banyak hal. Dan, itu (status di lapangan) tidak perlu dipikirkan lagi setelah saya berbicara dengannya. Dia memberi saya kesempatan dan saya sangat menantikan untuk bekerja dengannya dan staf pelatihnya, yang semuanya hebat dengan saya," tambah pemain timnas Inggris U-21 itu.
Longstaff lahir di Rotherham, South Yorkshire, dan tumbuh di North Shields, Tyne and Wear. Saat remaja dia bersekolah di John Spence Community High School. Karena itu, Longstaff menjadi pendukung The Magpies sejak kanak-kanak. Dia sering menyaksikan pertandingan-pertandingan Newcastle langsung di stadion.
"Kami telah memberinya tawaran yang luar biasa. Bagi saya ini harus menjadi jalan ke depan dalam kariernya. Kami telah melakukan semua yang kami bisa. Tentu saja kami semua akan menyukainya untuk bertahan. Tapi, itu adalah hak prerogatifnya," kata Bruce beberapa pekan lalu ketika menjawab pertanyaan tentang masa depan Longstaff.
Sebagai atlet, bakat Longstaff tidak datang dari langit. Darah olahraga mengalir deras dari keluarganya. Kakaknya, Sean Longstaff, bermain untuk Newcastle sejak 2016 hingga saat ini sebagai gelandang. Sama seperti Matty, Sean juga beroperasi di tengah. Sepanjang musim lalu, dia bermain 23 kali di Premier League.
Baik Matty maupun Sean mengenal olahraga dari sang ayah, David Longstaff. Dia merupakan mantan pemain timnas hoki es Inggris yang memiliki lebih dari 100 penampilan dan sekarang tercatat sebagai pelatih Whitley Warriors. Sementara sang paman, Alan Thompson, juga pemain Newcastle pada 1991-1993.
Longstaff menjalani debut profesional untuk The Magpies pada 28 Agustus 2019. Saat itu, dia langsung menghuni starting line-up di pertarungan penting melawan Leicester City pada Piala Liga.
Kepercayaan diberikan Bruce setelah Longstaff menunjukkan performa yang bagus bersama tim cadangan Newcastle. Sebagai produk asli The Magpies, dia telah menimba ilmu di akademi sejak usia 10 tahun. Longstaff merangkak dari bawah. Dia selalu menonjol di setiap kelompok umur di akademi sehingga naik kelas lebih cepat dari jadwalnya.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini