Libero.id - Tradisi awayday yang biasa dilakukan suporter klub-klub Liga Indonesia dipastikan berakhir musim depan. Berdasarkan kesepakatan antara PSSI dan Polri, suporter tamu tidak diizinkan datang. Ini untuk mencegah kemungkinan bentrok antarpendukung yang bisa mencoreng sepakbola Indonesia lagi.
Musim baru Liga Indonesia dengan nama, format, dan aturan baru rencananya akan digelar pada 1 Juli 2023 dan berakhir pada 28 April 2024.
Ada banyak perubahan yang dilakukan. Selain adanya format final four, regulasi pemain asing juga diperbaiki. Ada juga penggunaan VAR pada putaran kedua. Kemudian, regulasi larangan suporter tandang juga sedang disusun otoritas terkait. Bahkan, ini menjadi rekomendasi dari izin Polri kepada PSSI.
Larangan awayday itu bisa dilihat dari surat edaran yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Operartor liga menyatakan, larangan ini sudah disosialisasikan ke semua klub dan mendapatkan persetujuan para pihak.
Hal ini diberlakukan untuk mempermudah izin dari pihak Kepolisian dan berkaitan dengan keamanan di tahun Pemilu. Pasalnya, dampak dari Tragedi Kanjuruhan, tahun lalu, sepakbola Indonesia benar-benar dalam sorotan. Munculnya insiden serupa dalam level kecil pun akan berpengaruh pada izin Polri.
Tapi, PSSI dan PT LIB juga tidak mematok harga mati penghapusan awayday. Aturan ini kemungkinan besar masih bisa berubah seiring dengan perkembangan dan kedewasaan suporter.
Pasalnya, sebelum insiden di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, PT LIB sebenarnya punya regulasi awayday. Pada Pasal 49 tentang Ketentuan Tiket, dijalaskan bahwa setiap tuan rumah harus menyediakan sekurang-kurangnya lima persen tiket dari total kapasitas tiket yang dijual untuk pendukung tim tamu di tempat yang terpisah dan aman.
Mengingat kejadian Tragedi Kanjuruhan dan beberapa kerusuhan antarsuporter, aturan tersebut tidak akan berlaku untuk Liga Indonesia 2023/2024.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini