Kredit: realmadrid.com
Libero.id - Pulangnya Gareth Bale ke rumah lamanya di Tottenham Hotspur, disebabkan hubungan tak harmonis antara pesepakbola Wales dan juru taktik asal Perancis, yang tak lain adalah Zinedine Zidane. Ini kabar yang sudah terlanjur umum, meski hal itu telah berulangkali dibantah secara terbuka oleh kedua belah pihak.
Tetapi kenyataannya, selama lebih dari dua tahun, Gareth Bale dan Zinedine Zidane belum pernah bertemu langsung dalam pengertian bicara serius untuk keperluan Real Madrid. Bale tidak ingin terus bekerja dengan pelatih yang tak memerlukannya lagi, begitu pula Zidane yang merasa tak membutuhkan kehadiran Bale dalam skuadnya.
Jika dilacak lebih jauh, hubungan Bale dan Zidane mulai retak usai laga Final Liga Champions melawan Liverpool, yang dihelat di Ukraina, tepatnya Stadion NSC Kiev pada tanggal 26 Mei 2018.
Saat itu, Bale masuk sebagai pemain pengganti, setelah sekian lama tak mendapat menit bermain, dan Bale tampil dengan penuh pembuktian, 2 gol berhasil dia ciptakan. Gol itu membawa Real Madrid menang 3-1 dan itu lebih dari cukup untuk mengangkat piala paling bergengsi.
Sebetulnya Bale tidak bisa mengatakan bahwa Zidane tidak pernah mempercayainya sama sekali, buktinya ketika BBC menanyakan kepada Zidane tentang kemungkinan bermainnya Bale, Zidane menjawab kepada wartawan.
"Gareth Bale atau Karim Benzema atau Cristiano Ronaldo, mereka tidak dapat dinegosiasikan; jika mereka bugar mereka akan selalu bermain," dan Zidane menepati kata-katanya di partai final itu.
Tetapi masalah datang ketika Bale berhenti menjadi yang terbaik, alias performanya naik turun, akibat cedera yang sering membebani. Mau tak mau pelatih harus mencari solusi lain.
Cedera pergelangan kaki yang berkepanjangan membuat Zidane membutuhkan ide-ide baru dan dia jatuh cinta dengan pola 4-4-2 yang membuat Isco makin berkembang.
Zidane bahkan memilih Isco pada final Liga Champions 2017 di Cardiff, dan Bale secara kebetulan sedang mengalami cedera kambuhan ketika itu. Sungguh sayang Bale tidak bisa bermain di final di kampung halamannya.
Namun, apa yang Zidane lakukan setahun kemudian adalah sesuatu yang belum dimaafkan sama sekali oleh Bale. Waktu itu Madrid yang lagi-lagi mencapai babak Final, melalui keputusan Zidane, Los Blancos memasang Bale sebagai pemain pengganti, dan mujur tak tertolak, Bale 'meledak' ketika dimasukkan, ia mencetak tendangan salto yang spektakuler dan kemudian tendangan jarak jauh lainnya yang sukses menjebol gawang Liverpool.
Setelah pertandingan Bale dengan jelas berkata, "jika saya tidak bermain, saya harus pergi.”
Namun, 3 hari berselang yang benar-benar pergi lebih dulu ternyata adalah Zidane. Hal itu membuat Bale senang, Zidane mengundurkan diri sebagai pelatih kepala Real Madrid, seketika Gareth Bale dan agennya Jonathan Barnett membangun asumsi sendiri, bahwa Bale tak akan berurusan dan bekerja di bawah nama seorang Zinedine Zidane lagi.
Alih-alih jadi kenyataan, justru pada 10 Maret 2019, Zidane kembali melatih, dan Bale mulai berpikir lagi untuk meninggalkan Real Madrid.
Konflik makin meruncing, dengan komentar Zidane, "Saya tidak tahu apakah pikiran Bale ada di Madrid," kata Zidane pada April 2019 setelah kalah dari Rayo Vallecano.
Dan Bale balik membalas dengan sikap yang tak patut, ia tak kembali ke Valdebebas dengan rekan satu timnya, melainkan menuju ke bandara untuk mengejar penerbangan pribadi.
Dan Zidane balik menimpali dengan komentar pedas, "jika Anda (Bale) pergi hari ini, itu lebih baik daripada besok."
Waktu berjalan, dan Zidane kemudian menelan harga dirinya dan memberi pemain Wales itu kesempatan berulangkali, tetapi penampilan Bale tidak kunjung seperti yang diharapkan. Dia hanya menyumbang 2 gol.
Habis sudah kemurahan hati seorang Zidane, ia kemudian tidak ragu-ragu dan, tanpa sepatah kata pun, mengeluarkan Bale dari rencana tim dan menaruhnya di bangku cadangan.
Dan Bale makin mempertegas sikap indisiplinernya. Bale menolak melakukan perjalanan ke Inggris untuk leg kedua babak 16 besar melawan Manchester City, pada titik inilah hubungan Bale dan Real Madrid atau Zidane benar-benar berkahir.
Sampai akhirnya tiba waktu dimana Tottenham Hotspur datang untuk menyelamatkan semua pihak. Bale kini mengenakan seragam putih kembali, tetapi dengan logo dan di kompetisi yang berbeda.
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini