Kredit: twitter.com/atleti dan fcbarcelona.com
Libero.id - Gagal ke Juventus, Luis Suarez justru memilih membela Atletico Madrid. Kepergian El Pistolero ke Estadio Wanda Metropolitano membuat para petinggi Barcelona kaget. Bahkan, Josep Maria Bartomeu berusaha membatalkan transfer itu.
Awalnya, Suarez disebut akan bergabung dengan Giorgio Chiellini di Juventus. Rumor itu semakin mendekati kenyataan ketika penyerang Uruguay tersebut ada di Perugia untuk sebuah urusan administrasi terkait paspor Italia. Manajemen El Barca juga dikabarkan tidak keberatan membiarkan pemain yang tidak masuk rencana Ronald Koeman itu pergi ke Serie A.
Namun, semuanya berubah pada awal pekan ini ketika Marca menampilkan gambar Suarez dengan seragam Los Colchoneros di sampul depan terbitan 22 September 2020 disertai tulisan "Gol del Atleti". Efek domino pun terjadi antara Barcelona, Atletico, Juventus, Napoli, dan AS Roma.
Marca menyebut, Suarez sepakat pindah ke Atletico setelah bertemu Diego Simeone. Dampaknya, Atletico melepas Alvaro Morata ke Juventus. Bergabungnya Morata otomatis membatalkan rencana transfer Edin Dzeko. Penyerang Bosnia-Herzegovina itu bertele-tele karena Roma belum mendapatkan Arkadiusz Milik dari Napoli. Harga menjadi kendala.
Uniknya, Bartomeu tidak mengizinkan Suarez ke Atletico. Pasalnya, selain Real Madrid, Los Colchoneros adalah lawan tradisional klub Katalunya tersebut. Jika Suarez benar-benar berseragam Atletico, lini belakang Barcelona musim 2020/2021 harus ekstra waspada.
Berikut ini 9 pemain terbaik yang pernah membela Barcelona dan Atletico:
1. Luis Garcia
Luis Garcia memulai karier di La Masia sebelum naik kelas ke Barcelona B. Sempat dipinjamkan ke Real Valladolid, Toledo, hingga Tenerife, dia akhirnya bergabung ke Atletico dengan 3,8 juta euro. Hanya bertahan satu musim, Barcelona melakukan buy back dengan mengganti uang transfer Garcia satu tahun sebelumnya plus tambahan 1,4 juta euro.
Saat Rafael Benitez melatih Liverpool, Garcia diboyong dengan 6 juta pounds. Di Anfield, dia menikmati sepakbola terbaiknya. Dia membantu Liverpool memenangkan Liga Champions 2004/2005 sebelum akhirnya pulang ke Atletico pada 2007. Saat itu, dia menjadi bagian dari transfer yang membawa Fernando Torres ke Merseyside.
2. Jesus Landaburu
Jesus Landaburu adalah gelandang tengah yang melakukan debut pada usia 17 tahun untuk Real Valladolid di Segunda Division. Dua tahun di La Liga bersama Rayo Vallecano membuatnya pindah ke Barcelona. Di sana dia memenangkan Piala Winners dan Copa del Rey.
Selanjutnya, Landaburu pergi ke Atletico dan menikmati enam tahun dengan gemilang. Dia memenangkan Copa del Rey untuk kedua kalinya dalam kariernya sebelum akhirnya pensiun pada usia 33 tahun. Landaburu punya masalah pribadi dengan Presiden Los Colchoneros ketika itu, Jesus Gil.
3. Thiago Motta
Thiago Motta bergabung dengan Barcelona pada usia 17 tahun. Tapi, waktunya di Camp Nou terganggu oleh banyak cedera. Salah satunya kerusakan ligamen anterior dan ligamen lateral di lutut kirinya. Setelah sembuh, Motta pergi ke Atletico pada 2007, tapi hanya membuat delapan penampilan.
Pemain internasional Italia kelahiran Brasil itu baru berusia 25 tahun ketika meninggalkan Spanyol. Setahun bersama Genoa, Motta mencapai prestasi gemilangnya di Inter Milan dan Paris Saint-Germain. Dia memiliki lima trofi liga di tiga negara berbeda.
4. Marcos Alonso Pena
Marcos Alonso Pena bermain 10 tahun di Barcelona dan Atletico, meski berstatus lulusan Akademi Real Madrid. Dia memiliki dua periode di Atletico dan 5 tahun di Barcelona. Marcos pernah menjadi pemain termahal di Spanyol dengan transfer 150 juta peseta (sekitar Rp15 miliar).
Bersama Barcelona, Marcos menjuarai La Liga (1984/1985), Copa del Rey (1982/19830, Supercopa de Espana (1983), Copa de la Liga (1983), serta runner-up Piala Champions (1985/1986). Dia pensiun sebagai pemain Racing Santander.
5. Bernd Schuster
Bernd Schuster sangat beruntung berkarier di Spanyol. Pria asal Jerman itu menjadi satu dari sedikit pesepakbola yang memiliki kesempatan membela tiga klub elite, Barcelona, Madrid, dan Atletico. Dia menghabiskan 13 dari 19 tahun karier profesionalnya di Negeri Matador.
Bersama Barcelona, Schuster menjuarai La Liga (1984/1985), Copa del Rey (1980/1981, 1982/1983, 1987/1988), Piala Winners (1981/1982), dan Copa de la Liga (1983). Sementara untuk Atletico, Copa del Rey (1990/1991, 1991/1992) jadi pencapaian terbaiknya.
6. Eusebio Sacristan
Eusebio Sacristan dikenal sebagai legenda Barcelona. Bermain di Camp Nou ketika Johan Cruyff menjadi nakhoda, dia menjadi saksi hidup dari era keemasan Barcelona. Gelar La Liga (1990/1991, 1991/1992, 1992/1993, 1993/1994), Copa del Rey (1989/1990), Supercopa de Espana (1991, 1992, 1994), Piala Champions (1991/1992), Piala Winners (1988/1989), serta Piala Super Eropa (1992) dipersembahkan.
Namun, tidak banyak yang ingat bahwa Sacristan sempat bermain untuk Atletico pada 1987/1988. Hanya tampil 27 kali dan mengemas 3 gol di La Liga, dia akhirnya menerima ajakan membela Barcelona pada 1988.
7. David Villa
David Villa dikontrak Atletico pada 2013 dengan transfer 5,1 juta euro. Kepindahan El Guaje cukup mengejutkan karena performa yang bagus di Camp Nou. Dia memenangkan 2 trofi La Liga, 1 Copa del Rey, 2 Supercopa de Espana, 1 liga Champions, 1 Piala Super Eropa, dan 1 Piala Dunia Antarklub. Dia pindah dalam kondisi yang masih produktif.
Keberadaan Villa di Atletico benar-benar memberikan dampak positif. Pada 2013/2014, Villa bermain 36 kali dan mengemas 13 gol di La Liga. Pada akhir musim, Los Colchoneros menjuarai La Liga dengan keunggulan 3 poin dari El Barca.
8. Miguel Reina
Miguel adalah ayah Pepe Reina. Reina senior juga penjaga gawang tangguh. Dia bermain 7 tahun di Barcelona dan 7 tahun di Atletico. Saat di Katalunya, dia mencatatkan rekor 824 menit tanpa kebobolan, yang dikemudian hari dipatahkan Victor Valdes.
Untuk urusan trofi, Miguel rajanya. Dia membantu Barcelona mendapatkan Copa del Generalisimo (kini Copa del Rey) 1967/1968 dan 1970/1971. Ada lagi Inter-Cities Fairs Cup (kini Liga Eropa) 1971. Sementara untuk Atletico, La Liga 1976/1977 menjadi hasil terbaik Miguel. Dia juga hadir saat Los Colchoneros menjadi runner-up Piala Champions 1973/1974.
9. Antoine Griezmann
Antoine Griezmann harus membuktikan kehebatannya bersama Barcelona setelah ditransfer dari Atletico pada musim panas 2019 dengan 120 juta euro. Musim perdananya di Camp Nou berakhir mengecewakan karena Barcelona dibantai Bayern Muenchen di Liga Champions dan kehilangan trofi La Liga.
Padahal, semasa di Atletico, Griezmann mendapatkan sejumlah prestasi membanggakan. Contohnya, Supercopa de Espana 2014, Liga Eropa 2017/2018, dan Piala Super Eropa 2018. Pria asal Prancis itu juga membantu Los Colchoneros menjadi runner-up Liga Champions 2015/2016.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini