Kredit: chelseafc.com
Libero.id - Keberanian Chelsea dalam membelanjakan pemain di setiap transfer window bukan 100% karena uang Roman Abramovich. Keberadaan Marina Granovskaia di jajaran dewan direksi juga membuat The Blues sering berhasil mendatangkan pemain incaran.
Pada musim panas 2020, Chelsea menjadi klub Liga Premier yang paling rajin belanja pemain. Sejak 1 Juli hingga 24 September 2020, klub London Barat itu sudah mendatangkan setidaknya 13 pemain.
Dalam barisan pesepakbola baru Chelsea itu terdapat Edwin Andersson dari IFK Goteborg dengan 40.000 pounds, Malik Mothersille (Leyton Orient, gratis), Hakim Ziyech (Ajax Amsterdam, 36 juta pounds), Jimi Tauriainen (HJK Helsinski, rahasia), hingga Timo Werner (RB Leipzig, 47,7 juta pounds).
Selanjutnya, Xavier Mbuyamba dari Barcelona dengan gratis, Ben Chilwell (Leicester City, 45,18 juta pounds), Malang Sarr (Nice, gratis), Thiago Silva (Paris Saint-Germain, gratis), Kai Havertz (Bayer Leverkusen, 72 juta pounds), Teddy Sharman-Lowe (Burton Albion, rahasia), serta Aleksi Heino (Inter Turku, rahasia). Dan, yang paling baru adalah Edouard Mendy dari Rennes dengan 21,6 juta pounds.
Ternyata, semua transfer Chelsea harus melewati persetujuan satu orang. Bukan Abramovich, melainkan Granovskaia. Bahkan, jika permintaan Frank Lampard tidak mendapatkan persetujuan wanita asal Rusia tersebut, transfer tidak akan pernah terjadi dengan alasan apapun.
Menjadi direktur di Chelsea sejak 2014, Granovskaia menjelma menjadi wanita pertama yang menduduki posisi penting di jajaran elite manajemen The Blues. Oleh pers Inggris, dia dijuluki sebagai wanita paling berkuasa di sepak bola Eropa.
Secara hierarki perusahaan, Granovskaia sebenarnya adalah pekerja biasa. Tapi, keberhasilan wanita keturunan Kanada tersebut menjadi broker kesepakatan kerja sama antara Nike dengan Chelsea menjadi kunci sukses kariernya di Stamford Bridge. Kesepakatan tersebut membuat Chelsea mendapatkan pemasukan 60 juta pounds.
Sukses tersebut membuat Abramovich menjadikan Granovskaia sebagai salah satu direktur di klub London Barat itu bersama Eugene Tenenbaum dan Guy Laurence. Tapi, bukan itu saja tugasnya. Granovskaia juga memiliki hak menentukan kebijakan The Blues. Tidak ada seorang pun di Stamford Bridge yang berani menolak permintaan Granovskaia.
Granovskaia menjadi orang yang bertanggung jawab atas geliat transfer pemain. Dia pula yang menjadi figur terjadinya kesepakatan manajemen merekrut Frank Lampard sebagai pelatih kepala pada awal musim 2019/2020.
Saat itu, Lampard memang telah bertemu empat mata dengan Abramovich di kapal pesiarnya di Saint Tropez sebelum kesepakatan terjadi. Tapi, Granovskaia adalah orang yang menandatangani kesepakatan kontrak senilai 5,5 juta pounds per tahun untuk legenda Chelsea tersebut. Dia juga yang menjadi penghubung Lampard dengan Abramovich.
Selain itu, Granovskaia juga menjadi otak di balik penjualan Eden Hazard ke Real Madrid. Bisnis pada awal musim 2019/2020 tersebut telah menghasilkan dana segar 103,5 juta pounds.
Berkat kejelian Granovskaia dalam bernegosiasi, The Blues tidak kehilangan uang karena gelandang asal Belgia tersebut hanya menyisakan kontrak satu tahun lagi di Stamford Bridge. Justru, Los Blancos yang rugi karena Hazard ternyata tampil sangat buruk lantaran berkutat dengan cedera, masalah kebugaran, dan adaptasi yang lambat.
Uniknya, kehidupan pribadi Granovskaia sama misteriusnya dengan Abramovich. Tidak banyak penggemar Chelsea mengetahui asal usul Granovskaia sebenarnya. Begitu pula media-media Inggris, yang selama ini terkenal galak, tidak berdaya mengungkit kehidupan pribadi Granovskaia.
Yang diketahui publik adalah Granovskaia merupakan lulusan sebuah sekolah top di Moscow, terutama di jurusan musik dan dansa. Jurusan itu yang menjadi kelebihan Granovskaia selain belajar bahasa asing di Universitas Negeri Moscow.
Oleh majalah ekonomi ternama asal Amerika Serikat, Forbes, Granovskaia sempat dinobatkan sebagai wanita paling berkuasa di sepakbola di urutan 5. Granovskaia hanya kalah dari Fatma Samoura. Sosok tangguh asal Senegal tersebut tercatat sebagai wanita pertama dalam sejarah FIFA yang menjadi sekretaris jenderal. Dia bekerja untuk Gianni Infantino sejak 13 Mei 2016.
Granovskaia juga dikalahkan Lydia Nsekera, yang berstatus anggota dewan FIFA. Ada lagi Florence Hardouin sebagai anggota komite eksekutif UEFA sekaligus direktur jenderal Asosiasi Sepakbola Prancis (FFF) serta Angela Dong selaku wakil presiden Nike.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini