Stadion JIS
Libero.id - Desain atap Jakarta International Stadium dinilai turut mempengaruhi kesehatan rumput karena menghambat laju sinar matahari.
Chairman PT. Karya Rama Prima (KaerPe) yang juga merupakan ahli agronomi, Qamal Mustaqim menyarankan atap stadion diganti lantaran terlalu menutupi lapangan.
Hal itu diungkapkan Qamal saat meninjau kembali lapangan JIS bersama jurnalis senior Aiman Witjaksono. Menurutnya, rumput JIS kurang mendapat asupan sinar matahari.
“Ya harus ditambah matahari, dibuka, kalau harus matahari ya dibuka atapnya, tapi kalau mau menambah UV ya tambah UV-nya,” ujar Qamal seperti dikutip Youtube Official iNews, Selasa (11/7/2023).
“Buka tutupnya lebih luas, bisa saja kan? Ya diganti dong (atap permanen stadion),” imbuhnya.
Selama ini, pihak pengelola JIS mengakali hal itu dengan penggunaan alat Ultraviolet (UV) buatan. Namun upaya tersebut masih belum optimal untuk memenuhi kebutuhan rumput akan sinar matahari.
Pasalnya, alat tersebut tidak bisa menyinari rumput secara bersamaan karena ukurannya yang tidak sama dengan lapangan JIS. Alat tersebut hanya bisa menutupi 1/12 lapangan.
Alhasil proses penyinaran pun harus dilakukan bergantian dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Per sisi lapangan hanya bisa disinari selama lima jam, sedangkan menurut Qamal, idealnya rumput lapangan harus terkena sinar selama delapan jam.
“Kan ini jam 11 sampai jam 2 kena matahari, lima jam, sebaiknya delapan jam, kalau pakai alat UV itu, kelihatan kan hasilnya?” ujar Qamal.
Penggunaan alat tersebut juga mempengaruhi pertumbuhan rumput. Menurut Qamal, rumput lapangan idealnya juga ditumbuhi rumput liar.
Sementara pertumbuhan rumput liar di JIS sangat kurang. Alhasil pemulihan rumput berjalan lambat karena tidak ada kompetisi antara rumput asli JIS dengan rumput liar.
“Lebih hijau secara warna (yang disinari UV), satu hal, warna memang hijau, tapi pertumbuhan kita lihat, recovery-nya susah, iya memang lebih hijau, ini kan UV-nya sebulan, tapi pertumbuhannya susah,” tuturnya.
“Yang tumbuh dan muncul rumput bermuda, beda rumputnya, rumput liarnya juga kurang, gak ada kompetisi,” tutupnya.
JIS memang memiliki atap buka tutup. Namun ketika atapnya dibuka pun, cahaya matahari masih kesulitan menyentuh seluruh permukaan rumput.
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini