Libero.id - Presiden Jokowi berkunjung ke Stadion Si Jalak Harupat di Kab. Bandung, Rabu (12/6), sosok RI1 itu memantau proses seleksi bakat-bakat muda potensial yang diproyeksikan untuk jadi bagian Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023.
Dihadapan awak media Presiden Jokowi mengutarakan harapan besarnya terkait kiprah tim besutan Bima Sakti yang akan membawa nama Indonesia di hajatan akbar turnamen remaja itu.
Tak tanggung-tanggung, sosok yang juga pernah menjadi Walikota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta itu mencanangkan target sangat tinggi bagi Timnas U-17. Tidak cuma sebatas lolos penyisihan grup.
Ya, yang pertama bisa masuk penyisihan [lolos fase grup], syukur bisa masuk final, syukur bisa juara," ujar Presiden Jokowi dilansir dari situs resmi PSSI.
Melihat situasi yang ada, boleh dibilang apa yang ditargetkan oleh Presiden Jokowi rasa-rasanya sangat sulit. Tidak realistis.
Pertama, Skuad Timnas U-17 masih belum terbentuk. Bima Sakti saat ini masih mencari nama-nama terbaik dan melalukan seleksi. Beda halnya dengan kontestan lain yang lolos dari jalur kualifikasi, mereka sudah punya skuad solid dan sudah merasakan bertanding di level konfederasi.
Kedua, waktu yang sangat mepet. Dengan skuad yang belum terbentuk dan waktu penyelenggaraan hanya sekitar empat bulan sejak Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah pengganti
Bima Sakti sebelumnya memang memimpin Timnas U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022, tetapi Iqbal Gwijangge dan rekan-rekan gagal melangkah ke putaran final Piala Asia U-17 2023. Skuad ini akan dirombak sebab akan ada banyak tambahan pemain lain yang lolos seleksi. Akan jadi tugas berat bagi Bima Sakti untuk memastikan racikan yang tepat termasuk membangun chemistry dll.
Selain itu masih harus dilihat Indonesia satu grup dengan lawan-lawan mana saja. Kalau terhindar dari negara-negara kuat kemungkinan untuk lolos babak grup terbuka lebar. Namun setelah itu perjalanan masih panjang dan jalan menuju babak final tidaklah mudah.
Opini