Libero.id - Sepak bola di Asia telah mengalami perkembangan pesat selama beberapa tahun terakhir. Dalam satu dekade terakhir dunia menyaksikan banyak pemain Asia mulai mengisi skuad tim Eropa dengan beberapa dari mereka bahkan mewakili tim terbaik di dunia.
Berkat beberapa anak muda yang sangat bertalenta, sepak bola Asia terus meningkat. Namun, kualitas permainan mereka terus diukur terkait dengan liga-liga terbaik Eropa seperti Premier League, La Liga, Bundesliga, Serie A dan Ligue 1 - yang dianggap sebagai pusat permainan sepakbola dunia.
Berikut lima pemain muda Asia yang paling berbakat saat ini:
5. Hwang In-beom (Korea Selatan)
Pemain asal Korea Selatan itu saat ini bermain untuk klub Liga Primer Rusia, Rubin Kazan.
In-beom lahir pada tanggal 20 September 1996, dan pada usia 20 tahun ia bergabung dengan klub K League 2 Daejeon Hana Citizen pada tahun 2015. Gol perdananya untuk klub terjadi ketika Daejeon Hana menghadapi Pohang Steelers pada 30 Mei 2015, ia menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah mereka.
Setelah mencatatkan 16 gol dan 13 assist untuk mereka di 95 penampilan dalam dua tahun, In-beom kemudian bermain untuk Asan Mugunghwa dan mengemas 18 penampilan.
Pada 2019, In-beom bergabung dengan klub Major League Soccer, Vancouver Whitecaps FC sebagai Young Designated Player dengan kontrak dua tahun. Dia membuat debutnya untuk mereka melawan Minnesota United pada 2 Maret dan mencetak gol pertamanya dalam kemenangan 1-0 atas Los Angeles FC pada 17 April.
Selama satu musim di sana, ia mencatatkan 40 penampilan dan mencetak 3 gol. Musim ini ia bermain untuk Rubin Kazan dengan mengenakan nomer punggung 6. Dalam 5 penampilannya, In-beom baru mencetak 1 gol.
Pemain berusia 23 tahun itu juga menjadi pemain reguler di tim nasional Republik Korea. Di Asian Games 2018 di mana tim U-23 mereka memenangkan medali emas, ia memainkan peran penting yang membuatnya dipromosikan ke tim senior. In-beom melakukan debut internasional seniornya pada September 2018, dan sejauh ini telah mencetak tiga gol dari 23 penampilan bersama Tigers of Asia.
4. Jun Nishikawa (Jepang)
Gelandang Cerezo Osaka, Jun Nishikawa adalah pemain muda Asia paling berbakat lainnya di daftar ini setelah tampil baik untuk klub dan negara dalam dua tahun terakhir.
Lahir pada 21 Februari 2002, Nishikawa juga menjadi pemain termuda dalam daftar ini. Karena hanya segelintir penampilan senior, sedikit yang diketahui tentang gelandang serang tersebut.
Namun, jika melihat ia bermain di beberapa pertandingan J1 League, bisa disimpulkan ia memiliki bakat sebagai pemain sayap ataupun penyerang kelas dunia.
Sejauh ini, ia telah membuat satu dan tiga penampilan untuk tim U-23 serta tim senior Cerezo Osaka, dan ia sendiri telah menyumbangkan dua assist secara keseluruhan.
Nishikawa juga pernah bermain untuk tim U-17 Jepang (4 pertandingan, 3 gol) dan tim U-20 (6 pertandingan). Pemain asal kota Kawasaki itu sendiri telah dikaitkan dengan beberapa tim Eropa seperti Barcelona, RB Leipzig dan Bayer Leverkusen.
3. Kim Min-jae (Korea Selatan)
Di usianya yang ke-23 tahun, Kim Min-jae mendapatkan julukan "si Monster" dan tampaknya julukan tersebut terlalu berlebihan - tapi dengan tinggi di 1,90 m, tidak diragukan lagi ia adalah seorang raksasa dalam pertahanan. Berposisi sebagai bek tengah, ia berasal dari Korea Selatan dan saat ini bermain untuk klub Liga Super China (CSL), Beijing Guoan.
Lahir pada tanggal 15 November 1996, Min-jae berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang olahraga yang cukup mengesankan. Kedua orang tuanya adalah mantan atlet sedangkan kakaknya adalah seorang penjaga gawang di tingkat universitas di Korea Selatan.
Min-jae memulai karir sepak bolanya dengan klub sepak bola Sekolah Dasar Tongyeong, sebelum bergabung dengan tim Sekolah Menengah Teknik Suwon yang telah menghasilkan banyak pemain internasional seperti Park Ji-sung dan Kim Sun-min.
Pada Juli 2016, ia bergabung dengan Gyeongju KHNP, dimana bersama klub asal Gyeongju itu, Min-jae sukses mencapai semifinal Liga Nasional Korea pada tahun yang sama. Pada bulan Desember, Jeonbuk Hyundai Motors mengontraknya. Dia kemudian bermain dalam 60 pertandingan untuk mereka dan juga mengangkat gelar K League pada 2017 dan 2018 bersama mereka.
Pada tahun 2019, ia pindah ke Beijing Guoan dan sejak itu ia membuat 35 penampilan untuk mereka hingga saat ini.
Min-jae juga merupakan bagian dari tim Korea Selatan yang memenangkan medali emas Asian Games pada tahun 2018 dan Kejuaraan EAFF pada tahun 2019. Beberapa penghargaan individunya adalah terpilih sebagai K League Young Player of the Year (2017), masuk ke dalam K League 1 Best XI (2017, 2018), AFC Asian Cup Team of the Tournament( 2019) dan EAFF Championship Best Defender (2019).
2. Nguyen Quang Hai (Vietnam)
Dianggap sebagai salah satu pemain Asia terbaik belakangan ini, Nguyen Quang Hai adalah seorang gelandang bertenaga kuda. Lahir pada 12 April 1997, nama Quang Hai mulai melambung tinggi pada tahun 2012, yakni ketika ia dipanggil untuk Kualifikasi Kejuaraan AFC U-16 2012 pada usia 14 tahun.
Dua tahun kemudian, ia melakukan debut untuk negaranya di tim U-19. Berkat kontribusinya di ajang AFC U-19 2016, Vietnam mendapatkan tempat di Piala Dunia U-20 FIFA 2017. Tak lama setelah itu, Quang Hai mendapatkan panggilan untuk bermain di tim U-23 Golden Dragon.
Pada Kejuaraan AFC U-23 2018, Quang Hai mencetak lima gol dari lini tengah. Meskipun Vietnam kalah di final melawan Uzbekistan, golnya dalam pertandingan tersebut terpilih sebagai gol terbaik turnamen. Pada Piala Asia AFC 2019, ia memainkan peran kunci dalam beberapa kemenangan Vietnam.
Di level klub, pemain berusia 23 tahun itu bermain untuk
Hanoi FC yang berkompetisi di V League 1 - liga sepak bola profesional di Vietnam. Secara keseluruhan, ia telah memainkan 109 pertandingan untuk The Purple-Yellows , mencetak 27 gol serta mencatatkan 15 assist sejauh ini.
1. Almoez Ali (Qatar)
Almoez Ali Zainalabiddin Abdullah, yang disingkat Almoez Ali adlah pemain asal Qatar. Salah satu pemain Asia terbaik di generasinya, ia memegang rekor gol terbanyak di Piala Asia AFC, setelah mencetak sembilan gol dalam edisi terbaru kompetisi yang diadakan pada tahun 2019.
Pemain berusia 24 tahun itu lahir di Sudan pada 19 Agustus 1996, dan pindah ke Qatar saat kecil. Ia menghabiskan masa kecilnya dengan tim junir Al-Mesaimeer, Akademi Aspire, Lekhwiya SC dan klub Belgia, Eupen. Pada Juli 2015, Ali bergabung dengan tim senior klub Austria, LASK Linz dan mencetak gol untuk mereka sebelum pindah ke klub divisi Segunda B Spanyol (divisi tiga) Cultural Leonesa enam bulan kemudian.
Pada April 2016, ia menjadi pemain Qatar pertama yang mencetak gol di liga Spanyol, setelah mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan 1-0 atas Arandina. Menjelang musim 2016/17, Ali bergabung kembali dengan mantan klub mudanya Lekhwiya SC, yang kemudian memenangkan Qatar Stars League (QSL) dengan delapan gol dan delapan assist.
Di musim berikutnya, Almoez Ali menjadi bagian dari Al-Duhail SC yang baru saja diganti namanya, penggabungan antara Lekhwiya dan El Jaish. Al-Duhail memenangkan QSL musim itu, dan setahun kemudian, ia dinobatkan sebagai bagian dari tim sepak bola Qatar yang kemudian mengangkat Piala Asia AFC untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini