Libero.id - Melakukan naturalisasi pemain asing sempat menjadi tren di sepakbola Indonesia. Banyak pemain import yang diberikan paspor Garuda dengan berbagai alasan. Mayoritas ingin membela tim nasional.
Sejak era profesional diperkenalkan pada 1994, kompetisi sepakbola di Indonesia selalu menarik minat para pemain asing untuk datang mencari peruntungan. Beberapa diantaranya bermain cukup lama sehingga memenuhi syarat menjadi WNI lewat proses naturalisasi.
Selain demi melengkapi kuota pemain lokal di klub, mereka juga memiliki harapan untuk bisa mengenakan seragam Merah-Putih di level internasional. Dalam barisan ini terdapat Victor Igbonefo, Pierre Bio Paulin, Greg Nwokolo, Beto Goncalves, Otavio Dutra, hingga Osas Saha.
Namun, tidak selamanya pemain asing di Liga Indonesia yang berganti paspor mendapatkan kesempatan membela skuad Garuda. Hingga kini, beberapa nama masih berharap mendapatkan keajaiban untuk bisa menyanyikan Indonesia Raya sebelum pertandingan antarnegara.
Berikut ini 6 pemain naturalisasi yang belum pernah mendapatkan kesempatan membela timnas:
1. Herman Dzumafo Epandi
Penyerang Bhayangkara FC itu pertama kali datang ke Indonesia pada 2007 saat membela PSPS Pekanbaru. Sempat menjadi pencetak gol Divisi Utama 2008/2009, pria asal Kamerun itu adalah sosok penting di lini depan Askar Bertuah. Pada Indonesia Super League (ISL) 2009/2010, Dzumafo menjadi andalan Abdul Rahman Gurning untuk berduet bersama Muhammad Isnaini di lini depan.
Keputusan Dzumafo menjadi WNI diambil pada 2017. Selain karena memiliki istri orang Indonesia, penyerang berpostur 186 cm tersebut juga didesak kebutuhan. Pasalnya, saat bermain di Liga 2 bersama PSPS, regulasi melarang penggunaan pemain asing.
Meski tajam dan berpengalaman, usia Dzumafo saat menjadi WNI membuat para pelatih timnas tidak melirik. Uniknya, dia juga tahu diri dengan tidak menjadikan seragam Merah-Putih sebagai obsesi.
"Mari kita menjaganya sama-sama. Saya Pancasila. Saya Indonesia," tulis Dzumafo di akun Instagram miliknya, @hermandzumafo99, saat peringatan Hari Kelahiran Pancasila.
2. Fabiano da Rosa Beltrame
Fabiano ditawari menjadi WNI pada 2018 saat berseragam Madura United karena timnas asuhan Simon McMenemy saat itu membutuhkan pemain belakang tangguh. Bersama Otavio Dutra, Fabiano mengajukan permohonan perubahan status paspor. Sialnya, proses Dutra ternyata lebih lancar dibanding Fabiano.
Akibat permasalahan administrasi, Fabiano tidak jadi membela Persib Bandung pada Liga 1 2019. Akibatnya, dia harus kembali ke Brasil sambil menanti kelengkapan dokumennya. Dia baru disumpah menjadi WNI pada 16 Desember 2019 ketika tongkat pelatih timnas sudah beralih ke tangan Shin Tae-yong.
Meski dipastikan tidak akan dipanggil tim Garuda karena usia yang semakin senja, status WNI tetap menguntungkan Fabiano saat berkarier di Indonesia. Pasalnya, dia sudah sangat lama bermain di kompetisi Indonesia. Selain Madura dan Persib, Fabiano pernah bermain untuk Persela Lamongan, Persmin Minahasa, Persija Jakarta, hingga Arema Cronus.
3. Silvio Escobar Benitez
Penyerang kelahiran Paraguay itu mencapai popularitasnya saat membela Perseru Serui pada Liga 1 2017. Bermain 2 musim di Liga 1 2017 dan 2018, Escobar memproduksi 17 gol dari 61 pertandingan.
Setelah itu, Escobar dikontrak Persija Jakarta untuk Liga 1 2019. Tapi, berhubung kalah bersaing dengan Marko Simic, striker berpostur 179 cm tersebut dipinjamkan ke PSIS Semarang untuk Putaran II. Dari Semarang, Escoba membela Persikabo 1973 pada Liga 1 2020 sebelum dipinjamkan ke PSMS Medan di Liga 2.
Selain memiliki cita-cita membela timnas, keputusan Escobar pindah kewarganegaraan juga didasarkan pada sang istri yang asli Indonesia. Merry Marsita merupakan wanita Betawi asal Depok yang menikah dengan Escobar beberapa tahun lalu.
4. Onorionde Kughegbe John
Berposisi sebagai bek, pemain kelahiran Nigeria tersebut menjadi WNI sejak 19 Februari 2018 saat membela Madura United. John ingin mengubah paspor karena menikahi wanita asal Manado, Rita Agnes Veronica. Pasangan itu sudah memiliki tiga orang anak.
Hingga hari ini, John sudah 14 tahun berkarier di Indonesia. Selama periode yang panjang itu, pemain berusia 37 tahun itu merumput di banyak klub Liga Indonesia. Sebut saja Persidafon Dafonsoro, Gresik United, Persiwa Wamena, Persik Kediri, Persebaya ISL (Bhayangkara), Mitra Kukar, Persija Jakarta, Madura United , Persebaya Surabaya, Kalteng Putra, Barito Putera, hingga PSMS Medan.
5. Guy Junior Nke Ondoua
Pemain asli Kamerun itu menjadi pemain naturalisasi Indonesia sejak 2016. Selain merumput di Indonesia sejak 2005, pria berusia 34 tahun itu juga mempunyai keluarga di negara ini. Guy menikah dengan wanita Indonesia, Cholin Misgetawati, pada 10 September 2006. Pasangan ini dikaruniai tiga putra yang diberi nama Moise, Aaron, serta Ezekiel.
Selama ini Guy jarang disorot media di Indonesia karena lebih banyak merumput di luar negeri. Dia sempat bermain di Hongkong membela TSW Pegasus, Fourway Rangers, Wofoo Tai Po, hingga Biu Chun FC. Dirinya juga sempat bermain di kompetisi semiprofesional di negara bagian Victoria, Australia, bersama Bulleen Lions.
Untuk klub Indonesia, Guy saat ini tercatat sebagai penyerang Borneo FC. Sebelum bermukim di Samarinda, dia sempat membela PS Palembang, Gresik United, Persidafon Dafonsoro, Persebaya Surabaya, Persiwa Wamena, PSS Sleman, Madura United, Bhayangkara FC, hingga PSM Makassar.
"Dirgahayu Republik Indonesia. Bangga menjadi Bangsa Indonesia. Semoga negeriku semakin maju semakin berjaya dan selalu damai Indonesia," tulis Guy di akun Instagramnya, @guyjunior39, di hari Kemerdekaan Indonesia.
6. Sackie Teah Doe
Lahir di Monrovia, 12 Agustus 1988, pesepakbola asli Liberia itu menjadi WNI saat membela Bariton Putera di Liga 1 2019. Saat itu, manajemen Laskar Antasari mendaftarkan gelandang berpostur 175 cm itu sebagai pemain lokal.
Awalnya, dia dikontrak Madura United. Tapi, batal karena ternyata masih berstatus pemain asing. Entah bagaimana ceritanya, saat pindah ke Barito sudah menjadi WNI. Padahal, itu hanya terpaut beberapa pekan.
Meski memiliki paspor Garuda, Doe tidak bisa membela timnas Indonesia. Pasalnya, dia sempat membela Liberia pada 4 pertandingan internasional pada 2005.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini