Libero.id - Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo adalah dua pesepakbola terbaik di kolong langit saat ini. Sama-sama hebat di dalam dan luar lapangan, keduanya juga memiliki perbedaan yang kontras. Salah satunya tato.
Di dalam lapangan, kehebatan Messi dan Ronaldo tidak perlu diceritakan lagi. Sejumlah rekor membanggakan, baik individu maupun klub, mampu mereka ukir. Begitu pula dengan trofi. Mereka menyumbangkan banyak piala untuk tim-tim yang dibela selama berkarier bertahun-tahun.
Dari luar lapangan, La Pulga dan CR7 terkenal sebagai megabintang yang dermawan. Mereka tidak sungkan mengucurkan dana jutaan euro untuk orang-orang yang membutuhkan. Messi misalnya, sempat menyediakan makanan gratis untuk tunawisma di kampung halamannya yang menjadi korban musim dingin ekstrim beberapa tahun lalu.
Pada 2017, Messi juga menyempatkan diri menjadi donatur pembangunan 20 ruang kelas di negeri yang sedang berkonflik seperti Suriah. Berkat Messi melalui UNICEF, sekitar 1.600 anak mendapat ruang belajar yang layak. Apalagi, ruang kelas itu dibuat modern menggunakan teknologi panel solar sehingga memungkinkan anak-anak Suriah bisa belajar dengan nyaman.
Seperti Messi, Ronaldo juga beramal di banyak hal. Selain memiliki banyak anak angkat, termasuk Martunis dari Aceh, CR7 juga memiliki yayasan sosial. Dia menyumbang di banyak tempat untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung.
Pada 2015 Ronaldo dinobatkan sebagai olahragawan paling dermawan di dunia. Beberapa tindakannya yang paling dermawan termasuk melelang trofi Ballon d'Or 2013 seharga USD775.000. Dana yang terkumpul disumbangkan Yayasan Make-A-Wish untuk mendanai pembangunan rumah sakit anak di Chile.
Meski memiliki persamaan yang layak mendapatkan acungan dua jempol, dua megabintang dunia tersebut juga mempunyai sejumlah perbedaan. Selain pasangan hidup, Messi dan Ronaldo juga memiliki perbedaan cara pandang tentang tato. Jika tubuh La Pulga dibalut banyak tato, CR7 kosong 100%.
Bukan berarti Messi lebih buruk dari Ronaldo. Tapi, keputusan merajam tubuh diambil kedua pemain dengan alasan berbeda. Jika Messi menganggap tato sebagai media yang tepat untuk menunjukkan kecintaan kepada keluarga, Ronaldo merasa tato memberikan efek negatif untuk tubuhnya.
Dalam sebuah wawancara dengan situs berita Italia, Diretta, beberapa tahun lalu, Ronaldo menjelaskan alasan tidak memiliki tato di tubuhnya. "Saya tidak memiliki tato sehingga saya dapat mendonorkan darah lebih sering," ucap pemain Juventus tersebut.
Alasan yang diungkap Palang Merah Italia adalah orang dengan tato memang masih bisa mendonorkan darahnya. Tapi, terbatas. Pasalnya, mereka hanya bisa melakukannya setelah setidaknya empat bulan menerima tinta baru. Hal itu karena risiko infeksi.
Celebration time…Join me and give a gift for life! Sign up to donate blood and plasma at https://t.co/4kjqXfhE25 pic.twitter.com/yIWgzp5PZG
— Cristiano Ronaldo (@Cristiano) December 30, 2017
Aturan yang sama juga berlaku untuk tindikan di telinga atau hidung, serta riasan permanen. Pasalnya, jarum yang ditusukkan ke tubuh manusia memiliki potensi untuk menghadirkan infeksi di darah. Ketika darah diambil untuk diberikan kepada orang lain, risiko penularan semakin besar. Meski saat ini sudah ada alat pendeteksi canggih, potensi penularan lewat darah tetap besar.
Ronaldo memutuskan untuk mendonor darah pertama kali ketika putra rekan setimnya di Portugal, Carlos Martins, jatuh sakit karena leukemia pada 2011. Anak berusia tiga tahun itu didiagnosis dengan jenis penyakit darah yang sangat langka. Ronaldo juga terdaftar sebagai donor sumsum tulang belakang.
"Saya melakukannya bertahun-tahun yang lalu dan jika saya harus melakukannya lagi, saya akan melakukannya, karena ini adalah penyakit yang sangat serius bagi banyak anak dan kami perlu membantu mereka. Ini proses yang sederhana dan kemudian anda merasa bahagia karena anda tahu anda membantu orang lain," ungkap Ronaldo.
Dengan tubuh yang bersih dari tato, Ronaldo juga terlibat secara aktif dalam kampanye donor darah. Dia menyempatkan diri menjadi model kampanye tersebut. CR7 sempat memposting sejumlah gambar dirinya sedang menjalani donor darah.
"Kita semua bisa membuat perbedaan dengan mendonorkan darah kita. Tiap darah yang anda donorkan akan bisa membantu tiga orang di ruang gawat darurat yang sedang berjuang mengatasi hidupnya. Darah yang anda donorkan juga bisa menjadi pengobatan jangka panjang untuk sesama," kata Ronaldo 2015 kepada Eurosport.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini