Libero.id - Direktur olahraga Sevilla, Monchi, baru-baru ini mengungkapkan ketidakpercayaannya bahwa Manchester United saat ini tidak memiliki seorang direktur olahraga. Dimana jabatan tersebut setidaknya harus ada di setiap tim,

"Ini pendapat saya - semua klub harus memiliki posisi ini," ujar Monchi saat diwawancarai oleh Telegraph.

"Saya mengerti ada klub yang sangat sukses - Manchester United mungkin salah satu dari lima besar di dunia, tetapi mereka tidak memiliki posisi spesifik itu."

Pria yang pernah menjadi direktur olahraga AS Roma itu tampak sangat bersimpati dengan keadaan internal Setan Merah sekarang. Sejauh ini manajemen United hanya mampu mendapatkan satu pemain di jendela transfer - Donny van de Beek – meski dalam perkembangan terbaru mereka kedatangan beberapa pemain baru seperti Cavani dan Alex Telles.

Dari Sergio Reguilon yang bergabung dengan Tottenham hingga gagal merekrut Jadon Sancho, ini menjadi musim panas yang membuat frustrasi klub. Sancho dari Borussia Dortmund adalah target prioritas mereka. Tetapi klub Bundesliga itu tak ingin menurunkan harga permintaan 120 juta Euro, yang sebenarnya sangat wajar bila melihat peforma Sancho dan United tampaknya tak setuju soal itu.

Jabatan Ed Woodward di klub adalah wakil ketua eksekutif tetapi ia tidak mampu mengeksekusi banyak hal di jendela transfer sejak promosi ke posisi tersebut pada tahun 2013.

Namun sebelum gagal mendaratkan Sancho, Man United telah banyak melakukan kegagalan dalam urusan transfer pemain, siapa saja pemain tersebut? berikut 11 saga transfer United yang berakhir dengan kekecewaan:

11. Antoine Griezmann

Pada 2017, bintang Prancis itu disinyalir kuat akan bergabung dengan United setelah dikabarkan telah menyetujui persyaratan pribadi dengan klub. Tetapi kombinasi larangan transfer Atletico Madrid dan cedera jangka panjang pada Zlatan Ibrahimovic membuat kesepakatan itu tidak terjadi.

10.Paulo Dybala

United pernah melakukan penjajakan dengan Juventus soal Paulo Dybala pada musim panas 2019, tetapi pria Argentina memutuskan untuk tetap bersama raksasa Serie A itu karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena peformanya yang sedang buruk.

"Saya tidak berbicara langsung dengan salah satu dari mereka, tetapi ada percakapan dengan klub. Namun, niat saya saat itu adalah untuk bertahan. Saya tidak mengalami tahun yang baik atau enam bulan terakhir yang positif, jadi saya tidak ingin pergi dengan citra itu karena saya pikir saya telah memberi klub banyak momen-momen indah dan tidak adil jika saya pergi seperti itu,” ujar Dybala kepada CNN.

Dybala kemudian tampil impresif selama musim 2019/20  dan membenarkan keputusannya untuk bertahan.

9. Wesley Sneijder

Gelandang serang Belanda ini terus dikaitkan dengan Setan Merah selama tahun 2011, ia mengaku telah mengadakan "pembicaraan tidak resmi" terkait kepindahan dari Inter Milan.

Tiga tahun kemudian, Sneijder mengungkapkan bahwa dia telah menolak United karena dia ingin terus bermain Liga Champions bersama Galatasaray.
Kedatangan Jose Mourinho di ruang ganti United pada tahun 2016 lalu membuat spekulasi tentang tansfer Sneijder belanjut, dimana ia  mengatakan telah mengadakan pembicaraan dengan mantan manajer Inter milan tersebut.

Namun nyatanya hingga pemain dengan 134 caps bersama timnas Oranje itu pensiun pada 2019 lalu, tak pernh sekalipun ia mendaratkan kakinya di tanah kota Manchester.

8. Cristiano Ronaldo

Kabar soal mega bintang Portugal itu kembali berseragam United adalah rumor yang sering kali terdengar dalam beberapa tahun terakhir. Patrice Evra memang mengungkapkan awal tahun ini bahwa Sir Alex Ferguson berhasil membuat Ronaldo setuju untuk kembali hanya dua minggu sebelum pria Skotlandia itu pensiun pada 2013.

Laporan terbaru yang meragukan karier Ronaldo di Juventus menyebabkan hubungan lebih jauh dengan United. Tetapi sulit membayangkan penyerang Portugal itu kembali sementara tim Ole Gunnar Solskjaer tidak dapat menjamin bahwa mereka akan bisa bersaing di 4 besar, apalagi setelah kekalahan 1-6 dari Tottenham.

7. Nicolas Gaitan

Selama bermain  di Benfica, sayap Argentina itu sangat dikagumi oleh manajemen United dan selalu menjadi berita utama setiap tahun.

Tapi kenyataannya ia tidak pernah pindah ke Inggris dan akhirnya bergabung dengan Atletico Madrid pada 2016. Ini mengakhiri kabar yang beredar bahwa ia akan bergabung dengan United, meskipun pemain Argentina itu mengakui bahwa masalah izin kerja adalah alasan dia tidak pindah ke Liga Premier.

6. Ivan Perisic

Sayap Inter Milan, Ivan Perisic pernah menerima tawaran untuk bergabung dengan Man United pada 2017, tetapi menolak tawaran itu dan ingin tetap bertahan bersama La Beneamata.

“Memang benar ada tawaran dari Manchester United - saya hampir saja meninggalkan Inter,” ujar Perisic kepada FourFourTwo.

“Ketika Luciano Spalletti tiba [pada Juni 2017], dia menunjukkan keinginan yang luar biasa untuk mempertahankan saya di tim dan menjelaskan bahwa dia tidak ingin kehilangan saya”

Perisic adalah salah satu pemain yang bisa membuat United bisa menjadi lebih baik. Hal itu terbukti usai membantu Bayern Muenchen menyelesaikan musim 2019/20 dengan treble-winners.

5. Matthijs de Ligt

Menjalani Musim 2018/19 dengan penampilan yang luar biasa bersama Ajax, membuat de Ligt banyak diminati oleh tim besar Eropa, termasuk Setan Merah. Pada akhirnya Juventus memenangkan pertarungan. Manajemen United tidak mampu membujuk de Ligt ke Old Trafford apalagi setelah Cristiano Ronaldo membantu kampanye Juve.

“Tentu saja, saya punya banyak waktu untuk memilih di antara klub-klub yang bisa saya ikuti dan, ketika saya menuliskan semuanya di atas kertas, Juventus adalah pilihan terbaik bagi saya,” ujar De Ligt.

“Ronaldo memang berbicara dengan saya dan jelas itu adalah kehormatan besar!”

4. Raphael Varane

Man United sangat tertarik untuk merekrut bek tengah Prancis Raphael Varane lebih dari satu kali. Dalam bukunya Leading tahun 2015, Sir Alex Ferguson mengaku ingin membawa Varane ke United menyusul musim debutnya yang mengesankan bersama Lens.

“Pada 2011 saya meluncur ke Lille. Zinedine Zidane mengetahui hal ini dan entah bagaimana membawanya ke Real Madrid, ” tulis Ferguson.

United akhirnya merekrut Phil Jones pada tahun 2011, namun siapa sangka dalam waktu 9 tahun ke depan Varane menjadi salah satu bek terbaik dunia, memenangkan Liga Champions secara berturut-turut serta Piala Dunia.

3. Toni Kroos

Dalam wawancara dengan The Athletic, Kroos mengungkapkan bahwa kesepakatan "pada dasarnya telah dilakukan". Tapi itu rusak setelah pemecatan David Moyes, dan Real Madrid langsung mengambil inisiatif.

"David Moyes datang menemui saya dan kontrak pada dasarnya telah selesai tetapi kemudian Moyes dipecat dan Louis van Gaal masuk, yang memperumit masalah," ujar Kroos, yang telah membantu Real memenangkan tiga trofi Liga Champions.

“Louis ingin waktu untuk membangun proyeknya sendiri. Saya tidak mendengar apa pun dari United untuk sementara waktu dan mulai merasa ragu. Kemudian Piala Dunia dimulai dan Carlo Ancelotti menelepon. Dan itu yang terjadi.”

2. Gareth Bale

David Moyes berharap bisa menandatangani Gareth Bale di musim panas pertamanya bersama klub.

“Saat kami mencapai akhir jendela transfer, kami selalu berpikir kami memiliki peluang untuk mendapatkan Gareth Bale,” ujar Moyes kepada beIN SPORTS pada 2019 lalu.

“Kami berharap kami bisa membujuknya untuk tidak pergi ke Real Madrid karena itu sudah setengah selesai. Kami telah menawarkan lebih banyak uang, kami mencoba membujuknya. Kami telah (menyiapkan helikopter) dan kami mencoba.”

Tapi hati Bale tertuju pada kepindahan ke Real Madrid, dan ia bergabung dengan Los Blancos dalam kontrak rekor dunia dari Tottenham. Menurut ESPN, pemain asal Wales itu ingin pindah ke Old Trafford tetapi bosan menunggu keputusan United soal pembelian Sancho, akhirnya Bale lebih memilih kembali ke Spurs.

1. Eden Hazard

Chelsea mengalahkan Man United dalam pertarungan untuk merekrut Eden Hazard dari Lille pada 2012.

Ferguson sangat ingin mengontraknya, dan dalam percakapan dengan pemain Belgia itu mengangkat Ronaldo sebagai contoh bagaimana United akan membantu Hazard memenuhi potensinya, menurut ESPN.

Namun, teknik persuasi orang Skotlandia itu tidak efektif, dan Hazard kemudian lebih memilih bergabung bersama klub London barat itu dan memiliki karir yang sukses bersama The Blues, dimana ia berhail memenangkan Liga Premier, FA cup serta Liga Eropa.