Libero.id - Real Madrid dan Barcelona telah membiarkan beberapa pemainnya pindah pada tahun 2020, bahkan mereka-mereka yang tergolong memiliki nama yang cukup familiar di telinga publik.

Banyak yang beranggapan bahwa nama-nama yang dilepas oleh Madrid maupun Barca merupakan sekumpulan pemain yang tidak layak bermain di level tertinggi.

Wesley Sneijder memenangkan treble bersama Inter Milan pada 2009-10 setelah meninggalkan el Real, sementara pemain baru Liverpool, Thiago Alcantara, menikmati kesuksesan besar di Muenchen sejak meninggalkan Nou Camp.

Berikut deretan pemain hebat yang dilepas Real Madrid dan Barcelona di tahun 2020:

GK: Luca Zidane

Memang, nama Luca Zidane tidaklah terlalu populer, namun tak bisa dipungkiri kemampuannya cukup diperhitungkan, apalagi Madrid tak mungkin melepas Thibaut Courtois.

Anak dari pelatih Zinedine Zidane itu bergabung dengan akademi muda Madrid pada usia enam tahun dan hanya tampil dua kali untuk tim utama.

Setelah menghabiskan 2019-20 dengan status pinjaman di Racing Santander, Zidane dilepas oleh ayahnya sendiri, canggung.

RB: Achraf Hakimi

Hakimi menghabiskan dua musim terakhir dengan status pinjaman di Borussia Dortmund dan berkembang menjadi salah satu bek sayap terbaik dunia, mencatatkan 9 gol dan 10 assist pada 2019-20.

Pemain berusia 21 tahun itu sebenarnya diharapkan untuk kembali ke Bernabeu di musim panas, tetapi Madrid menerima tawaran senilai 36 juta pounds dari klub Serie A Inter Milan.

"Ketika tawaran datang, saya pikir ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk berkembang, karena para penggemar di sini mengalami sepakbola dengan cara yang spesial," kata Hakimi pada bulan September. Saya telah bergabung dengan klub yang hebat.

CB: Javi Sanchez

Sanchez, yang membuat lima penampilan tim utama untuk Madrid, menghabiskan musim 2019-20 dengan status pinjaman di Real Valladolid dan pindah secara permanen pada akhir musim.

CB: Nelson

Semedo sebenarnya bukan bek tengah, tapi dapat dimasukkan de daftar ini karena tidak ada pilihan lain.

Pemain internasional Portugal itu menjadi pemain reguler di pertahanan Barcelona pada 2019-20, membuat 42 penampilan di semua kompetisi.

Wolves menyatakan minat mereka pada bek kanan dan setuju untuk membayar klub La Liga dengan bayaran awal 27,6 juta pounds, meskipun kesepakatan itu bisa naik menjadi 36,6 juta pounds.

LB: Sergio Reguilon

Reguilon datang dari akademi Madrid dan tampil bagus dengan status pinjaman di Sevilla pada 2019-20, membantu Los Palanganas meraih gelar Liga Europa.

Terlepas dari penampilannya yang mengesankan, bek kiri itu masih kalah bersaing dengan Marcelo dan Ferland Mendy di Madrid, kemudian dia dijual ke Tottenham seharga 28 juta pounds, meskipun Madrid memasukkan klausul pembelian kembali ke dalam kesepakatan.

CM: Arthur

Ditandatangani dari Gremio seharga 35,5 juta pounds pada tahun 2018, Arthur awalnya diperkirakan akan menjadi suksesor Xavi di Barcelona.

"Saya melihat diri saya sendiri ketika saya melihat Arthur di televisi,” kata Xavi kepada Radio Catalunya pada 2018.

"Dia adalah pemikir yang sangat cepat. Dia memiliki bakat alami, tetapi yang terpenting, dia memiliki banyak ruang untuk berkembang melalui pelatihan.

"Arthur sudah menjadi pemain yang matang dan saya melihat bahwa dia memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan. Prioritas dalam setiap pertandingan adalah untuk tidak pernah kehilangan bola dan dia keluar dari situasi sulit dengan mudah. Dia sudah memiliki kepribadian yang kuat.

Tetapi gelandang asal Brasil itu nyatanya hanya memulai 13 pertandingan La Liga pada 2019-20 dan akhirnya setuju untuk bergabung dengan Juventus dalam kesepakatan 65,7 juta pounds dengan Miralem Pjanic.

CM: Ivan Rakitic

Sementara Rakitic tidak akan pernah mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Andres Iniesta atau Xavi, dia telah memainkan peran kunci dalam kesuksesan Barcelona baru-baru ini.

Dia telah membuat 310 penampilan selama enam tahun bersama klub, memenangkan empat gelar liga, empat trofi Copa del Rey, dan Liga Champions. Tetapi pemain internasional Kroasia itu kalah bersaing pada 2019-20 dan akhirnya diizinkan untuk bergabung kembali dengan Sevilla dengan biaya hanya 1,5 juta euro.

CM: Arturo Vidal

Dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya, Vidal bergabung dengan Barcelona dari Bayern Muenchen pada 2018.

Meski membuat 43 penampilan untuk klub di semua kompetisi pada 2019-20, pemain berusia 33 tahun itu diizinkan bergabung dengan Inter Milan hanya dengan 900.000 pounds.

RW: James Rodriquez

Rodriquez bergabung dengan Real Madrid setelah penampilannya yang mengesankan di Piala Dunia 2014 tetapi gagal memikat pelatih Zinedine Zidane.

Setelah hanya membuat 8 penampilan La Liga pada 2019-20, dia bersatu kembali dengan mantan bos Carlo Ancelotti untuk bergabung dengan Everton dengan status bebas transfer.

Pemain internasional Kolombia itu telah menjadi favorit penggemar di Goodison Park, mencatatkan satu gol dan membantu timnya tampil brilian dalam tiga penampilan liga pertamanya.

CF: Luis Suarez

Suarez menikmati karir enam tahunnya yang luar biasa di Barcelona, mencetak 198 gol dalam 283 penampilan di semua kompetisi.

Pemain internasional Uruguay itu dianggap surplus oleh pelatih baru Ronald Koeman dan bergabung dengan rival La Liga Atletico Madrid dalam kesepakatan 5,5 juta pounds.

Meski berusia 33 tahun, ia tetap menjadi salah satu penyerang terbaik Eropa dan mencetak dua gol dalam debutnya di Atletico melawan Granada.

"Kami sangat beruntung memiliki Luis, saya tidak mengerti bagaimana Barca bisa membiarkan dia pergi,” kata Diego Costa.

"Dia akan membantu kami dengan banyak gol serta semangat kesatria dan rasa lapar untuk memenangkan trofi."

LW: Marc Cucurella

Cucurella datang dari akademi Barcelona dan menjalani musim yang luar biasa dengan status pinjaman di Getafe, memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Getafe pada 2019-20.

Meskipun dilaporkan minat dari Chelsea dan Tottenham, ia justru bergabung dengan Getafe dengan kesepakatan permanen seharga 10 juta euro pada Juni 2020.

"Barcelona adalah klub yang hebat dan di sana, yang terpenting adalah menang,” kata Cucurella kepada Diario Sport pada Februari 2020.

"Namun, mereka tidak memiliki kesabaran seperti sebelumnya dan untuk pemain tim yunior, mereka tidak mendapatkan kesempatan yang sama seperti yang mereka dapatkan.

"Rasanya tidak enak karena ketika saya berada di tim yunior, saya berharap untuk lebih dipercaya, tetapi kebutuhan untuk menang melebihi kebutuhan untuk bersabar."