Dikritik Keras, Ini 5 Saran ke Ole Gunnar Solksjaer demi Kebangkitan Manchester United

"Ole bahkan diminta agar segera mencabut ban kapten dari Harry Maguire."

Analisis | 12 October 2020, 19:06
Dikritik Keras, Ini 5 Saran ke Ole Gunnar Solksjaer demi Kebangkitan Manchester United

Libero.id - Usai menyelesaikan musim 2019/20 dengan baik dan masuk fase grup Liga Champions musim 2020/21, Setan Merah bisa dikatakan sudah berada di jalur yang benar, namun karena tampaknya Dewan klub tidak mendukung Ole Gunnar Solskjaer di jendela transfer musim panas kali ini, United seperti kembali pada keadaan buruknya lagi.

Dalam beberapa minggu terakhir, media sosial Manchester United, baik Instagram maupun Twitter, dibanjiri komentar negatif dari para fans Setan Merah. Bicara soal kurangnya pramusim dan beberapa kontroversi lainnya di luar lapangan membuat Manchester United memulai musim baru dengan langkah yang salah.

Meskipun baru tiga pertandingan yang dilakoni Pogba dan kawan-kawan, sepertinya harus ada beberapa hal yang perlu diubah di dalam ruang ganti Setan Merah, apa saja itu? Berikut beberapa hal yang perlu diubah oleh United dibawah arahan Ole dirangkum Sportskeeda:

5. Bangkucadangkan Luke Shaw

Libero.id

Kredit: manutd.com

Sekarang pemain berusia 25 tahun itu mungkin adalah pemain penting untuk Manchester United. Bisa dikatakan, ketidakhadirannya di tahap akhir Liga Eropa saat berhadapan dengan Sevilla benar-benar tak menguntukan buat Setan Merah.

Namun Luke Shaw telah memulai musim baru dengan catatan buruk. Secara posisional, catatan statistiknya sangat jauh dibandingkan dengan musim lalu. Pengambilan keputusan Shaw menghebohkan saat bertahan.

Faktanya, Luke Shaw memasukkan bola yang dilemparkan ke dalam kotak hampir tidak terlihat. Shaw harus segera dicadangkan, biarkan ia memperbaiki kondisinya tersebut dan memberikan kesempatan pada rekrutan baru mereka Alex Telles untuk menggantikannya. Jika melihat catatan Telles di FC Porto, pemain Brasil itu jauh lebih fleksibel dan produktif daripada Luke Shaw.

4. Manchester United harus mencoba kombinasi lini tengah yang baru

Libero.id

Paul Pogba. Kredit: manutd.com

Memang pada musim lalu, trio Nemanja Matic, Paul Pogba dan Bruno Fernandes, yang bermain lebih sedikit ke depan memainkan peranan penting untuk Manchester United. Tapi untuk sekarang, kombinasi ketiganya sudah tidak efektif lagi.

Matic mungkin masih bisa mengarahkan bola dengan mengopernya melalui garis, tapi penampilan Paul Pogba saat ini benar-benar kacau. Mungkin kelelahan atau fakta bahwa ia masih memulihkan diri setelah tertular virus corona, tetapi fakta bahwa Pogba tidak melakukan apa pun untuk membantu timnya ketika bertahan itu sedikit menyedihkan.

Saat Nemanja Matic dan Paul Pogba sama-sama berada di lapangan, Manchester United terlalu lamban di lini tengah. Mereka tidak menggerakkan bola cukup cepat untuk mengganggu  ritme permainan lawan. Manchester United mungkin perlu memainkan seorang Donny van de Beek lebih sering lagi. Sudah saatnya untuk Ole Gunnar Solskjaer mencoba kombinasi lini tengah yang baru karena pemain tengah yang sekarang sudah tidak cocok lagi.

3. Manchester United harus memainkan bek tengah muda

Lini belakang Manchester United sangat buruk, baru memainkan 3 pertandingan, De Gea dan kawan-kawan sudah  kebobolan 11 gol. Mereka saat ini memiliki rekor pertahanan terburuk kedua di liga dan itu semua berkat Harry Maguire, Victor Lindelof dan Eric Bailly.

Bailly sepertinya akan beristirahat dalam beberapa hari kedepan karena mengalami cedera. Lindelof buruk dalam hal pertempuran udara dan penempatan posisinya terbilang sangat membingungkan. Harry Maguire yang tampil ganas bersama Leicester sekarang menjadi bek yang tidak memiliki mobilitas dan kekuatan  serta kesalahan konyolnya terus membebani United.

Ole Gunnar Solskjaer harus mencadangkan mereka dan menurunkan pemain seperti Axel Tuanzebe dan Teden Mengi. Mereka mungkin tidak memiliki pengalaman bermain yang banyak di liga, tapi inilah saatnya untuk mulai mengintegrasikan mereka ke dalam tim utama dengan harapan mereka bisa lebih baik ketimbang seniornya.

2. Berhenti memakai Bruno Fernandes untuk sementara waktu

Libero.id

Kredit: manutd.com

Bruno Fernandes  tampil hampir setiap pertandingan Manchester United sejak debut pada 1 Februari lalu. Ia memang tampil produktif tetapi faktor kelelahan tentu bisa berdampak buruk baik secara fisik maupun mental. Manchester United terkesan untuk terus mengandalkan maestro Portugis tersebut.

Sekarang sebagian besar tim menyadari kemampuan Fernandes dan tentu saja tim lawan memiliki sejumlah taktik untuk menghentikan mantan pemain Sampdoria tersebut.

Sekarang adalah waktu yang tepat unutk Bruno Fernandes beristirahat guna menenangkan diri dan menyegarkan kembali keadaan karena setelah musim 2019-20 berkahir, Fernandes benar-benar tidak punya waktu untuk memulihkan diri.

Satu atau dua minggu setelah musim 2019-20 berakhir, Bruno bermain untuk Portugal dua kali dalam lanjutan UEFA Nations League. Segera setelah itu, dia terbang bersama anaknya yang baru lahir. Tak lama kemudian, dia kembali bermain di Liga Inggris bersama Manchester United.

1. Cabut Ban Kapten Dari Harry Maguire

Libero.id

Harry Maguire

Harry Maguire adalah kapten Manchester United. Bahkan, ia diberi ban kapten begitu tiba di klub. Maguire sangat buruk di lapangan dan penampilannya tidak menginspirasi siapa pun. Lebih dari itu, sikapnya tidak menginspirasi sebuah rasa kepercayaan. Dia terlihat seperti orang yang mudah menyerah.

Maguire bukanlah wajah yang paling dikenal di Old Trafford. Faktanya, ia baru berada di sana selama satu tahun lebih. Melihat kondisi sekarang, David de Gea tampaknya menjadi pilihan terbaik Manchester United untuk memberikanya ban kapten.

Jika bukan pria Spanyol itu, maka Bruno Fernandes tampaknya menjadi satu-satunya pemain yang paling memungkinkan, paling tidak bisa memberikan motivasi bermain kepada rekan-rekan setimnya.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Manchester United


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network