Jose Mourinho dan Arsene Wenger. Kredit: tottenhamhotspur.com dan arsenal.com
Libero.id - Baru-baru ini, mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger meluncurkan buku terbarunya yang berjudul My Life in Red and White. Secara garis besar, pria 70 tahun itu berbicara tentang berbagai topik dalam otobiografinya tetapi tidak menyebutkan saingannya, Mourinho.
Adapun pelatih Tottenham Hotspur itu menanggapi bahwa ia 'sangat memahami' mengapa dalam buku baru Arsene Wenger tidak menampilkan sosoknya. Namun, bos Tottenham Hotspur itu tidak tinggal diam. Dia pun menyampaikan sindiran kepada Wenger.
Berbicara tentang mengapa ia tidak ditampilkan dalam buku Wenger, Mourinho menjelaskan dalam nada sarkasme.
"Itu karena dia (Arsene Wenger) tidak pernah mengalahkan saya. Anda tidak akan menulis dalam bab tentang 12 atau 14 pertandingan jika Anda tidak pernah memenangkan satu pun. Mengapa dia harus berbicara tentang saya dalam bukunya? Sebuah buku adalah hal yang membuatmu bahagia dan bangga, jadi aku sangat memahami situasinya,” ujar Mourinho saat konferensi pers jelang pertandingan Spurs melawan West Ham.
Sejak kedatangan Mourinho di Inggris pada 2004, keduanya bisa langsung menjadi rival, apakah itu ketika berada di lapangan atau pun di luar pertadingan Liga Premier.
Mourinho, secara historis, memiliki keunggulan atas Wenger. Dalam pertemuan Liga Premier mereka di masa lalu, Mourinho telah mencatatkan sembilan kemenangan, dan tujuh kali imbang atas saingannya Wenger. Namun, akhirnya Mourinho merasakan kekalahan setelah Manchester United kalah dari Arsenal pada 2017. Saat Mourinho menakhodai Chelsea, pria Prancis juga pernah mengalahkannya satu kali meskipun di laga FA Community Shield.
Mourinho memiliki katalog komentar eksplosif terhadap Wenger, tapi mungkin yang paling terkenal dari semuanya adalah tentang pencitraan ikon Arsenal sebagai 'spesialis kegagalan' pada Maret 2014.
Terkiat dengan sebutan sebagai ‘spesialis kegagalan’, Wenger menjelaskan bahwa persaingan dengan Mourinho itu terkadang sangat pribadi dan sedikit di luar kendali. Namun pada saat lain semuanya akan kembali normal.
"Tapi terkadang itu berlebihan. Sekali atau dua kali dengan Jose Mourinho, itu menjadi di luar kendali, tapi setelah pertandingan Anda menyesal karena Anda tidak mampu mengendalikan emosi. Setelah itu menjadi normal kembali, dan rasa hormat kembali satu sama lain, karena Anda berada dalam pekerjaan ini untuk waktu yang lama dan pada akhirnya semua menderita bersama,” lanjut Wenger.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini