8 Kalimat Hinaan Ikonik di El Clasico: Ada Bikin Baper, Ada Pula yang Lucu

"Raphael Varane menghina Jordi Alba yang tidak punya SIM. Jose Mourinho lecehkan trofi milik Pep Guardiola"

Feature | 20 October 2020, 06:32
8 Kalimat Hinaan Ikonik di El Clasico: Ada Bikin Baper, Ada Pula yang Lucu

Libero.id - Real Madrid dan Barcelona menatap El Clasico, 24 Oktober 2020, dengan sama-sama menderita kekalahan di La Liga. Pada tengah pekan ini, mereka juga akan berjibaku di pertandingan pertama fase grup Liga Champions 2020/2021.

Sesuai jadwal, pertandingan paling panas di Negeri Matador tersebut akan berlangsung di Camp Nou, akhir pekan ini. Baik Madrid maupun Barcelona masih belum bisa berbicara banyak. Di klasemen sementara, Los Blancos ada di posisi 3 dengan 10 poin dari 5 laga. Sementara Barcelona di peringkat 9 dengan 7 poin dari 9 duel.

Situasi yang kurang menguntungkan tersebut diharapkan tidak membuat kualitas El Clasico menurun. Pasalnya, Barcelona dan Madrid sama-sama membutuhkan kemenangan. Selain demi poin dan posisi di klasemen, 3 poin juga bermakna gengsi.

Fakta menunjukkan, El Clasico selalu menghadirkan ketegangan di dalam maupun luar lapangan. Selain pertandingan-pertandingan menarik, perselisihan antarpemain maupun pelatih sering tercipta. Beberapa bahkan menjadi ikon dan dibicarakan banyak orang hingga hari ini.

Berikut ini 8 perang kata-kaya dan ejekan ikonik di El Clasico, yang melibatkan para punggawa Madrid dan Barcelona:

1. Sergio Reguilon hina gigi Luis Suarez dan julukan Lionel Messi

Libero.id

Lionel Messi dan Luis Suarez. Kredit: twitter.com/fcbarcelona

Perselisihan Reguilon vs Suarez dan Messi masih segar karena tercipta musim lalu. Semuanya berawal dari Reguilon yang coba ditenangkan Suarez setelah terpancing emosinya. Respons pemain Tottenham Hotspur itu ternyata tidak bagus. Dia tertangkap kamera menghina fisik Suarez, khususnya gigi.

Suarez hanya bisa tersenyum sambil berusaha menenangkan Reguilon. Tapi, pemain lulusan La Fabrica itu tidak mau berhenti mengejek El Pistolero. Akibatnya, Messi turun tangan. Reguilon semakin panas dan justru menghina Messi. "Apa yang menganggumu kutu (la pulga)," kata Reguilon merespons Messi, dilansir Daily Mail.

Sikap negatif tersebut diyakini sebagai cerminan rasa frustrasi Reguilon karena Madrid harus menelan kekalahan dua kali berturut-turut di Estadio Santiago Bernabeu dari Barcelona dalam selang waktu tiga hari.

2. Lionel Messi hina ibu Sergio Ramos

Pada 2017, Messi mengeluarkan kata-kata yang menghina Ramos dan keluarganya dalam pertandingan El Clasico. Saat itu, duel berlangsung panas dan Messi beberapa kali menjadi target kekasaran pemain-pemain Madrid, termasuk Ramos.

Dalam sebuah momen tendangan bebas tidak langsung akibat pelanggaran Ramos kepada Messi, Ramos sedang memegang bola dan memperlihatkan gestur ke arah Messi untuk menghampirinya bila ingin diberikan bola. Tanpa curiga, dia menghampiri pemain asal Spanyol tersebut. Tapi, ketika sudah dekat, dengan sengaja Ramos melemparkan bola yang dipegangnya ke udara melewati kepala Messi.

Berhubung Messi kesal dan terpancing emosinya, sebuah kalimat kasar yang ikonik keluar dari mulut pria Argentina itu. "La concha de tu madre," ujar Messi. Kalimat itu tidak perlu diterjemahkan ke Bahasa Indonesia karena bermakna sangat negatif. Tapi, bagi yang mengerti Bahasa Spanyol, terjemahkanlah kata-kata itu sendiri.

3. Jose Mourinho lecehkan trofi milik Pep Guardiola

Libero.id

Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Kredit: fcbarcelona.com

Jose Mourinho dan Pep Guardiola pernah menjadi kawan dekat saat sama-sama bekerja di Barcelona bersama Sir Bobby Robson dan Louis van Gaal. Tapi, ketika beralih profesi menjadi pelatih, mereka bermusuhan. Ada sejumlah kejadian dan kalimat ikonik yang sangat pantas menggembarkan rivalitas kedua pelatih jempolan itu.

"Guardiola adalah pelatih yang fantastis. Tapi, saya telah memenangkan dua trofi Liga Champions. Dia telah memenangkan (hanya) satu Liga Champions dan itu akan mempermalukan saya. Saya akan malu memenangkannya dengan skandal Stamford Bridge. Jika dia menang tahun ini, itu akan terjadi dengan skandal Bernabeu. Saya berharap suatu hari Guardiola memiliki kesempatan untuk memenangkan Liga Champions yang pantas, sebuah kejuaraan yang brilian dan bersih tanpa skandal," kata Mourinho setelah Madrid dikalahkan Barcelona di Liga Champions 2010/2011.

Kemarahan Mourinho kepada Guardiola didasarkan pada kekalahan di semifinal. Pertandingan dua leg berlangsung panas dan diwarnai sejumlah keputusan kontoversial wasit (menurut Mourinho). Barcelona unggul 2-0 di Estadio Santiago Bernabeu dan imbang 1-1 di Camp Nou.

Pada akhirnya, Barcelona menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Manchester United di Wembley. Itu menjadi trofi kedua Guardiola setelah 2008/2009.

4. Perang Gerard Pique dan Alvaro Arbeloa di Twitter

Pada dasarnya, Arbeloa adalah pribadi pendiam. Bek kanan Spanyol itu sosok yang hanya berbicara jika ada hal penting yang harus disampaikan. Tapi, semua berubah saat Arbeloa membela Madrid menghadapi Barcelona dan harus berjibaku melawan Gerard Pique. Residunya melebar ke mana-mana.

Dalam sebuah pertandingan melawan Elche, Madrid mendapatkan penalti kontroversial di menit-menit akhir. Lewat Twitter, Pique menyebut pertandingan itu seperti komedi tengah malam. Kicauan Pique itu ditanggapi Arbeloa dengan serius sembari menyindir Barcelona yang sering "berakting" di lapangan.

Perselisihan keduanya berlanjut saat Pique mengolok-olok Madrid yang memainkan Denis Cheryshev (seharusnya tidak main karena kartu kuning) di Copa del Rey. Arbeloa tak terima dengan sikap Pique tersebut. Dia menyebut Pique terobsesi bermain untuk Los Blancos.

5. Jose Mourinho merendahkan prestasi Lionel Messi

Ketika Madrid menjuarai La Liga 2011/2012 dan Messi menjadi pencetak gol terbanyak dengan 50 gol, Mourinho keluar ke media dengan kata-kata penghinaan yang ikonik yang membuat telinga semua pendukung El Barca panas. Kepada jurnalis yang bertanya tentang Ballon d'Or, pria Portugal itu menyebut Messi pemain yang tidak berguna. "Messi mencetak 50 gol yang tidak berarti apa-apa," ucap Mourinho.

Uniknya, komentar Mourinho justru mendapatkan tanggapan dari Argentina. Alejandro Sabella, yang ketika itu berstatus pelatih La Albiceleste, membela La Pulga. "Jumlah itu (50 gol) cukup berbicara. Mencetak gol dengan jumlah itu hanya mungkin dilakukan untuk beberapa orang terpilih," respons Sabella.

6. Samuel Eto'o melecehkan semua orang di Real Madrid

Libero.id

Samuel Eto'o. Kredit: fcbarcelona.com

Eto'o tidak pernah benar-benar berhasil di Madrid. Bergabung dengan klub saat remaja. Dia menjalani debut untuk Real Madrid Castilla dan hanya membuat 7 penampilan di tim senior Los Blancos. Selanjutnya, dia dipinjamkan ke Real Mallorca sebelum bergabung ke Camp Nou.

Jadi, ketika dia memenangkan La Liga 2004/2005, ada euforia yang melanda. Eto'o hilang kendali saat perayaan gelar di depan ribuan suporter. "Madrid sialan!" teriak Eto'o keras-keras. Setelah mendapatkan kecaman dari Los Blancos, Eto'o meminta maaf. "Saya tidak pernah ingin menunjukkan kurangnya rasa hormat kepada siapa pun," tambah mantan striker Kamerun itu.

7. Gerard Pique menghina Raja Spanyol dan Copa del Rey

Pada 2010/2011, setelah menahan imbang Madrid 1-1 di La Liga, Barcelona memuluskan langkah untuk mengangkat trofi. Meski belum memastikan gelar La Liga, Barcelona percaya diri juara setelah berkaca pada hasil El Clasico. Mereka juga optimistis meraih Copa del Rey dengan mengalahkan Madrid.

Nah, saat persiapan menuju pertandingan final versus Los Blancos itulah Pique mengeluarkan kata-kata yang melukai Madrid dan rakyat Spanyol. "Hei kalian orang Spanyol, kami (orang Katalunya) memenangkan Liga Spanyol kalian. Sekarang kami akan memenangkan Piala Raja (Copa del Rey) kalian," ujar Pique. 

Akibat pernyataan itu, Pique bukan hanya dimusuhi seluruh Madrid, melainkan juga Negeri Matador. Ketika bermain untuk timnas, hinaan dan siulan tidak pernah absen mengiringi langkah Pique di lapangan.

8. Raphael Varane menghina Jordi Alba yang tidak punya SIM

Dari semua penghinaan yang terjadi selama El Clasico, ejekan Raphael Varane kepada Jordi Alba menjadi yang paling lucu. Bek asal Prancis itu tidak menghina fisik Alba yang pendek. Tidak pula meragukan kemampuan full back Spanyol tersebut. Varane justru menghina Alba yang tidak bisa mengemudi kendaraannya sendiri.

"Hei bocah, kamu tidak punya SIM (Surat Izin Mengemudi) ya?" ejek Varane saat El Clasico. Alba merespons ucapan Varane dengan hal positif. Dia pergi ke Kantor Polisi setelah pertandingan untuk mengurus SIM. Pada 5 Juli 2020, Alba akhirnya lulus ujian SIM dan sekarang bisa mengemudi kendaraan.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network