5 Tim Eropa Ini Pasti Ikut Piala Dunia U-20 di Indonesia, Ini Deretan Bintangnya

"Lorenzo Colombo dari AC Milan bisa menjadi striker andalan Italia. Ada pula Fabio Silva dari Wolves. Siapa yang lain."

Feature | 28 October 2020, 17:27
5 Tim Eropa Ini Pasti Ikut Piala Dunia U-20 di Indonesia, Ini Deretan Bintangnya

Libero.id - Pandemi Covid-19 membuat masa depan Piala Dunia U-20 2021 sempat berada dalam tanda tanya. Meski dipastikan tetap bergulir, mayoritas konfederasi anggota FIFA masih kesulitan menentukan utusannya.

Sebagai tuan rumah, Indonesia masih meraba-raba calon lawan pada turnamen tahun depan. Kecuali UEFA yang sudah melakukan penunjukkan terhadap 5 wakilnya, lima konfederasi anggota FIFA lain (AFC, CAF, CONCACAF, CONMEBOL, dan OFC) masih menunggu situasi yang aman untuk menggelar kompetisi U-19 sebagai bagian dari Kualifikasi Piala Dunia U-20.

Berbeda dengan konfederasi lain, UEFA tergolong progresif dalam mengambil keputusan. Semula, otoritas tertinggi sepakbola di Benua Biru itu ingin menggelar Euro U-19 2020 di Irlandia Utara pada 19 Juli-1 Agustus 2020. Tapi, Virus Corona membuat mereka menjadwalkan ulang menjadi Maret 2021.

Awalnya, ajang tersebut akan digunakan sebagai Kualifikasi Piala Dunia U-20 untuk memilih 5 wakil Eropa. Tapi, UEFA sadar jika Euro U-19 berlangsung tahun depan, maka para peserta tidak akan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri secara maksimal. Karena itu, sebuah terobosan jitu mereka ambil.

UEFA memutuskan wakil Eropa di Indonesia tahun depan diambil berdasarkan hasil Kualifikasi Euro U-19. Lima tim dengan nilai koefisien tertinggi di level junior berhak menjadi utusan Benua Biru di Piala Dunia U-20. Mereka adalah: 


1. Portugal (25.222)

Tampil: 13

Prestasi: juara (1989, 1991)

Selain tim senior, Portugal juga punya prestasi yang sangat bagus. Sebagai tim dengan peringkat junior tertinggi di UEFA, Portugal punya pencapaian yang cukup bagus. Mereka juara Piala Dunia U-20 dua kali. Lalu, di Euro U-19 mereka juara satu kali. Dalam tiga edisi terakhir, mereka selalu tampil di final dengan satu diantaranya menjadi pemenang.

Untuk turnamen tahun depan, Portugal kemungkinan besar tetap dilatih Rui Bento. Beberapa nama populer juga akan terbang ke Jakarta. Sebut saja Fabio Silva. Pemuda kelahiran Gondomar, 19 Juli 2002, itu tercatat sebagai pemain Wolverhampton Wanderers setelah ditransfer dari FC Porto dengan 35 juta pounds.

Libero.id

Kredit: instagram.com/fabio.silva

Sebagai "bocah ajaib", Silva kebanjiran pujian sejak bermain di kompetisi domestik di negaranya. "Ketika Cristiano Ronaldo berusia 17, dia bermain sebagai penyerang tengah untuk tim muda Sporting Lisbon. Saya seorang anak laki-laki dari  Porto, Fabio Silva, juga melakukannya. Dia akan menjadi pemain yang luar biasa. Dalam waktu singkat, dia akan menjadi striker yang luar biasa," kata salah satu legenda Portugal, Manuel Fernandes, dilansir SIC Noticias.


2. Prancis (24.000)

Tampil: 8

Prestasi: juara (2013)

Dilatih Jean-Luc Vannuchi, Prancis adalah salah satu negara sepakbola di Eropa yang memiliki sistem pembinaan pemain muda terbaik di dunia. Mereka punya Centre Technique National Fernand Sastre atau yang lebih dikenal sebagai Institut National du Football de Clairefontaine.

Clairefontaine adalah kawah candradimuka bagi para pesepakbola masa depan Prancis. Dari sekolah itulah muncul banyak pemain hebat yang tidak hanya membela Les Bleus, melainkan juga negara-negara mantan jajahan Prancis lainnya seperti Pantai Gading, Senegal, Gabon, Mali, Burkina Faso, Kamerun, Maroko, hingga Tunisia.

Libero.id

Kredit: instagram.com/rayan_cherki

Untuk Piala Dunia U-20, Prancis akan mengandalkan Rayan Cherki. Pemuda kelahiran Lyon, 17 Agustus 2003, itu menjadi bintang Olympique Lyon sejak usia yang belum genap 17 tahun pada 2019/2020. Dalam usia 16 tahun 140 hari, dia adalah pencetak gol termuda Lyon di ajang resmi.

Pada 19 Agustus 2020, Cherki bermain di Liga Champions melawan Bayern Muenchen. Dia tercatat sebagai pemain termuda yang tampil di semifinal kompetisi antarklub paling elite di Benua Biru tersebut. Sayang, Les Gones kalah.


3. Inggris (23.833)

Tampil: 12

Prestasi: juara (2017 )

Prestasi tim senior Inggris dalam beberapa tahun terakhir tidak sehebat tim juniornya. Ketika Liga Premier dibanjiri legiun import, para pemain muda Inggris mampu mencuri perhatian di banyak kompetisi junior. Mereka adalah juara Piala Dunia U-17 2017, Euro U-17 2017, dan Piala Dunia U-20 2017.

Libero.id

Kredit: instagram.com/judebellingham

Sebagai wakil Eropa di Piala Dunia U-20 tahun depan, Inggris diyakini akan bisa berbicara banyak. Mereka memiliki sederet pesepakbola berbakat yang diharapkan bersinar di Indonesia. Contohnya, Harvey Elliott, Liam Delap, Karamoko Dembele, hingga Jude Bellingham. Di usia belia, mereka sudah mendapatkan kesempatan bermain di tim senior klub masing-masing.


4. Italia (19.611)

Tampil: 8

Prestasi: peringkat 3 (2017)

Italia di masa lalu menjadi salah satu negara penghasil pesepakbola muda berbakat. Pemain-pemain hebat lahir dari sistem pembinaan FIGC melalui kompetisi Primavera dan Baretti. Nama-nama hebat seperti Francesco Totti, Alessandro del Piero, atau Fabio Cannavaro menjadi contoh hebatnya tim junior Italia pada masa lalu.

Setelah sempat meredup, tim junior Italia mulai menggeliat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2017, mereka menempati peringkat 3 Piala Dunia U-20. Lalu, pada 2019 kalah di play-off perebutan posisi 3.

Libero.id

Kredit: instagram.com/lorenzo.colombo29

Untuk 2021, Italia akan dilatih Alberto Bollini. Sejumlah pemain muda yang matang di Serie A dan Serie B akan menjadi andalan Bollini di kompetisi tahun depan. Mereka itu antara lain Sebastiano Esposito (SPAL), Wilfried Gnonto dan Lorenzo Pirola (Inter Milan), Lorenzo Colombo (AC Milan) hingga Christian Dalle Mura (Fiorentina).


5. Belanda (19.000)

Tampil: 5

Prestasi: perempat final (1983, 2001, 2005)

Meski belum pernah menjuarai Piala Dunia U-20, Belanda termasuk negara di Eropa yang memiliki sistem pembinaan pemain muda terbaik. Selain Ajax Amsterdam dengan De Toekomst, Belanda juga mempunyai kompetisi junior yang dijadikan contoh banyak negara di seluruh dunia.

Libero.id

Kredit: instagram.com/kennethtaylor_

Banyak pemain muda yang siap menjadi bintang Belanda di kompetisi tahun depan. Contohnya, Sontje Hansen. Pemuda berusia 18 tahun itu sudah menjadi pemain utama Ajax Amsterdam. Dia tidak sendiri karena sejumlah rekannya di Ajax juga ikut serta seperti Kenneth Taylor, Brian Brobbey, hingga Naci Unuvar.

Selain dari Ajax, ada juga pemain yang berbasis di Inggris. Salah satunya Ki-Jana Hoever. Mantan pemain Liverpool tersebut sekarang berseragam Wolverhampton Wanderers. "Saya pikir ketenangan dan keyakinannya, pengambilan keputusannya, kecerdasannya tanpa bola, luar biasa. Saya sangat terkesan dengan dia," kata Pelatih tim junior The Reds, Neil Critchley, saat itu, dilansir Liverpool Echo.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network