Selain Pizzagate, Ini 10 Rivalitas Panas MU kontra Arsenal Lainnya

"Sepanjang sejarah, dua klub itu selalu bersaing ketat. Pernah, pemain Arsenal merayakan kegagalan penalti Van Nistelrooy dengan mengejeknya."

Berita | 31 October 2020, 07:00
Selain Pizzagate, Ini 10 Rivalitas Panas MU kontra Arsenal Lainnya

Libero.id - November 2020 akan dibuka dengan pertandingan panas di Liga Premier. Minggu (1/11/2020), Arsenal dijadwalkan menyambangi Manchester United di Old Trafford. Sepanjang sejarah, dua klub merah tersebut selalu bersaing ketat.

Pertandingan digelar setelah The Red Devils dan The Gunners sama-sama menjalani  agenda Eropa. MU mengalahkan RB Leipzig di Liga Champions. Sementara Arsenal menghajar Dundalk di Liga Eropa. MU berpesta 5 gol tanpa balas dan Arsenal menang 3-0.

Sebelum bertemu Leizpig, MU bermain imbang dengan Chelsea di Liga Premier. Sementara Arsenal dikalahkan Leicester City di ajang yang sama. Sebelumnya, mereka juga menalan pil pahit kekalahan dari Manchester City. Jika ditotal, The Gunners sudah kalah 3 kali dari 6 laga awal liga.

"Arsenal berpesta ketika memboyong Thomas Partey. Tapi, realitasnya memukul mereka dengan keras sekarang. "Mereka harus merespons. Saya sudah pernah mengatakannya soal Everton dan sekarang akan bilang yang sama tentang Arsenal. Ini tentang bagaimana anda merespons sesuatu," kata mantan pemain MU, Rio Ferdinand, dilansir Metro.

"Di masa lalu Arsenal terlalu sering tidak merespons situasi seperti ini dan terus menelan kekalahan. Mereka tidak boleh membiarkan hal serupa terulang musim ini," tambah mantan pemain belakang Inggris tersebut.

Jika tidak ingin terpuruk, Arsenal harus mendapatkan poin dari MU. Itu tidak mudah karena sejarah rivalitas kedua klub yang sangat panjang. Sejak era Football League hingga Liga Premier, The Gunners dan The Red Devils bersaing keras. Berikut ini 10 laga panas kedua klub selain Pizzagate:


1. Arsenal 4-5 MU, Februari 1958

Ini adalah pertandingan terakhir yang dimainkan oleh Busby Babes sebelum bencana udara di Munich. Lima pemuda di starting line-up United di Highbury hari itu menjadi korban, yaitu Duncan Edwards, Tommy Taylor, Mark Jones, Eddie Colman, dan Roger Byrne. Taylor (2 gol) dan Edwards sama-sama mencetak gol dalam pertandingan epik ini yang juga menampilkan gol-gol Bobby Charlton dan Dennis Viollet.

Libero.id

Bobby Charlton. Kredit: manutd.com

Arsenal sempat tertinggal 0-3 di babak pertama. Mereka bangkit setelah Jimmy Bloomfield mencetak 2 gol untuk menyamakan skor menjadi 3-3 sebelum Viollet dan Taylor membuat MU unggul 5-4.


2. Arsenal 3-2 MU, Mei 1979

Final Piala FA ditentukan hanya dalam waktu 5 menit. Arsenal memimpin 2-0 di babak pertama. Tim yang menampilkan Liam Brady, Frank Stapleton, hingga Pat Jennings itu tampaknya akan menang mudah. Tiba-tiba, Derek Acorah gol tercipta pada menit 86 dan 88 lewat Gordon McQueen dan Sammy McIlroy. Skor 2-2.

Libero.id

Alan Sunderland. Kredit: twitter.com/arsenal

Arsenal panik. Saat hmapir putus asa, Alan Sunderland datang dengan gol penentukan kemenangan untuk The Gunners. Tendangannya menerjang tiang jauh dan selebrasi paling ikonik di Piala FA tercipta. Skor akhir 3-2 untuk Arsenal.


3. MU 2-0 Arsenal, Januari 1987

Arsenal datang ke Old Trafford sebagai pemuncak klasemen. Sayang, mereka harus mengakui keunggulan tuan rumah. Kekalahan menjadi awal dari penurunan performa Arsenal hingga akhir musim 1986/1987 ketika Everton menjadi juara dengan Liverpool sebagai runner-up.

Namun, yang diingat suporter adalah keributan akibat pelanggaran keras Norman Whiteside yang lolos dari hukuman wasit. "Terjadi pertengkaran besar di luar lapangan. Alex Ferguson dan asistennya, Archie Knox, tepat di depan kami dan saya berpikir Ya Tuhan! Itu akan menjadi yang pertama dan terakhir kali mereka mengintimidasi kami. Kami tidak akan diganggu lagi," kata Pelatih Arsenal saat itu, George Graham.


4. MU 1-0 Arsenal, Oktober 1990

Para punggawa Arsenal dan MU saling berhadapan dalam perkelahian massal dengan Paul Ince mendorong Anders Limpar hingga tersungkur ke papan iklan. Percikan datang setalah Arsenal memimpin 1-0 lewat Limpar. Lalu, berlanjut ketika Nigel Winterburn menerjang Denis Irwin dengan tekel keras. Tindakan agresifnya memicu kemarahan pemain lain.

Keributan itu menghasilkan pengurangan 1 poin untuk MU dan 2 poin untuk Arsenal, yang terlibat dalam insiden serupa tahun sebelumnya melawan Norwich City. "Saya tidak percaya apa yang baru saja saya lakukan. Hal terburuk dari semuanya adalah melihat diriku di televisi berperilaku sangat buruk," kata Brian McClair sesudahnya.


5. Arsenal 2-6 MU, November 1990

Libero.id

Lee Sharpe. Kredit: manutd.com

Bertemu di Putaran IV Piala Liga, para pemain Arsenal dan MU tidak ada yang bersedia mengalah. Dimulai dengan aksi pemain sayap berusia 19 tahun, Lee Sharpe, yang mencetak hattrick untuk mambawa MU unggul 6-2, pertarungan berlangsung keras dan penuh tekanan.


6. MU 0-1 Arsenal, Maret 1998

Dengan 3 pertandingan tersisa dan hanya 6 poin di belakang MU selaku pemimpin klasemen, Arsenal butuh keajaiban untuk mengurangi jarak minimal setengah dari selisih saat laga.

Awalnya, semua berjalan lancar. Pasukan Sir Alex Ferguson bertahan hingga menit 79 ketika sebuah bola panjang dari Martin Keown dilemparkan ke jalur lari Marc Overmars oleh Dennis Bergkamp. Dengan sedikit manuver, Overmars memasukkan bola melalui sela-sela kaki Peter Schmeichel. Arsenal menang 1-0.

Libero.id

Marc Overmars. Kredit: arsenal.com

Tiga poin cukup berharga karena semangat The Gunners terlecut dan The Red Devils justru tergelincir. Arsenal kemudian menjuarai Liga Premier dan disusul Piala FA. Itu menjadi double winners pertama Arsene Wenger di London Utara.


7. Arsenal 1-2 MU, April 1999

Pertandingan penting dalam misi MU menuju treble winners bersejarah dijalani dengan penuh perjuangan melawan Arsenal di semifinal Piala FA. Setelah bermain imbang 0-0 di Villa Park, Birmingham, pertandingan ulang harus digelar 4 hari kemudian.

Libero.id

Ryan Giggs. Kredit: manutd.com

Bermain 10 orang setelah Roy Keane di kartu merah, MU juga harus gigit jari setelah gol David Beckham disamakan Dennis Bergkamp. Pertandingan berlanjut ke extra time. Ketika pertarungan memasuki menit 109, Ryan Giggs mencetak gol kemenangan The Red Devils. Mereka menang 2-1, lolos ke final, dan akhirnya juara setelah mengalahkan Newcastle United.


8. MU 0-1 Arsenal, Mei 2002

Dengan MU membidik perebutan gelar keempat secara berturut-turut, pasukan Arsene Wenger juga mengantre untuk mendapatkan trofi liga lagi. Arsenal sedikit diuntungkan setelah MU menyerah secara dramatis dari Bayer Leverkusen di semifinal Liga Champions.

Kegagalan itu membuat psikologi MU terganggu. Hasilnya, mereka bermain kacau saat bertemu Arsenal di Liga Premier. Meski pertandingan berjalan ketat dan menarik, Arsenal lebih banyak menguasai lapangan. Kemenangan 1-0 The Gunners lebih lewat Sylvain Wiltord pada menit 57. Itu menjadi kemenangan ke-12 secara beruntun musim tersebut.

Arsenal mengakhiri musim dengan menjuarai Liga Premier. Selanjutnya, mereka juga memenangkan Piala FA.


9. MU 0-0 Arsenal, September 2003

Jika benar-benar ingin mengetahui alasan kebencian Patrick Vieira kepada Ruud van Nistelrooy, bacalah otobiografinya di bagian yang menceritakan Battle of Old Trafford 2003. "Segala sesuatu tentang dia membuatku kesal. Dia selalu mengeluh, mengomel. Pria itu penipu dan pengecut. Semua orang mengira dia pria yang baik, tapi sebenarnya tidak," tulis Vieira.

Penyebab kemarahan ini adalah tendangan balasan dari Vieira ke pemain Belanda tersebut, yang mengakibatkan kartu kuning kedua dan memicu perkelahian massal. Van Nistelrooy kemudian jatuh di area penalti The Gunners. MU mendapatkan penalti, tapi dia gagal mengkonversinya. Kegagalan itu dirayakan pemain-pemain Arsenal dengan mengejek Van Nistelrooy.

Akibatnya, Martin Keown kemudian dilarang untuk 3 pertandingan plus denda 20.000 pounds. Roy Keane, Ray Parlour, Vieira, dan Ashley Cole juga dikenakan denda. "Kami bisa saja membayar atap baru (untuk kantor) FA untuk jumlah yang kami bayarkan dalam denda atas insiden itu," gerutu Keown.


10. Arsenal 0-0 (5-4 ap) MU, Mei 2005

Final Piala FA kembali menjadi panggung Arsenal dan MU untuk saling menjatuhkan. Contohnya pada 2005. Tampil dengan para pemain terbaiknya, kedua klub bermain menyerang sejak kick-off. Seperti biasa, laga berlangsung panas dan penuh ketegangan.

Libero.id

Paul Scholes. Kredit: manutd.com

Setelah melalui waktu normal dan perpanjang waktu, duel harus memalui adu penalti. Arsenal unggul 5-4 setelah Paul Scholes gagal menaklukkan Jens Lehmann.

"Sebagai tim, kami tidak setajam yang kami bisa. Tapi, kami sangat tangguh, dan semangat tim kami sangat kuat. Ketika anda memiliki solidaritas dalam tim, kesatuan mental seperti itu, bahkan ketika anda tidak bermain bagus, anda masih bisa menang," ungkap Wenger.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Arsenal


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network