Libero.id - Ada lima faktor  yang bakal membuat AC Milan bisa memenangkan Scudetto musim ini, hal tersebut dikemukakan oleh seorang jurnalis sepakbola kenamaan.

Dalam kolomnya untuk La Gazzetta dello Sport (via MilanNews), Alberto Cerruti berbicara tentang Milan dan menyoroti lima alasan mengapa para penggemar dapat bermimpi bahwa  mungkin saja musim 2020-21 adalah penantian yang tepat, untuk 10 tahun tanpa gelar liga.

1. Faktor Pertama

Jelas adalah Zlatan Ibrahimovic. Veteran yang masih bugar ini terus memberikan kontribusi untuk memenangkan pertandingan demi pertandingan bagi AC Milan, terbaru  dua golnya dalam derby Milan dan tendangan salto untuk mengalahkan Udinese adalah bukti nyata.

Pemain asal Swedia itu bak seorang pelatih di lapangan, ia punya segala pengalaman untuk menyuntikkan energi pada pemain muda AC Milan, tak hanya itu, Ibra juga seorang motivator di luar lapangan, seorang pemimpin yang mampu meningkatkan level rekan satu timnya.

2. Faktor Kedua

Produktif. Sejauh ini, AC Milan adalah satu-satunya tim yang mencetak setidaknya dua gol di setiap pertandingan liga, serta menjadi salah satu yang paling banyak memenangkan pertandingan (lima dari enam), hal ini sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan, dalam hal ini 24 laga yang telah dimulai sejak musim lalu.

3. Faktor Ketiga

Berikutnya adalah psikologis, maksudnya adalah Milan musim ini tidak menargetkan yang muluk-muluk sedari awal. Tidak seperti pesaing mereka, Juventus dan Inter. Itu membuat AC Milan bermain lepas dan tulus. Ketika semua dilakukan dengan hati dan cinta, keberuntungan sering berpihak.

Musim ini, AC Milan hanya mematok di urutan keempat, tujuannya agar I Rossoneri dapat kembali berlaga di Liga Champions.

4. Faktor Keempat

Pada poin ini adalah faktor pertautan internal dan eksternal. Kesulitan yang dihadapi para pesaing sejauh musim ini adalah keberkahan bagi AC Milan. Inter tertinggal 5 poin di belakang dan 2 laga terakhir mereka memiliki hasil buruk (derby dan hasil imbang di kandang melawan Parma) sementara itu AS Roma dan Napoli sama saja. Juventus dan Atalanta memiliki minus pada 4 laga dengan kebanyakan memperoleh hasil imbang, mereka sama-sama mengalami awal musim yang sulit.

5. Faktor Kelima

Alasan terakhir, atau yang nomor lima, adalah punya skuad dengan kedalaman yang mumpuni, muda dan solid.

Stamina AC Milan bisa dibilang yang paling segar di antara kompetitor lain, hal ini sangat membantu mereka, apalagi mengingat aturan terbaru Serie-A terkait  jumlah pergantian pemain yang diperbolehkan, dari yang semula tiga orang menjadi lima orang.

Hal itu memungkinkan Milan untuk mengeksploitasi bakat-bakat muda yang tentunya sangat cocok bermain dengan intensitas tinggi.

Proyek Jangka Panjang Buah dari Kesabaran

Setelah begitu banyak keraguan pada awal tahun 2020, kini manajemen AC Milan yang dipimpin oleh Elliott tampak lebih kompak dan kohesif. Kesabaran memang sangat diperlukan agar pekerjaan AC Milan membuahkan hasil.

AC Milan di bawah proyek Manajemen Elliott telah merencanakan banyak hal untuk mengembalikan nama besar mereka. Selain membangun infrastruktur berupa stadion baru yang lebih megah.

Seperti yang dicatat MilanNews, Elliott juga telah memilih untuk mempercayakan deretan anak muda penuh bakat. Sebutlah seperti Ismael Bennacer, Jens Petter Hauge, Alexis Saelemaekers dan Sandro Tonali atau yang lebih dulu ialah Donnarumma dan Calhanoglu.

Nama lain yang lebih berpengalaman memang sengaja disiapkan untuk menciptakan ekosistem dan mental juara sejak dini. Sebutlah seperti Zlatan Ibrahimovic dan Simon Kjaer.