Kisah Iglesia Maradoniana, Tempat Ibadah Pengikut Maradona

"Iglesia Maradoniana menganggap 30 Oktober sebagai Hari Natal yang wajib dirayakan. Hari saat Maradona mencetak gol paling penting."

Feature | 09 November 2020, 18:21
Kisah Iglesia Maradoniana, Tempat Ibadah Pengikut Maradona

Libero.id - Ketika awal bulan ini Diego Maradona menjalani operasi karena adanya darah beku di otak, para penggemarnya ramai-ramai berdoa untuk kesembuhan sang legenda. Salah satu tempat yang ramai dikunjungi fans adalah "Iglesia Maradoniana".

Maradona adalah legenda lapangan hijau asal Argentina. Popularitas yang luar biasa akibat prestasi bersama La Albiceleste membuat El Pibe de Oro dipuja bak dewa. Di level klub, prestasi segudang sudah berhasil diciptakan pria yang baru saja menginjak usia 60 tahun pada 30 Oktober 2020 itu.

Bersama Boca Juniors, Barcelona, dan Napoli, Maradona menyumbang banyak Piala. Dia juga pernah membawa La Albiceleste menjuarai Piala Dunia 1986. Maradona juga dianggap fenomenal setelah menciptakan gol tangan Tuhan pada Piala Dunia di Meksiko itu. Akibatnya, dia dinobatkan sebagai salah satu legenda Negeri Tango.

Menariknya, pemujaan terhadap Maradona sudah mencapai level yang paling ekstrem. Sebagian masyarakat Argentina bahkan mendirikan tempat ibadah khusus yang diberi nama Iglesia Maradoniana (Gereja Maradona). Gila!

Rumah ibadah itu didirikan oleh tiga penggemar Maradona, yaitu Hector Campomar, Alejandro Veron, dan Hernan Amez pada 30 Oktober 1998. Lokasinya, di Rosario. "Saya memiliki agama yang rasional dan itu adalah Gereja Katolik. Saya memiliki agama yang mewariskan hati, hasrat, dan itulah Diego Maradona," ujar Camponar saat itu, dikutip ESPN.

Tentu saja, oleh banyak orang Argentina, kecintaan para pemuja Maradona itu dianggap terlalu berlebihan. Mereka sampai menganggap Maradona sebagai Tuhan. Itu terlihat dari slogan yang selalu diusung, yaitu D10S. Dios berarti Tuhan dalam Bahasa Spanyol, bisa juga bermakna dewa, dan 10 adalah nomor punggung Maradona.

Hingga hari ini, jemaat Iglesia Maradoniana mengklaim memiliki 120-200 ribu orang pengikut. Orang-orang itu tidak hanya bermukim di Rosario, melainkan juga dari seluruh daratan Argentina, Amerika Selatan, Eropa, hingga seluruh dunia.

Untuk menyerupai agama yang sebenarnya, Iglesia Maradoniana juga memiliki perintah wajib yang semuanya terkesan konyol jika dibandingkan dengan aturan agama pada umumnya.

Sebut saja bola tidak pernah kotor, cinta sepakbola di atas segalanya, nyatakan cinta tanpa syarat untuk Diego dan keindahan sepakbola, pertahankan jersey Argentina, sebarkan berita tentang mukjizat Diego di seluruh alam semesta, serta hormati kuil (lapangan) tempat dia bermain dan jersey sakralnya.

Tidak hanya itu. Mereka juga punya peraturan lain yang sama konyolnya. Sebut saja menyatakan Diego sebagai anggota tim tunggal mana pun, mengkhotbahkan dan menyebarkan prinsip-prinsip Iglesia Maradoniana, jadikan Diego nama tengah anda, serta namai putra pertamamu dengan Diego.

Ada pula lagu-lagu pujian untuk Maradona yang mencontoh lagu-lagu rohani gereja. Musiknya sama persis, tapi liriknya diubah dan diganti dengan nama-nama Maradona dan prestasi yang pernah disumbangkan untuk sepakbola.

Yang paling konyol adalah slogan mereka, yaitu sebarkan wahyu-wahyu Diego ke seluruh penjuru dunia dan cintai sepakbola di atas segalanya. Bagi mereka, menghormati Maradona memiliki pahala yang sama dengan surga.

Anehnya, Maradona sendiri belum pernah berkunjung ke gereja itu. Pria yang kini melatih Gimnasia de La Plata juga pernah meminta fans tidak memujanya secara berlebihan dengan menjadikan dirinya Tuhan. Maradona tidak suka karena merasa sebagai manusia biasa.

Namun, permintaan Maradona dianggap angin lalu. Jemaat di sana sudah sangat menggilai Maradona. Di dalam gereja saja terdapat poster Maradona pada setiap jenjang kariernya selama 21 tahun, replika trofi Piala Dunia, serta buku biografi yang mereka anggap sebagai kitab suci.

Saat Maradona berurusan dengan rumah sakit, Iglesia Maradoniana semakin ramai dikunjungi. Apalagi, beberapa hari sebelumnya mereka baru saja merayakan ulang tahun ke-60 Maradona dengan pesta besar sehari semalam.

Iglesia Maradoniana menganggap 30 Oktober sebagai Hari Natal yang wajib dirayakan setiap tahun. Sementara 22 Juli diperingati sebagai Hari Paskah. Tanggal itu mengacu pada gol tangan Tuhan Maradona saat membela Argentina melawan Inggris di perempat final Piala Dunia 1986.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network