Libero.id - Banyak drama tercipta pada laga lanjutan Liga Premier antara Brighton vs Liverpool. Kemenangan diambang mata Liverpool musnah karena hukuman penalti untuk mereka menit ke-93.
Brighton mendapat hadiah penalti di babak pertama ketika Aaron Connolly jatuh di dalam kotak penalti.
Neal Maupay mengeksekusinya tetapi upayanya melebar. Dia diganti karena cedera hanya beberapa menit kemudian.
Mohamed Salah kemudian mengira dia telah mencetak gol pembuka untuk Liverpool.
Salah memanfaatkan bola terobosan dan dengan percaya diri menyelesaikan umpan melewati Mat Ryan. Perayaannya berumur pendek karena VAR memutuskan bahwa dia sedikit offside.
Liverpool akhirnya memimpin di babak kedua ketika Diogo Jota mencetak gol tepat setelah satu jam.
The best Portuguese in the premier league right now. DIOGO JOTA. WHAT A GOAL!
Robertson incredible effort too ? #LFC pic.twitter.com/5DW8woPpyi
— Gas..... (@GasLFC) November 28, 2020
The Reds kembali mencetak gol tak lama kemudian melalui Sadio Mane, namun VAR mematahkan selebrasi mereka untuk kedua kalinya.
Tampaknya tim Jurgen Klopp akan mempertahankan ketiga poin tersebut.
Tapi VAR menghantui Liverpool lagi di tahap akhir permainan.
Brighton diberi penalti pada perpanjangan waktu ketika Danny Welbeck masuk ke dalam kotak dan dilanggar Andy Robertson.
Am I seriously seeing Liverpool fans saying this isn’t a pen?
Welbeck makes contact with the ball and Robertson makes contact with Welbeck... pic.twitter.com/KyViudJFTW
— ?♂️ (@sxm_26) November 28, 2020
Pascal Gross melangkah dan mencetak gol dari titik penalti yang berarti kedua belah pihak berbagi poin.
Seusai pertandingan, kapten Liverpool Jordan Henderson menunjukkan ketidaksukaan dengan sistem video assistant referee (VAR). Dia ingin sistem itu dicampakkan untuk kembali ke sepak bola yang dianggapnya normal.
Henderson menilai keputusan penalti itu salah sampai kemudian meminta VAR tak lagi digunakan.
"Saya tak mau berbicara atas siapa pun tetapi dalam pandangan saya tak perlu menggunakan VAR. Saya hanya ingin bermain sepak bola secara normal," kata Henderson.
"Saya melihat Kevin de Bruyne menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa sistem itu sudah mengubah begitu banyak aturan yang kami tak tahu lagi apa itu. Bagi saya hal itu masalah besar. Kita membicarakan contoh setiap saat dan bukannya sepak bola. Menurut saya, saya lebih memilih tanpa VAR," sambung dia.
"VAR yang ketiga, saya tak tahu, itu bukan penalti. Anda boleh menyebut saya tidak tepat tetapi jika Anda tanya empat atau lima pemain mereka, saya pikir semua akan mengatakan hal yang sama. Ada banyak keputusan yang merugikan Anda tetapi hari ini keputusan itu bagi saya membingungkan," papar dia.
Sementara itu, pemain yang dilanggar Robertson, Danny Wellbeck juga menyebut penalti itu sebagai soft penalti artinya adalah terlalu keras untuk sampai dihukum tendangan penalti.
"Itu bagian dari pertandingan, Anda harus mencoba bertahan sampai akhir dan kami tahu bisa menciptakan beberapa peluang dan memanfaatkan kesalahan lini belakang mereka. Pada akhirnya, kami mendapat soft penalti, tapi itu yang akan kami ambil," katanya kepada Liverpool Echo.
"Dengan VAR, saya telah menyentuh bola di hadapannya untuk mencoba mengelak, tapi dia menendang saya lalu menendang bola. Wasit telah melihat ke layar dan dia membuat keputusan."
Manajer Liverpool Juergen Klopp sendiri bereaksi lebih tenang.
"Anda ingin saya mengucapkan apa? Saya bilang itu memang penalti karena wasit sudah meniupnya setelah melihatnya," kata Klopp.
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini