Libero.id - Penghormatan telah diberikan kepada mendiang Diego Maradona di acara olahraga di seluruh dunia selama akhir pekan. Semua itu dilakukan setelah kematian legenda Argentina pada pertengahan minggu lalu.
Acara olahraga banyak yang memberikan satu menit mengheningkan cipta untuk Maradona. Di Liga Italia, bahkan pertandingan dihentikan sejenak pada menit 10 untuk penghormatan kepada Maradona.
Di La Liga, Lionel Messi memamerkan replika jersey Newell's Old Boys untuk menghormati rekan senegaranya itu.
Namun ada yang berbeda di Spanyol dalam hal mengheningkan cipta sebagai penghormatan kepada Maradona.
Namun, seorang pemain sepakbola wanita menolak untuk berdiri selama satu menit mengheningkan cipta sebelum pertandingan persahabatan antara Viajes Interrias FF dan Deportivo Abanca di Coruña, Spanyol.
Dia malah memilih untuk duduk di lantai dengan punggung menghadap ke belakang sementara pemain lainnya berdiri dengan kepala tertunduk hormat.
Paula Dapena, pemain berusia 24 tahun untuk Viajes Interrias FF, terkenal di antara rekan satu timnya sebagai wanita dengan idealisme feminis yang kuat. Ketika dia tiba di lapangan Abegondo, dia mengungkapkan bahwa dia tidak sadar akan ada satu menit mengheningkan cipta untuk Maradona.
“Segera setelah saya mengetahui bahwa akan ada aksi untuk mengenangnya, saya menolak untuk mengheningkan cipta bagi sosok yang tidak menghargai wanita, memaksa wanita melakukan hubungan intim, bahkan melecehkan wanita,” kata Dapena.
Paula Dapena refused to pay tribute to Maradona during the minute silence. They lost 10-0 that match. Great way to honour an all time great ? pic.twitter.com/8PsPRUMu4r
— Mitch 90+6 FBFT (@Mitch___S) November 30, 2020
Dapena menunjukkan bahwa ini terjadi hanya tiga hari setelah peringatan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.
“Mengheningkan cipta tidak dilakukan selama satu menit untuk para korban. Jadi, jelas, saya tidak ingin mengheningkan cipta untuk pelaku dan bukan untuk korban," katanya.
Di luar tindakan Maradona di luar lapangan versi Dapena, pemain Viajes Interrias FF ini mengakui pentingnya Maradona dalam sejarah sepak bola, mengatakan bahwa dia adalah seorang olahragawan dengan “kemampuan bermain bola yang spektakuler”. Namun dia menambahkan bahwa dia menolak untuk memberikan penghormatan kepadanya karena dia percaya bahwa “untuk menjadi pemain, Anda harus memiliki nilai-nilai di luar kemampuan Anda."
Dapena adalah satu-satunya pemain yang memutuskan untuk tidak ambil bagian dalam mengheningka cipta saat itu, tetapi menurut laporan media lokal PontevedraViva, dia mendapat dukungan dari dalam, termasuk dari pelatih tim lawan, yang mengatakan dia memahami tindakannya. Pelatih itu lebih dulu bertanya padanya di paruh waktu mengapa dia memilih untuk duduk di lantai selama mengheningkan cipta itu.
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini