Mauro Icardi dan Andre Onana
Libero.id - Apa yang kita bayangkan tentang Barcelona hari ini bukanlah pekerjaan yang klub Catalunya itu lakukan dalam satu atau dua malam. Barcelona yang sukses merajai Liga Spanyol dan tak jarang memenangi kompetisi Eropa dengan pemain-pemain kelas dunia yang mereka punyai adalah sebuah perjalanan panjang.
Sejarah bermula pada tahun 1979, ketika Barcelona memutuskan untuk membangun regenerasi di tim dengan cara membuat satu sistem yang cocok. Maka dibuatlah La Masia, yang kini dikenal sebagai akademi sepak bola terbaik yang dirancang untuk melatih anak - anak muda dengan cara khas Barça, dan sejak itu akademi ini telah menghasilkan banyak pemain sepak bola kelas atas.
Tak sedikit juga yang kemudian menjadi legenda di klub yang bermarkas di Camp Nou ini. Berkaitan dengan itu di bawah ini adalah 25 pesepakbola beken hasil didikan akademi La Masia:
25. Alex Grimaldo
Bek kiri Spanyol adalah salah satu bek paling dicari di dunia sepakbola saat ini.Saat ini ia memperkuat Benfica, dan Grimaldo telah dikaitkan dengan kepindahan ke Tottenham. Barcelona melepaskannya seharga 1,5 juta pounds pada tahun 2015.
24. Dani Olmo
Olmo tiba di La Masia pada usia sembilan tahun. Namun dalam langkah yang mengejutkan, Olmo memutuskan untuk meninggalkan Barca ketika dia berusia 16 tahun dan bergabung dengan Dinamo Zagreb. Olmo adalah anak muda yang menjanjikan. Gelandang Spanyol berusia 21 tahun itu pindah pada Januari 2020 ke klub Bundesliga RB Leipzig.
23. Mohammad Ali Amar Nayim
Nayim pernah mencetak gol kemenangan di final Piala Winners UEFA 1995 melawan Arsenal. Dia melakukan itu di menit-menit terakhir untuk Real Zaragoza.
Tapi jauh sebelum Nayim mempermalukan David Seaman dari garis tengah lapangan, Nayim adalah bocah 12 tahun ketika bergabung dan jadi harapan di La Masia.
22. Luis Garcia
Mantan gelandang Liverpool itu pernah dua kali bermain dengan Barcelona.
Pertama sebagai pemain muda berusia 12 tahun, di mana ia membintangi tim cadangan mereka. Namun gagal masuk ke tim utama, ia dijual ke Atletico Madrid pada 2002. Namun, setelah tampil impresif bersama Atletico, Barcelona menerapkan klausul dalam kontrak Garcia untuk membelinya kembali satu musim kemudian.
21. Andre Onana
Kejutan lainnya ialah kiper andalan Ajax saat ini, Andre Onana ternyata sempat bermain di Barcelona dengan bergabung di akademi La Masia dari musim 2010-15.
Dan kini dunia tahu, bersama Ajax siapa Onana yang sebenarnya.
20. Albert Ferrer
Albert Ferrer tampil dalam 221 pertandingan La Liga selama sembilan musim bersama klub masa kecilnya, Barcelona, namun pada tahun 1998 ia pindah ke Liga Premier tepatnya Chelsea dalam kesepakatan 2,2 juta pound, dan Ferrer pensiun pada usia 33 tahun.
19. Pepe Reina
Pepe memang ditakdirkan untuk selalu mengikuti jejak ayahnya. Anak kandung mantan penjaga gawang Barcelona Miguel Reina ini bergabung dengan La Masia pada tajjnt 1995, dan sejak 1999 dia bermain untuk tim cadangan mereka di lapis ketiga piramida sepak bola Spanyol.Reina tidak pernah lebih dari sekadar seorang pelapis di Camp Nou, dan ia diberi tahu bahwa dia bisa pergi pada musim 2002. Selanjutnya ia ke Liverpool.
18. Guillermo Amor
Amor yang lahir di Benidorm menjadi salah satu pemain terpenting Barcelona di bawah Cruyff pada era 1990-an. Buktinya, bersama Blaugrana Amor memenangkan lima gelar liga dan satu Piala Eropa. Dengan darah Barcelona di nadinya, tidak mengherankan dia sekarang bertanggung jawab atas yunior klub.
17. Hector Bellerin
Bek sayap yang kini memperkuat Arsenal , Hector Bellerin ternyata juga alumni La Masia, ia berusia delapan tahun ketika bergabung dengan klub Catalan, tetapi setelah delapan tahun di La Masia dia pindah ke The Gunners.
16. Sergi
Sergi bergabung dengan Barcelona pada 1988, dan kemudian menjadi legenda klub dengan tampil 382 kali dan memenangkan tiga gelar liga. Dia diberikan debut oleh Cruyff dalam pertandingan Liga Champions di Galatasaray. Sejak saat itu, ia menjadi andalan sebelum akhirnya di penghujung karir dijual ke Atletico Madrid.
15. Thiago Motta
Barcelona tidak pernah benar-benar melihat yang terbaik dari seorang Thiago Motta. Ia dikontrak terlambat - saat berusia 17 tahun dari klub lokal Clube Atlético, mula-mula Pedro ditugaskan ke tim B Barcelona. Barulah kemudian melakukan debutnya pada tahun 2001, tetapi waktunya di Barcelona habis karena cedera lutut yang serius.
14. Ivan De La Pena
Anak ajaib itu bergabung dengan La Masia pada tahun 1991 dari Racing Santander dan awalnya terlihat memiliki masa depan yang besar di klub. Tapi perselisihan dengan Cruyff dan Van Gaal, membuatnya frustrasi dengan tingkat kerjanya, melihat kemajuannya terhambat, Pena hengkang dan benar saja dia lebih sukses dengan rival sekota Espanyol.
13. Adama Traore
Musim lalu, pemain sayap Wolves, Traore, akhirnya menunjukkan betapa berharga dirinya. Traore bergabung dengan Barcelona pada usia delapan tahun, dan melakukan debutnya pada usia 17, tetapi gagal masuk ke tim utama di bawah manajer Gerard Martino dan Luis Enrique.
Pemain sayap yang cepat itu kemudian pindah ke Inggris, dan mengalami masa buruk di Aston Villa sebelum menemukan kembali potensinya di Middlesbrough.
12. Mikel Arteta
Dia bergabung dengan Barcelona pada usia 15, tetapi berjuang untuk masuk ke tim utama lalu bergabung dengan PSG dengan status pinjaman sebelum membintangi Glasgow Rangers dan kembali bermain untuk Real Sociedad bersama Alonso. Tapi Arteta menemukan momennya ketika memperkuat Arsenal, kini ia melatih klub tersebut.
11. Victor Valdes
Valdes dianggap sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dalam sejarah klub, ia telah memainkan 535 pertandingan dan memenangkan 21 gelar utama, termasuk La Liga enam kali dan tiga gelar Liga Champions.
10. Pedro Rodriguez
Mantan pemain sayap Chelsea itu adalah pendatang baru ketika bergabung dengan La Masia. Pedro tiba dari tim Kepulauan Canary CD San Isidro pada usia 17 tahun di tahun 2004. Namun tak lama kemudian, ia menjadi anggota kunci tim utama begitu dipromosikan oleh Pep Guardiola. Pada musim 2018-19 Pedro menjadi pemain pertama yang mencetak gol di enam kompetisi klub berbeda selama satu musim dan di tahun yang sama.
9. Mauro Icardi
Striker asal Argentina, Mauro Icardi sempat bermain di La Masia dari tahun 2008-11, setelah menolak tawaran dari Real Madrid, Arsenal dan Liverpool.
Tapi Icardi gagal menunjukkan kelasnya di Spanyol dan dikirim dengan status pinjaman ke Sampdoria pada 2011, yang menjadi kepindahan permanen enam bulan kemudian hanya dengan 400.000 pounds.
Icardi selalu berpegang teguh pada keputusannya untuk meninggalkan Barca, karena itu pada akhirnya menguntungkan karirnya. Dan kini bersama PSG ia telah menjadi salah satu striker paling dicari di sepak bola Eropa, dengan rekor mencetak gol yang luar biasa.
8. Gerrard Pique
Pique bermain di tim yunior yang sama dengan Messi dan Fabregas dari tahun 1997, meskipun ia ditempatkan sebagai gelandang bertahan di tahun-tahun awalnya. Manchester United memboyongnya pada 2004 dengan kontrak profesional, tanpa harus membayar biaya. Pada 2008, ia kembali ke Catalonia dengan bayaran 5 juta pounds dan telah bermain 531 kali untuk klub.
7. Sergio Busquets
Sergio Busquets telah membuktikan dirinya sebagai gelandang bertahan terbaik di generasinya.Mantan pelatih Barcelona, Vicente Del Bosque pernah berkata: "Jika Anda menonton keseluruhan pertandingan, Anda tidak akan melihat Busquets - tetapi menonton Busquets, dan Anda akan melihat keseluruhan pertandingan."
6. Cesc Fabregas
Cesc memenangkan Piala Dunia dan Euro dua kali, dan telah memperkuat timnas Spanyol sebanyak 110 kali. Semuanya kehebatannya itu bermula saat usia 6 tahun, ia bergabung dengan Barcelona. Pada tahun 2003 ia ke London Utara. Fabregas kembali ke Barcelona setelah mengukir namanya di Arsenal
5. Pep Guardiola
Johan Cruyff menyebutnya sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya, dan sulit untuk membantahnya mengingat dia adalah pengaruh besar dalam gaya bermain orang-orang seperti Xavi, Iniesta dan Cesc Fabregas.Guardiola bergabung dengan La Masia pada usia 13 tahun, dan dalam waktu enam tahun playmaker papan atas itu melakukan debutnya melawan Cadiz. Pada tahun 1998 Louis van Gaal menjadikannya kapten, tetapi pada tahun 2001 ia pergi ke tim Serie A Brescia setelah bertahun-tahun mengalami masalah cedera dengan betis yang bermasalah.
4. Carles Puyol
Puyol menjadi pahlawan kultus sebagai kapten yang inspiratif dengan gaya bertahannya yang tanpa kompromi. Dia bergabung dengan La Masia pada 1995, bermain sebagai gelandang bertahan sebelum beralih menjadi bek sayap dan kemudian bek tengah. Dan kemudian pensiun dengan seragam yang masih sama.
3. Andres Iniesta
Iniesta melakukan debutnya pada usia 18 di pada tahun 2002. Iniesta kemudian menjadi pesepakbola Spanyol paling berprestasi dalam sejarah, ia memenangkan 35 trofi, termasuk sembilan gelar LaLiga dan empat Liga Champions.
2. Xavi Hernandez
Playmaker terhebat di generasinya, dan perwujudan dari gaya passing tiki-taka, Xavi bergabung dengan La Masia pada usia 10 tahun. "Saya cukup beruntung untuk dibesarkan dengan etos Barcelona," kata Xavi suatu kali.
1. Lionel Messi
Tak diragukan lagi, pesepakbola terbaik yang berasal dari akademi La Masia Barcelona, adalah the one and only : Lionel Messi. Ia bergabung dengan raksasa LaLiga pada 2001 dari Newell's Old Boys di Argentina, klub yang telah melatihnya sejak usia enam tahun. Menyadari bakat luar biasa yang dimiliki Messi kecil, Barcelona setuju untuk membayar perawatann Messi yang didiagnosis dengan kekurangan hormon pertumbuhan. Tak perlu banyak penjelasan tentang pemain yang satu ini.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini