Zinedine Zidane dan Marcelo Vieira. Kredit: realmadrid.com
Libero.id - Zinedine Zidane, sekali lagi menghadapi kritik keras dan setelah kekalahan memalukan di ajang Liga Champions yang merusak reputasi Madrid. Mengapa itu bisa terjadi, dan apa yang sedang Zidane pikirkan untuk masa depannya di Santiago Bernabeu?
Pertanyaan-pertanyaan sejenis akan berbuntut pada urgensi beberapa hal. Salah satunya, agaknya penting untuk melihat beberapa kesalahan yang telah dibuat pelatih yang tak lain adalah legenda Real Madrid itu sendiri.
Meskipun sukses luar biasa di Liga Champions dalam beberapa musim terakhir, musim ini sepertinya Zidane membawa Real Madrid berada pada titik terendah. Sebagaimana klub-klub yang tengah terpuruk, tradisi untuk melempar pertanyaan berikut, meski menyebalkan adalah sebuah kewajaran. Misalnya yang perlu dipertimbangkan ialah: haruskah Real Madrid menggantikan Zidane sebagai pelatih?
Perlu diingat, Zidane telah mempersembahkan 11 gelar untuk Madrid termasuk tiga Liga Champions dan dua gelar La Liga Santander, tetapi tidak akan ada pengampunan jika dia mengarahkan kapal Los Blancos ke pusaran yang tak seharusnya dan Madrid jadi oleng.
Tanpa mengurangi rasa hormat pada para pemain dan dewan direksi, balik lagi ke topik awal, penting juga untuk disadari bahwa banyak dari kekacauan yang menimpa Madrid saat ini adalah memang ulah Zidane.
Berikut daftar kesalahan Zinedine Zidane :
1. Starting Line Up yang Tidak Dapat Diprediksi
Musim 2020 agaknya jadi tahun yang berat dan penuh pertaruhan bagi seorang Zidane. Laki-laki Prancis itu tampak kebingungan di awal musim ini, hal itu mudah terbaca misalnya ketika belum adanya starting line up tetap alias terbaik. Biasanya sebuah klub yang stabil punya rancangan pemain yang tetap, dan apa yang terjadi di Madrid adalah sebaliknya.
Sekarang ada lebih banyak rotasi pemain kunci seperti salah satunya Toni Kroos
Desakannya agar setiap orang mendapatkan jatah dan peluang bermain pasti ada, Zidane mengakomodir itu, tetapi apa yang dilakukan Zidane tidak berhasil.
2. Kepercayaan Penuh Pada Pemain yang Berkinerja Buruk
Keyakinan Zidane pada Marcelo berbanding terbalik dengan penampilannya, dengan statistik menunjukkan dia tidak lagi menambahkan apa pun alias minim kontribusi ke tim saat dia dimainkan. Memang wakil kapten Real Madrid itu telah menjadi bagian penting dari semua momen hebat yang dialami Los Blancos, tapi waktu berputar, tahun berganti, manusia menua dan Marcelo telah sampai pada masa di mana ia sekarang mengalami penurunan performa drastis.
Nama lain yang kerap dipercaya Zidane tapi mengecewakan bagi para penggemar adalah Isco, yang meski menerima lebih sedikit menit daripada Marcelo tetapi ia juga masih bermain buruk, sementara Lucas Vazquez sebenarnya merespons kepercayaan sang pelatih. Tapi kenyataannya masih begitu-begitu saja.
3. Permintaan transfer
Zidane berulang kali meminta Florentino Perez untuk membeli Paul Pogba, tetapi presiden klub itu tidak pernah melakukannya, tetapi ada juga pemain yang dia pertaruhkan yang dia tidak percayai lagi.
Luka Jovic adalah contoh utama dari itu, sementara masalah kebugaran Eden Hazard telah membuat kedatangannya di Madrid agak sedikit sia-sia. Awalnya Ferland Mendy juga harus berjuang untuk merebut tempatnya dari Marcelo, meski jika dipikir-pikir itu konyol. Problemnya, Zidane tak cukup bisa untuk meyakinkan dan menjamin Florentino Perez untuk membuat Madrid berbenah dengan mendatangkan pemain-pemain yang lebih energik dan segar.
4. Melepaskan Pemain Muda Berkualitas
Zidane menolak untuk berkomitmen pada pemain yang tampil sangat baik di luar klub, mereka yang dimaksud adalah para pemain muda Madrid yang dipinjamkan.
Setalah kenyang pengalaman dan peningkatan performa yang menjanjikan selama masa peminjaman, alih-alih menggaet potensi mereka, justru Zidane terbilang acuh tak acuh. Pendeknya, para pemain muda ini tidak diberi kesempatan lebih oleh Zidane. Marcos Llorente, Sergio Reguilon dan Achraf Hakimi adalah beberapa dari pemain yang dimaksud.
5. Keputusan Taktis
Sistem pelatih Prancis hampir tidak berubah sejak kedatangannya lima tahun lalu, dia bekerja dengan cara yang sama seperti yang dia lakukan ketika dia memenangkan 11 gelar, tetapi secara logis para pemain tidak sama sehingga hasilnya juga tidak sama.
Dengan cara yang sama seperti sepak bola berkembang pada saat itu, para pemain Zidane dan para 'letnan' tepercaya semakin tua, sehingga dibutuhkan kerja taktis yang lebih terfokus untuk menghasilkan gaya baru. Dan Zidane agaknya tak beranjak dari gaya lama.
18-12-2023 | ||
Real Madrid CF | 4 - 1 | Villarreal CF |
09-12-2023 | ||
Real Betis Balompié | 1 - 1 | Real Madrid CF |
03-12-2023 | ||
Real Madrid CF | 2 - 0 | Granada CF |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini