Kredit: instagram.com/auba dan instagram.com/harrykane
Libero.id - Tottenham Hotspur akan kedatangan Arsenal pada laga lanjutan Liga Premier, Minggu (6/12/2020) malam WIB. Laga sarat gengsi itu diyakini berlangsung ketat dan panas.
Menyongsong Derby London Utara, Tottenham dan Arsenal berada dalam situasi yang bertolak belakang. Spurs sedang dalam laju yang bagus, sementara The Gunners terseok-seok. Tottenham sedang rajin menampilkan permainan yang bagus. Sementara Arsenal mendapat kritik karena performa mengecewakan di Liga Premier.
Tidak terkalahkan dalam 9 pertandingan terakhir di kompertisi elite Inggris, Tottenham kini memuncaki klasemen dengan 21 poin dari 10 pekan yang sudah dijalani. Tim arahan Jose Mourinho itu unggul 8 poin dari pasukan Mikel Arteta, yang masih berkutat di peringkat 14.
"Pertandingan ini akan berarti lebih ketika kami tidak di posisi kami saat ini. Karena sekarang kami di posisi yang bagus, laga ini sedikit berbeda. Karena kami ingin poin. Kami bukan sekedar ingin mengalahkan Arsenal karena mengalahkan mereka adalah satu-satunya hal bagus yang bisa kami beri ke fans," kata Mourinho, dilansir The Guardian.
Sebaliknya, Arsenal ada di urutan 14 klasemen setelah hanya menang 4 kali dan 1 kali imbang dari 10 peertarungan. Mereka baru mengumpulkan 13 poin, dengan 10 gol memasukkan dan 12 gol kemasukan.
"Saya rasa ini adalah laga sempurna untuk mengangkat tim, memunculkan kembali keyakinan di liga karena di kompetisi lainnya kami sudah sangat bagus. Tapi kami butuh hasil besar di sini. Saya tidak bisa memikirkan skenario yang lebih baik lagi dari itu. Untuk pergi dan mengalahkan mereka dan mengubah segala sesuatunya dengan dramatis di satu pertandingan," ungkap Arteta, dikutip Sky Sports.
"Tentu saja saat ini ada perbedaan antara kedua tim dalam hal poin. Kami tahu pertandingan macam apa yang kami nantikan. Mereka dalam performa bagus pada saat ini. Mereka sudah mendapatkan hasil-hasil bagus dan saya melihat sebuah tim yang yakin pada apa yang mereka lakukan. Tapi kami akan pergi ke sana untuk mencoba memenangi pertandingan," tambah pria Spanyol itu.
Apapun yang sedang terjadi pada kedua tim, Derby London Utara selalu menjadi pertandingan klasik. Berikut ini 11 pertemuan Tottenham dengan Arsenal yang dikenang fans hingga hari ini:
1. Tottenham vs Arsenal 0-1 (1971)
Inilah untuk pertama kalinya Arsenal memastikan gelar juara di White Hart Lane. Untuk menjadi juara liga musim 1970/1971, The Gunners sebenarnya hanya butuh hasil imbang. Tapi, semangat para pemain membara karena lawan yang dihadapi adalah Spurs. Hasilnya, mereka unggul 1-0 lewat Ray Kennedy.
Kemenangan itu berlanjut sepekan kemudian di final Piala FA. Arsenal juara setelah mengalahkan Liverpool 2-1. The Gunners berpesta karena mereka menjadi tim kedua setelah Tottenham 1960/1961 yang mampu mengawinkan trofi liga dengan Piala FA.
2. Tottenham vs Arsenal 3-1 (1991)
Pada 14 April 1991, Tottenham memastikan salah satu kemenangan terbaik mereka atas Arsenal. Skor dibuka oleh Paul Gascoigne, yang melakukan tendangan bebas dari jarak 30 meter untuk mengirim pendukung Spurs ke dalam kegembiraan. Setelah Gary Lineker mencetak gol kedua Tottenham, Alan Smith memperkecil skor.
Namun, Lineker kembali mencetak gol yang luar biasa untuk menutup pertandingan dengan kemenangan 3-1 Tottenham. Kemenangan mengantarkan mereka ke final Piala FA. Spurs akhirnya menjuarai Piala FA 1990/1991. Tapi, jangan lupa, pada musim tersebut , Arsenal adalah juara liga!
3. Tottenham vs Arsenal 1-0 (1992)
Derby London Utara pertama di era Liga Premier digelar di White Hart Lane. Saat itu, semua orang fokus pada Teddy Sheringham, yang bermain di pertandingan pertamanya melawan Arsenal dengan seragam Tottenham. Tapi, Paul Allen mencetak satu-satunya gol dalam permainan itu, memberi Spurs kemenangan dan hak untuk membual sementara.
4. Arsenal vs Tottenham 1-1 (1995)
Sebelum Ian Wright menjadi komentator pertandingan dan Juergen Klinsmann melatih Jerman serta Amerika Serikat, mereka berhadapan dalam Derby London Utara ketika sedang berada di puncak karier. Kedua penyerang mengejar trofi sepatu emas. Mereka mencetak masing-masing 1 gol. Tapi, pada akhirnya gagal menjadi pencetak gol terbanyak Liga Premier.
5. Tottenham vs Arsenal 2-2 (2004)
Mengejar musim yang tidak terkalahkan, kemenangan Arsenal atas Tottenham sirna di menit 90+4 ketika Robbie Keane menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti. Pertandingan pada 25 April 2004 itu berlangsung panas dengan sejumlah insiden yang membuat suporter dipaksa menahan emosi.
Pada akhirnya, Arsenal mengakhiri musim kompetisi 2003/2004 dengan gelar juara Liga Premier. Itu adalah trofi terakhir The Gunners yang belum bisa disamai oleh genarasi setelahnya.
6. Tottenham vs Arsenal 4-5 (2004)
Berstatus juara bertahan, Arsenal menatap musim baru dengan optimistime tinggi, termasuk saat bertemu Tottenham di White Hart Lane, 13 November 2004. Sama seperti Derby London Utara pada umumnya, semua orang sudah siap dengan hasilnya. Yang tidak mereka duga adalah skornya.
Sembilan gol lahir pada pertandingan itu, meski di babak pertama baru tercipta hasil imbang 1-1. Artinya, 7 gol lahir di babak kedua. Dimulai penalti Lauren pada menit 55, bajir gol di hari itu diaakhiri Frederic Kanoute pada menit 88. Bayangkan, hanya dalam 33 menit 7 gol lahir dan Arsenal unggul 5-4.
7. Tottenham vs Arsenal 4-4 (2008)
Itu adalah pertandingan pertama Harry Redknapp sebagai pelatih Spurs. Delapan gol langsung tercipta dengan salah satu gol yang paling dikenang diciptakan David Bentley dari jarak 40 meter. Ada lagi gol penyeimbang skor oleh Aaron Lennon tepat sebelum peluit akhir pertandingan.
8. Tottenham vs Arsenal 5-1 (2008)
Pada 22 Januari 2008, kemenangan pertama Tottenham atas Arsenal sejak November 1999 tercipta pada leg II semifinal Piala Liga. Kedua tim telah bermain imbang 1–1 di Emirates Stadium pada leg I.
Tottenham unggul 2-0 pada babak pertama lewat Jermaine Jenas dan gol bunuh diri Nicklas Bendtner. Setelah jeda, Spurs menambahkan 2 gol lagi dari Robbie Keane dan Aaron Lennon. Lalu, Emmanuel Adebayor membalaskan 1 gol untuk Arsenal, sebelum Steed Malbranque mencetak gol kelima di injury time untuk membawa Tottenham ke Final Piala Liga 2007/2008 dengan agregat 6-2. Spurs kemudian mengangkat trofi tersebut.
9. Arsenal vs Tottenham 2-3 (2010)
Arsenal sempat unggul 2-0 atas rival mereka. Tapi, seperti yang sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir, The Gunners tertidur setelahnya. Kemudian, mereka menyerahkan 3 poin kepada Tottenham dalam kekalahan 2-3 di Emirates Stadium, 20 November 2010. Di akhir laga, suporter The Gunners menyoraki para pemainnya sendiri atas kebodohan yang baru saja dilakukan.
10. Arsenal vs Tottenham 5-2 (2012)
Arsenal merespons gol Emmanuel Adebayor di menit-menit awal dengan sempurna. Per Mertesacker, Lukas Podolski, Olivier Giroud, Santi Cazorla, dan Theo Walcott membalas. Meski Gareth Bale ikut mencetak gol di pertengahan babak kedua, The Gunners tetap unggul 5-2.
Sebaliknya, kekalahan membuat Bale marah dan mulai mempertimbangkan meninggalkan Wahite Hart Lane. Satu tahun kemudian, winger asal Wales itu benar-benar pergi untuk bergabung dengan Real Madrid dalam kesepakatan bernilai fantastis. Bale baru kembali ke Tottenham pada awal musim 2020/2021.
11. Tottenham vs Arsenal 2-1 (2020)
Untuk pertama kalinya dalam sejarah tidak ada penonton yang menyaksikan Derby London Utara. Pandemi Covid-19 memaksa laga di Tottenham Hotspur Stadium, 12 Juli 2020, itu harus digelar tertutup. Hasilnya, Son Heung-min dan Toby Alderweireld membuat Spurs unggul 2-1. Satu-satunya gol The Gunners diciptakan Alexandre Lacazette.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini