Libero.id - Memorabilia apa milik Maradona yang sangat berharga? Tentu tidak ada yang mengalahkan kostum yang digunakan Maradona saat mencetak gol terindah abad ini sekaligus gol tangan Tuhan saat Argentina melawan Inggris di Piala Dunia 1986 Meksiko. Pertanyaannya, siapa pemilik jersey bekas Maradona itu. Disimpan dimana sekarang?
Tepat dugaan Anda. Jersey itu dimiliki pemain Inggris yang saat itu bertukar kostum dengan Maradona. Dia adalah Steve Hodge. Dia menjadi pria yang bertukar kaos dengan Diego Maradona setelah perempat final Piala Dunia 1986 dan ia menegaskan bahwa kaos itu tidak akan dijualnya.
Pemain jebolan Nottingham Forest itu mengatakan kepada BBC bahwa ia menghabiskan minggu yang "tidak nyaman" untuk menangkis pertanyaan yang tidak diinginkan sejak kematian legenda sepak bola Argentina itu pada 25 November lalu.
Pemain berusia 58 tahun itu bertukar kaos dengan Maradona di Stadion Azteca di Meksiko setelah dua golnya yang terkenal - satu handball atau yang terkenal dengan kejadian ‘Tangan Tuhan’, sementara yang lainnya gol terindah abad ini - membuat Inggris tersingkir. Kostum Argentina No 10 itu sekarang dipajang di National Football Museum di Manchester.
"Saya sudah memilikinya selama 34 tahun dan tidak pernah sekalipun mencoba menjualnya," ujar Hodge kepada BBC Radio Nottingham.
"Saya suka memilikinya. Ini memiliki nilai sentimental yang luar biasa. Saya mendapati orang-orang mengetuk pintu saya tanpa henti dan telepon terus berdering dari setiap stasiun TV dan radio, dan bahkan stasiun asing.”
"Rasanya tidak nyaman dan tidak menyenangkan. Saya telah melihat artikel di internet dan ada sedikit kritik yang mengatakan saya ingin satu juta atau dua juta dan menjajakannya demi uang. Saya menganggapnya tidak sopan dan sangat salah. Itu tidak untuk dijual. Saya tidak mencoba menjualnya,” jelas Hodge.
Hodge dalam buku otobiografinya yang berjudul 'The Man With Maradona's Shirt' – mengaku sangat menikmati gol kedua Maradona yang menakjubkan tersebut dan menjadi pemandangan tersendiri untuk pemain Inggris itu.
Berposisi sebagai gelandang, Hodge mati-matian untuk menghentikan Maradona saat ia menerobos rekan setimnya di Inggris yang kemudian disusul dengan mencetak gol abad ini.
“Orang-orang berkata kepada saya, 'Mengapa kamu tidak berlari kembali?'" ujar Hodge.
"Yah, sudah satu jam berlalu dan jika Anda berada beberapa ribu kaki di atas permukaan laut dan Anda telah berlari ke depan, percayalah, Anda tidak bisa kembali. Tidak ada udara di paru-paru saya."
Hodge juga memberikan umpan balik kepada Peter Shilton yang dilompati Maradona dan mencetak gol ke gawang Shilton, itu jelas memberikan Argentina keunggulan 1-0. Namun Hodge menegaskan bahwa ia "tidak pernah menyalahkan" El Diego untuk melakukan apa yang ia lakukan.
"Itu salah tetapi orang-orang yang bermain sepak bola tahu bahwa Anda mencoba banyak hal," jelasnya.
Secara keseluruhan, Hodge sangat bangga serta takjub bisa mendapat kesempatan bisa bermain bersama Maradona dan meninggalkan dunia si kulit bundar dengan kenang-kenangan yang luar biasa.
"Pemain yang luar biasa," tambahnya. "Dia (Maradona) adalah seorang jenius."
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini