Analisis Lengkap 10 Grup Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Siapa Lolos?

"Ada 13 tiket yang akan diserahkan kepada para anggota UEFA. Mana grup neraka."

Analisis | 08 December 2020, 16:44
Analisis Lengkap 10 Grup Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Siapa Lolos?

Libero.id - Saat Euro 2020 belum jadi digelar karena pandemi Covid-19, FIFA sudah mengumumkan pembagian grup untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa. Ada 13 tiket yang akan diserahkan kepada para anggota UEFA.

Berbeda dengan zona lain yang sudah mulai fase kualifikasi sejak tahun lalu, Eropa baru akan memulai pada 24 Maret 2021. Penyebabnya, UEFA Nations League 2020/2021 yang berlangsung beberapa waktu lalu. Selain itu, ada perubahan jadwal yang terjadi akibat pandemi.

Kualifikasi dan play-off yang sedianya digelar pada 25 Maret-16 November 2021 terpaksa diubah menjadi 24 Maret 2021-29 Maret 2022. Pasalnya, pertandingan-pertandingan yang seharusnya digelar pada Juni 2021 terpaksa digeser karena ada Euro 2020 yang ditunda 1 tahun.

Oleh FIFA, 55 negara anggota UEFA dibagi 10 grup. Rinciannya, 5 grup diisi lima negara. Sedangkan 5 grup lainnya diikuti 6 negara. Ada perlakuan khusus juga untuk keempat semifinalis UEFA Nations League 2020/2021 (Italia, Prancis, Belgia, dan Spanyol). Pasalnya, mereka masih akan bertanding memperebutkan trofi juara pada tahun depan.

Pada turnamen kali ini, UEFA mendapat jatah 13 tim ke Piala Dunia di Qatar. Artinya, 10 juara grup akan lolos otomatis. Tiga tiket sisa diperoleh melalui play-off yang mempertemukan para runner-up grup dan 2 tim dari UEFA Nations League dengan peringkat terbaik jika belum lolos otomatis. Berikut ini pembagian grupnya:


Grup A (Portugal, Serbia, Irlandia, Luksemburg, Azerbaijan)

Sebagai juara Euro 2016, Portugal ada di baris terdepan untuk mendapatkan tiket otomatis ke Piala Dunia. Keberadaan Cristiano Ronaldo yang belum ada tanda pensiun menjadikan Portugal tim yang superior di Grup A. Di atas kertas, hanya Serbia dan Irlandia yang menjadi ancaman berarti Portugal. Sementara Luksemburg akan menjadi lumbung gol.

"Portugal adalah favorit nyata untuk grup ini. Jika kami bukan favorit sekarang, apa yang akan kami lakukan? Kami akan memastikan finish pertama," ucap Pelatih Portugal, Fernando Santos, di situs resmi FIFA.


Grup B (Spanyol, Swedia, Yunani, Georgia, Kosovo)

Libero.id

Kredit: twitter.com/sefutbol

Spanyol layak diunggulkan. Tapi, bukan berarti Swedia bisa dipandang sebelah mata. Meski tidak diperkuat Zlatan Ibrahimovic lagi, The Yellow Viking tetaplah kuda hitam yang layak diperhitungkan. Sementara Yunani juga menjadi tim yang pantas diwaspadai, meski hanya sebatas merepotkan di satu atau dua pertandingan melawan Spanyol maupun Swedia.

"Ini adalah jenis pengundian yang selalu anda dapatkan ketika ada banyak tim yang terlibat. Anda selalu mendapatkan beberapa tim yang anda kenal lebih baik daripada yang lain di grup anda. Bagaimanapun kami sangat senang dengan grup ini," ucap Luis Enrique, dikutip As.

Grup C (Italia, Swiss, Irlandia Utara, Bulgaria, Lithuania)

Libero.id

Kredit: instagram.com/azzurri

Meski Italia punya tradisi dan nama besar, bukan berarti peluang tim lain tertutup, khususnya Swiss. Sama seperti Gli Azzurri, Die Nati juga sudah menjadi langganan tampil di kompetisi sepakbola paling bergengsi di dunia tersebut. Sementara Irlandia Utara layak dijadikan kuda hitam seperti saat lolos ke Euro 2016.

"Saya pikir persaingan akan terjadi antara kami dan Swiss. Keuntungannya, mereka adalah negara yang berdekatan. Jadi, ini akan menjadi perjalanan singkat. Di atas kertas, Irlandia Utara akan tampak menjadi lawan yang lebih mudah daripada Swiss. Tapi, setiap pertandingan adalah pertandingan yang sulit," ujar Roberto Mancini.

"Bahkan, Bulgaria tidak pernah memberi kami pertandingan yang mudah. Anda tidak dapat meremehkan siapapun karena semua yang dibutuhkan adalah hasil imbang yang membuat hidup menjadi rumit bagi kami," tambah mantan nakhoda Manchester City itu.


Grup D (Prancis, Ukraina, Finlandia, Bosnia-Herzegovina, Kazakhstan)

Libero.id

Kredit: instagram.com/equipedefrance

Sebagai juara bertahan, Prancis ada di baris paling depan untuk yang pertama mencapai Qatar dari grup ini. Materi pemain dan pelatih yang tidak berbeda jauh dari Euro 2016 dan Piala Dunia 2018 menjadikan Les Bleus tim yang tangguh. Mereka juga layak diunggulkan untuk menjadi juara Piala Dunia lagi.

"Prancis adalah favorit. Tapi, kami harus melakukan pekerjaan di lapangan. Kami adalah unggulan teratas. Jadi, jelas kami seharusnya menjadi tim terbaik. Waktu akan menentukan apakah itu membantu atau menghalangi," kata Didier Deschamps di Twitter resmi timnas, @equipedefrance.

"Risiko kami adalah berpikir bahwa anda lebih baik dari anggota grup lainnya. Kami akan dilihat sebagai favorit. Meski kami yang terkuat di atas kertas, kami harus keluar dan mendapatkan hasil bagus. Harus ditentukan dan fokus jika kita ingin berhasil," tambah mantan gelandang Juventus itu.

Deschamps tidak asal bicara. Faktanya, Ukraina, Bosnia-Herzegovina, dan Finlandia akan menjadi dua kuda hitam yang diwaspadai. Ketiganya memiliki pemain-pemain bagus yang menghuni beberapa tim tangguh Eropa Barat. Hanya Kazakhstan yang dipercaya akan mudah dikalahkan.


Grup E (Belgia, Wales, Republik Ceko, Belarusia, Estonia)

Seharusnya Belgia akan lolos ke Piala Dunia. Tapi, jangan lupakan Gareth Bale bersama Wales. Pemain Tottenham Hotspur tersebut bisa menjadikan Thibaut Courtois memungut bola dari jalannya jika tidak berhati-hati. Hal yang sama terjadi dengan Republik Ceko. Hanya Belarusia dan Estonia yang bisa dianggap sebagai tim lemah di Grup E.


Grup F (Denmark, Austria, Skotlandia, Israel, Kepulauan Faroe, Moldova)

Ini adalah grup yang seimbang. Kecuali Kepulauan Faroe dan Moldova, Denmark, Austria, Skotlandia, dan Israel punya peluang yang sama besarnya. Jika sedikit beruntung, Denmark atau Austria akan lolos otomatis. Sementara Skotlandia dan Israel harus dianggap sebagai tim yang berpotensi mengejutkan.


Grup G (Belanda, Turki, Norwegia, Montenegro, Latvia, Gibraltar)

Pelan dan pasti Belanda mulai menunjukkan penampilan terbaiknya selama mengikuti UEFA Nations League. Meski gagal mencapai semifinal, penampilan De Oranje jauh lebih bagus dari beberapa periode sebelumnya. Jika beruntung, mereka akan bisa melewati tantangan Turki, Norwegia, Montenegro, Latvia, Gibraltar.

Di grup ini banyak yang melihat Norwegia sebagai tantangan. Tapi, sepakbola adalah 11 pemain. Keberadaan Erling Halaand seorang diri tidak akan banyak membantu jika tidak memiliki teman-teman yang kompak. Kemungkinan besar kuda hitam justru akan datang dari Turki atau Montenegro.


Grup H (Kroasia, Slovakia, Rusia, Slovenia, Siprus, Malta)

Kroasia, Slovakia, Rusia, dan Slovenia punya peluang yang sama lolos otomatis ke Piala Dunia. Empat negeri Slavia itu memiliki materi pemain yang relatif seimbang. Artinya, hanya tim yang memiliki keberuntungan lebih dan konsistensi akan mencapai Qatar dengan mulus.


Grup I (Inggris, Polandia, Hungaria, Albania, Andorra, San Marino)

Para pemain Inggris tidak akan bisa tidur nyenyak jelang dua kali pertandingan melawan Polandia. Selain keberadaan Robert Lewandowski, Polandia juga memiliki skuad yang kompak. Mereka memainkan sepakbola dengan power yang sangat layak menjadi lawan The Three Lions pada ajang sekelas Kualifikasi Piala Dunia.

"Ada sejarah hebat dengan pertandingan itu (versus Polandia). Ada waktu ketika kami sepertinya menarik mereka setiap saat. Beberapa pertandingan bersejarah yang bagus dengan Hungaria juga ada," kata Gareth Southgate, dilansir BBC Sport.

"Itu adalah malam yang besar setiap kali anda menghadapi Inggris dan kesempatan bagi negara-negara ini untuk membuat sejarah. Setiap kali Inggris melawan tim lain, itu adalah kesempatan bagi mereka tidak hanya untuk bermain bagus, melainkan juga untuk menarik perhatian klub-klub Liga Premier. Selalu ada banyak motivasi saat mereka melawan kami," tambah sang nakhoda.


Grup J (Jerman, Rumania, Islandia, Macedonia Utara, Armenia, Liechtenstein)

Setelah gagal total di UEFA Nations League, Kualifikasi Piala Dunia 2022 akan menjadi ajang pertaruhan Joachim Loew. Jika Jerman tidak mampu mengatasi Rumania, Islandia, atau Macedonia Utara, dapat dipastikan tagar #JoachimOut akan menghiasi lini masa media-media sosial di Jerman.

“Secara keseluruhan, ini grup yang menarik. Kami akan menjadi favorit dan jelas kami berhutang pada diri kami sendiri untuk memenangkan grup ini. Islandia telah membuat nama untuk diri mereka sendiri di turnamen besar dalam beberapa tahun terakhir, dan selalu ada atmosfer yang baik dimanapun mereka bermain," ungkap Loew.

"Rumania memiliki tim yang sangat muda, dari apa yang saya tahu, dengan pemain yang sangat menonjol di tim Eropa terkini. Euro U-21 ketika  mereka menghadapi Jerman di semifinal menjadi bukti. Mereka memiliki beberapa pemain menarik yang layak diwaspadai," pungkas Loew.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network