Libero.id - Dunia morat-marit ketika wabah bernama pandemi Covid-19 datang lalu menghantam hampir seluruh sektor kehidupan. Di luar derasnya teori konspirasi mengenai wabah ini, toh faktanya, masih banyak yang dinyatakan positif Covid-19, dari mulai remaja hingga orang tua, tak pandang profesi dan status sosial.

Tak terkecuali para atlit sepak bola profesional.

Lalu, pernahkah Anda bertanya, bagaimana rasanya ketika seorang pesepakbola Eropa yang dikenal punya daya tahan tubuh prima, dengan pola makan yang sehat dan ketat, seketika harus menerima kenyataan bahwa mereka dinyatakan positif Covid-19.Adakah efek samping yang mereka rasakan?

Berkenaan dengan pertanyaan itu, seorang Paul Pogba telah mengungkapkan dampak jangka panjang Covid-19 terhadap penampilannya di klub.

Seperti yang diketahui, pemain berusia 27 tahun itu pertama kali dinyatakan positif virus corona pada Agustus. Namun sebulan berselang, setelah menyelesaikan kewajibannya untuk isolasi mandiri, Pogba sehat kembali dan dinyatakan boleh untuk tampil dalam gelaran liga primer.

Tapi sebelum benar dinyatakan aman, Pogba lebih dulu menjalani proses pemulihan sebagai tantangan yang melelahkan, di sela-sela itu pesepakbola asal Prancis itu bicara blak-blakan terhadap perngaruh virus.

"Aneh, sulit untuk dijelaskan karena Anda tidak akan mengerti," kata Pogba, sebentar kemudian, ia melanjutkan, "Bahkan dalam latihan, saya akan mengatakan kepada pelatih kebugaran, bahwa saya merasa aneh. Seperti bukan saya. Saya cepat lelah dan saya sangat cepat kehabisan napas."

Pogba Pasca Covid-19

Musim 2020/21 adalah tahun yang sulit bagi Pogba, selain Covid-19, Pogba juga berjuang dengan cedera di pergelangan kakinya.

Setelah beberapa bulan menepi, Pogba kembali merumput dalam laga pembuka Liga Premier.  Ia menjadi starter ketika tim asuhan Ole Gunnar itu takluk 1-3 dari Crystal Palace. Pogba ditarik keluar pada babak kedua.

Pogba kembali menjadi starter dalam dua laga berikutnya, dimana Manchester United menang 3-2 atas Brighton dan kemudian dikalahkan secara telak oleh Tottenham Hotspur 1-6.

Pogba benar-benar terpuruk dalam 3 laga awal itu. Dan ia kemudian mulai jarang dimainkan. Pogba mengaku, boleh jadi penurunan performa nya adalah residu dari covid-19.

"Pertandingan di awal-awal musim ini, saya seperti tidak bisa lari, tapi saya tetap mencoba," keluh Pogba.

“Saya berbicara dengan pelatih: 'Saya akan memulai permainan dan mari kita lihat.' Tapi saya sangat kehabisan napas dan butuh waktu lama untuk kembali ke kebugaran saya dan kembali sehat secara fisik,” imbuh Pogba.

Paul Pogba Comeback

Setalah kelelahan memalukan dari Tottenham Hotspur, Pogba hanya sekali dimainkan sebagai pilihan utama. Pelan tapi pasti, pelatih kepala, Ole Gunnar Solskjaer, mulai kembali menaruh kepercayaan pada Pogba.

Tepatnya pada pekan ke-11 Liga Primer, di mana United berhadapan dengan West Ham United pada Minggu (6/12/2020), Pogba dipasang sebagai starter.

Dalam laga itu, Pogba mencetak gol penyeimbang yang spektakuler, dan menempatkan timnya di jalur menuju kemenangan 3-1.

"Senang bisa kembali ke tim, dan mencetak gol, ini untuk membantu tim kembali dalam bentuk permainan terbaik, Ini sangat penting bagi tim, saya sangat senang untuk itu,”  katanya saat diwawancarai MUTV.

Setelah itu, Pogba berbicara panjang lebar tentang kepercayaan dirinya yang mulai kembali tumbuh dan keinginannya untuk membuat yang terbaik bagi tim.
"Benar-benar perbedaan. Saya juga menemukan ritme saya. Saya merasa jauh lebih baik, saya merasa bisa pergi lagi, mengontrol permainan, mendapatkan bola. Itulah yang saya suka, saya menemukan diri saya sendiri."

"Itulah yang menurut saya bagus untuk tim. Saya adalah pemain tim. Selama tim menang, itu yang paling penting, Anda tahu? Itulah mengapa saya datang ke sini dan itulah mengapa saya ingin sukses." Tutup Pogba.