Enzo Francescoli, Pangeran Uruguay Idola Zinedine Zidane di Sepakbola

"Di Amerika Selatan, dia dianggap memiliki level dan status yang setara dengan Pele atau Diego Maradona."

Biografi | 10 December 2020, 09:40
Enzo Francescoli, Pangeran Uruguay Idola Zinedine Zidane di Sepakbola

Libero.id - Siapa pesepakbola yang menginspirasi Zinedine Zidane? Bukan pemain-pemain legendaris Prancis seperti Just Fontaine, Raymond Kopa, Michel Platini, atau Eric Cantona. Sosok yang jadi panutan Zizou berasal dari Uruguay. Dia adalah Enzo Francescoli.

Saat menjadi pemain, Zidane adalah pemain hebat. Bakat bermain sepakbolanya menjadi modal dasar untuk menjadi pemain hebat. Dia punya teknik bermain di atas rata-rata pesepakbola lain pada masanya. Dia memiliki skill mumpuni digabungkan dengan umpan matang dan eksekusi jempolan. 

Selain berlatih sejak kanak-kanak, Zidane juga mencontoh pemain idolanya. Meski berasal dari Prancis, dia tidak menempatkan para mantan bintang Les Bleus sebagai panutan. Zidane lebih menyukai Francescoli. Sama-sama bermain di belakang dua striker, teknik tinggi juga menjadi kelebihan Francescoli.

Francescoli adalah legenda River Plate dan tim nasional Uruguay. Di Amerika Selatan, dia dianggap memiliki level dan status yang setara dengan Pele atau Diego Maradona. 

Saat masih aktif bermain, Francescoli bukan tipe pemain yang memiliki kecepatan. Sangat jarang melihat Francescoli berlari kencang. Tapi, dia diberkahi kecerdasan dalam mengontrol bola. Dia memiliki keanggunan dalam bermain, serta keterampilan dribel. Otak Francescoli juga jempolan.

Karena gaya permainannya yang elegan, Francescoli dijuluki "El Príncipe" (Sang Pangeran). Ada juga yang menyebut dirinya sebagai "El Flaco" karena tubuhnya yang ramping. 

Francescoli dinilai sebagai salah satu pemain nomor 10 terbaik di generasinya dan pemain Uruguay serta Amerika Selatan terhebat yang pernah ada. Francescoli adalah satu-satunya pemain Uruguay yang dimasukkan oleh Pele dalam daftar FIFA 100 dari pesepakbola hidup terhebat di dunia pada 2004.

Francescoli juga sempat dipilih oleh Federasi Sejarah dan Statistik Sepakbola Internasional (IFFHS) sebagai pemain Uruguay terbesar keenam dan pemain Amerika Selatan terbesar ke-24 di abad 20. 

Sebagai gelandang serang, dia dianggap sebagai playmaker terbaik yang pernah dimiliki La Celeste. Dia bermain 73 kali untuk Uruguay antara 1982 hingga pensiun pada 1997. Francescoli mewakili negaranya di dua Piala Dunia, yaitu 1986 dan 1990. Dia juga membantu La Celeste memenangkan Copa América 1983, 1987 dan 1995.

Di level klub, Francescoli memulai karier bersama klub lokal di kampung halamannya, Montevideo Wanderers. Di negara tetangga Argentina, dia bermain untuk River Plate. Dia juga menikmati kesuksesan di Prancis bersama Racing Paris dan Olympique Marseille. Francescoli juga pernah bermain di Italia bersama Cagliari dan Torino.

Sepanjang karier profesionalnya, Francescoli menghasilkan banyak piala. Marseille dibawa menjuarai Ligue 1 1989/1990. Sedangkan bersama River Plate, dia mempunyai 5 trofi Primera Division (1985/1986, 1994 Apertura, 1996 Apertura, 1997 Clausura, 1997 Apertura), Copa Libertadores (1996), dan Supercopa Sudamericana (1997).

"Yang benar adalah bahwa saya mencapai lebih dari yang pernah saya pikirkan ketika saya menjadi profesional. Saya bermain di dua Piala Dunia, dan saya bangga mengatakan bahwa saya memberikan semua yang saya miliki setiap kali saya turun ke lapangan. Saya tahu saya tidak bermain untuk klub seperti Juventus atau Barcelona. Tapi, akan salah jika saya mengeluh tentang itu," ungkap Francescoli pada 2005, di situs FIFA.

"Sepakbola telah memberi saya banyak teman dan membuka pintu bagi saya kemanapun saya pergi. Saya beruntung diakui tidak hanya karena gaya permainan saya, melainkan juga karena menjadi orang yang baik. Saya selalu menyatakan bahwa prestasi olahraga kurang penting daripada manusia," tambah Francescoli.

Ternyata, Francescoli menjadi inspirasi utama Zidane saat masih memperkuat tim-tim sepakbola di Benua Biru seperti Cannes (1989-1992), Girondins Bordeaux (1992-1996), Juventus (1996-2001), hingga memutuskan pensiun bersama Real Madrid (2001-2006). Dia juga melakukan hal serupa bersama Les Bleus (1994-2006).

Kekaguman Zidane pada Francescoli ditunjukkan hingga ke kehidupan sehari-hari. Pelatih berusia 48 tahun tersebut rela menamakan anak pertamanya, Enzo Alan Zidane Fernandez. 

Lahir di Bordeaux, 24 Maret 1995, Enzo kini bermain di Almeria. Sempat membela Real Madrid C dan B, Enzo juga pernah bermain untuk tim asal Portugal, Clube Desportivo das Aves. Enzo juga sempat membela Deportivo Alaves dan klub asal Swiss, Lausanne-Sport.

Dulu, Zidane sempat berharap anak sulungnya itu bisa bermain sepakbola seperti sang idola. Apalagi posisi bermain Enzo sama seperti Francescoli sebagai kreator lapangan. Tapi, kenyataan di lapangan memang tidak seideal keinginan. Enzo gagal menjadi pemain muda yang bersinar seperti Zidane atau Francescoli.

Tidak hanya Enzo, Zidane sebenarnya juga berharap anak ketiganya, Theo Zidane Fernandez, dan putra keempatnya, Elyaz Zidane Fernandez, bisa melakukan hal serupa. Keinginan sang ayah karena mereka biasa bermain sebagai gelandang. Sementara anak kedua, Luca Zidane Fernandez, adalah kiper.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network