Kisah Bayern Muenchen Beralih dari Membeli ke Membangun Pemain Bintang

"Tanpa disadari filosofi Bayern mulai berubah. Dulu sering belanja ke kompetitor utama mereka, sekarang mengembangkan bibit baru. Banyak contohnya!"

Analisis | 15 December 2020, 17:21
Kisah Bayern Muenchen Beralih dari Membeli ke Membangun Pemain Bintang

Libero.id - Sebuah klub dikatakan berhasil jika punya sistem atau kultur sepak bola yang bagus, disebut bagus karena beberapa hal, tapi aspek pentingnya adalah, klub punya akademi yang mengorbitkan talenta-talenta muda berbakat ke skuad senior. Talenta berbakat itu kemudian menjadi andalan bagi klub.

Bayern Muenchen baru saja berhasil melakukan itu. Musim ini ada sejumlah nama di akademi yang menarik perhatian, diantaranya adalah Jamal Musiala, Chris Richards, Tanguy Nianzou, Bright Arrey-Mbi dan Angelo Stiller.

Musim ini mereka punya peluang untuk masuk tim utama. Mereka patut mengikuti jejak senior-senior seperti Thomas Müller dan David Alaba yang tak lain adalah lulusan akademi Bayern terbaru yang naik kelas ke tim utama, tetapi masing-masing melakukan debut mereka pada tahun 2008 dan 2010.

Jika melihat tahun itu, maka bisa kita asumsikan, sesungguhnya Bayern pernah punya pekerjaan rumah yang serius terkait perkembangan pemain muda yang mereka didik di akademi.

Pemilik Bayern, Karl-Heinz Rummenigge memberi pengakuan itu pada Desember 2019 pada kunjungan pra-Natal ke klub penggemar, dengan mengatakan "ada tahun-tahun di mana akademi kami tidak bekerja dengan baik.”

Tapi untungnya,  usaha perbaikan itu segera dimulai. Pada 1 Agustus 2017 mereka membuka kamp latihan atau pusat fasilitas olahraga tambahan, FC Bayern Campus, jaraknya dekat dari markas utama, hanya beberapa mil jauhnya dari Allianz Arena.

Terdapat delapan lapangan baru di lahan seluas 30 hektar, semua ini diperuntukkan untuk semua tim yunior dari U9 hingga U19, cadangan, serta tim putri dan putri, selain itu juga menawarkan fasilitas pelatihan dan rehabilitasi, ruang kelas sekolah dan tempat tinggal.

“Kami akan bekerja keras di sini untuk memberikan para pemain muda kami pelatihan yang optimal dan membawa mereka lebih dekat ke tim utama kami,” kata direktur olahraga Hermann Gerland pada pelantikannya.

FC Bayern Campus sengaja dibangun dekat dari stadion utama, itu dimaksudkan untuk anak-anak muda lebih giat lagi berlatih, mereka bisa melihat stadion megah kebanggaan Allianz Arena, dan itu sebagai pengingat literal dan kiasan dari tujuan akhir mereka.

“Saya dapat memberi tahu Anda hari ini bahwa dalam dua tahun ke depan kami akan memiliki pemain yang naik ke skuad utama yang berasal dari FC Bayern Campus,” tambah Rummenigge pada kunjungan klub ke penggemar tahun lalu.

“Saya menyukai apa yang telah dilakukan Hansi Flick: dia mempromosikan empat pemain elit. Mereka bermain dengan profesional senior setiap hari. Itu akan membuat mereka lebih baik dan pada akhirnya satu atau dua dari mereka akan membuat skuad lebih tangguh.”

Nama-nama yang dimaksud Rummenigge adalah kuartet anak muda Bayern yang penuh ambisi- Oliver Batista-Meier, Joshua Zirkzee, Sarpreet Singh dan Leon Dajaku.
Dari semua itu, relatif baru Zirkzeeya yang telah mendapat kepercayaan untuk debut, sementara Dajaku masih menunggu giliran dalam hangat bangku cadangan.

Tetapi nama lain yang telah turun gelanggang juga adalah Musiala (17) dan Richards (20), sementara Arrey-Mbi yang berusia 17 tahun melakukan debut pertamanya di Liga Champions UEFA melawan Atletico Madrid.

“Akhirnya, kami sekali lagi memiliki beberapa pemain dari akademi kami yang menerobos masuk ke tim utama, dan itu selalu menjadi tujuan kami di Bayern,” kata Rummenigge kepada Sky Sports pada September 2020 lalu.

“Kami selalu ingin memiliki pilar kedua ini, dan  tidak hanya mengandalkan pada pemain yang kami beli,” tambahnya.

Hansi Flick dan Para Pemain Muda Akademi

Keseriusan Bayern Munich dalam mengoptimalkan potensi pemain akademi boleh diacungi jempol. Musim ini Hansi Flick telah menurunkan Musiala tujuh kali di Bundesliga, sekali di Piala DFB dan dua kali di Liga Champions. Tiga dari pertandingan itu terjadi di starting line-up, sementara pemain internasional Inggris U21 itu telah membayar kepercayaan itu kepadanya dengan tiga gol di Bundesliga.

Penampilan debut dan golnya pada Matchday 1 melawan Schalke membuatnya menjadi pemain termuda yang pernah tampil dan juga mencetak gol untuk klub dalam sejarah Bundesliga.

"Ia bermain di tim yang penuh dengan pemain top," kata Flick setelah Musiala tampil di Liga Champions pertama melawan Atletico pada November. “Dia sangat dihargai oleh para pemain lain, karena dia sangat tenang saat menguasai bola, pandai menggiring bola dan sulit dihentikan secara satu lawan satu.”

Nama lainnya yang melakukan pembuktian serupa adalah Richards, yang memiliki tiga penampilan di Bundesliga, serta dua di Liga Champions. Ia kerap dipasang sebagai bek tengah dan pada kesempatan lain sebagai bek sayap.

“Dia benar-benar pantas mendapatkan menit-menit yang dia miliki, Richards memiliki kualitas yang sangat bagus. Dia kuat dalam menjegal, bagus di udara dan memiliki kecepatan yang bagus.”

Dijuluki "Texas" oleh rekan satu timnya di tim utama, Richards telah berkembang sedemikian rupa sehingga ia juga melakukan debut internasional seniornya untuk Tim Nasional Amerika Serikat pada bulan November yang lewat.

Pemain akademi lain yang membuat kemajuan pesat adalah Arrey-Mbi. Bahkan Joshua Kimmich menggambarkannya sebagai "binatang buas".

Setelah hanya empat penampilan untuk tim cadangan, ia menjalani debut seniornya saat Bayern bertandang ke  Madrid. Usai pertandingan Flick berkata, "Dia melakukan pekerjaan yang kami berikan padanya, jadi kami senang."

Dia sekarang sudah menjadi anggota kuat dari skuad senior yang seolah telah mengetuk pintu seorang Hansi Flick untuk lebih banyak lagi waktu bermain. Namun sepak bola selalu tentang mengambil peluang, mulai bermunculannya pemain akademi Bayern tak terlepas dari cedera pada bintang yang lebih mapan seperti Kimmich, Corentin Tolisso, Javi Martinez dan Davies  Dan Musiala, Richards dan lainnya sedang dalam proses untuk memanfaatkan hal di atas sebaik mungkin. Tapi di luar itu semua, kita perlu angkat topi atas segala capaian Bayern Munich.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network