Kredit: instagram.com/hojbjerg23
Libero.id - Pierre-Emile Hojbjerg bergabung dengan Tottenham dari Southampton pada Agustus lalu. Ia telah berjuang dengan segenap apa yang ia bisa.
Hojbjerg telah menjadi semacam pahlawan kultus di Spurs untuk semua penampilan bertenaga dan aksi-aksi heroik lainnya. Pemain internasional Denmark itu memainkan peran kunci dalam mengangkat tim Jose Mourinho ke puncak klasemen Liga Premier.
Pemilik saham terbesar Tottenham Daniel Levy berhasil mendatangkan tujuh pemain ke skuad mereka selama jendela transfer terakhir, dan keberadaan Hojbjerg adalah yang sangat vital.
Pemain berusia 25 tahun itu telah bermain di setiap menit selama paruh pertama Liga Premier berjalan, ia membuat lebih banyak tekel, memenangkan penguasaan bola lebih banyak, membuat lebih banyak operan dan memiliki lebih banyak sentuhan daripada rekan satu timnya.
"Secara fisik dia sangat kuat dan secara teknis dia jauh lebih baik daripada yang orang pikirkan," kata Mourinho pekan lalu, bahkan Mou memuji gelandang itu sebagai "kapten tanpa ban kapten".
"Kadang-kadang orang berpikir orang yang baik secara teknis adalah orang yang melakukan backheel. Orang yang baik secara teknis adalah orang yang melakukan sesuatu yang luar biasa. Tapi ini bukan kata-kata saya. Ini adalah kata-kata dari pelatih 30 atau 40 tahun lalu.”
"Kesederhanaan itu jenius. Dan pria itu sangat sederhana dalam segala hal yang dilakukannya dengan bola. Dia pemain fenomenal,” imbuh Mou.
Tottenham memiliki rekor pertahanan terbaik dengan hanya kebobolan dua gol dalam tujuh pertandingan terakhir mereka, catatan itu tak lepas dari peran Hojbjerg dan mitra gelandangnya, Moussa Sissoko yang berhasil memotong bola sebelum lawan maju ke lini pertahanan.
"Dia memiliki dampak yang fantastis pada tim, di dalam dan di luar lapangan, sangat profesional," kata Eric Dier yang menempati posisi sebagai bek tengah sejak kedatangan Hojbjerg.
“Dia adalah contoh yang bagus untuk diikuti di luar lapangan dan di lapangan, dia memiliki banyak kualitas dengan dan tanpa bola."
"Hojbjerg melakukan pekerjaan yang fantastis sehingga membuat pekerjaan orang lain lebih mudah,” tutupnya saat diwawancarai BBC Sport.
Capaian-capaian Hojbjerg di Tottenham
Mungkin tidak mengherankan jika seorang pemain yang dibimbing oleh Pep Guardiola saat remaja tahu bagaimana menggunakan bola secara efisien.
Ya, Hojbjerg adalah seorang gelandang yang bergabung dengan Bayern Munich pada usia 16, menjadi pemain termuda yang tampil untuk juara Jerman di Bundesliga, di usianya yang ke 17 tahun 251 hari, Hojbjerg diberikan peluang untuk masuk ke tim utama.
Dalam buku Pep Confidential, penulis Marti Perarnau mengungkapkan bahwa Pep Guardiola, "jatuh cinta" dengan Hojbjerg setelah beberapa sesi latihan, karena dia "membaca permainan dengan cemerlang dan memiliki kemampuan luar biasa untuk menembus lima pemain dengan satu umpan.”
Atas dasar itulah waktu itu Pep Guardiola tak segan-segan merasa telah menemukan "Sergio Busquets baru di Bayern."
Hojbjerg telah menggunakan kendali atas lini tengah tidak hanya melalui tekel dan penguasaan bola, tetapi dengan membuat lebih banyak umpan (870) daripada siapa pun di Liga Premier.
Situs analisis pemain, Carteret Analytics, mengatakan bahwa Hojbjerg adalah gelandang terbaik Spurs dalam hal mengontrol permainan. "Dia memiliki kendali di lini tengah dan memberikan perlindungan lebih bagi empat bek."
Peran Hojbjerg telah berkembang di bawah Mourinho, ia bermain efektif di posisi tengah dengan gaya yang cenderung bertahan. Dia telah membuat 2,9 tekel per pertandingan untuk Spurs di Liga Premier musim ini, sedikit lebih unggul jika dibandingkan dengan masa bermainnya di Southampton yang hanya 2,5 tekel per laga.
Sementara rata-rata jumlah operan per laganya telah meningkat dari 60,7 menjadi 72,5 dan akurasi passingnya semula dari 82,71% menjadi 88,85%.
Mantan rekan Hojbjerg yakni Mikel Schwarzer berseloroh menggenai perkembangan Hojberrg di Tottenham. ”Di Southampton dia sedikit kurang diperhatikan, jadi saya terkejut betapa baiknya dia melakukannya musim ini.”
Jadi tak berlebihan kiranya jika menilai Pierre-Emile Hojbjerg adalah rekrutan terbaik Tottenham Hotspur pada musim panas yang lalu.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini