Christian Eriksen dan Isco. Kredit: instagram.com/chriseriksen8 dan realmadrid.com
Libero.id - Beberapa pelatih tampaknya sedang ramai-ramai untuk tidak memainkan para gelandang yang pada masanya dikenal kreatif. Ada beberapa contoh pemain yang sangat berbakat yang tidak lagi dipandang sangat diperlukan oleh klub mereka. Sebut saja Isco, Paulo Dybala, Coutinho atau bahkan Mesut Oezil.
Pertanyaannya, dalam kompleksitas permainan, apakah daftar nama di atas benar-benar tak dibutuhkan lagi? Apakah jika memasang mereka berisiko membuat tim mengalami kerapuhan?
Biasanya para pesepakbola di atas dimainkan sebagai playmaker. Tapi pelan-pelan para pelatih mulai bermigrasi dengan menggunakan formasi 4-2-3-1 yang lebih mengandalkan dua gelandang, jadi tak hanya ketergantungan pada sosok satu pemain.
Mesut Ozil menjadi bintang, Juan Mata muncul sebagai bakat generasi terbaik dan David Silva pada masanya sangat menentukan era kejayaan di Manchester City, merupakan sederetan cerita-cerita masa lalu tentang kegemilangan playmaker.
Kini sepak bola telah berkembang dengan gaya permainan yang lebih mengandalkan fisik dan lebih mementingkan tekanan dan kemampuan untuk melepaskan bola.
Di waktu yang bersamaan, nama-nama di atas mulai mengendur secara fisik dan tampak tak punya cukup waktu untuk beradaptasi dengan gaya permainan tempo tinggi.
Lihatlah statistik musim 2020/21 untuk para pemain playmaker yang dulunya punya reputasi nomor satu, sejauh ini Isco, Christian Eriksen dan Oezil telah mengumpulkan total nol gol dan nol assist. Benar-benar mengerikan bukan?
Dele Alli memiliki dua gol dan satu assist, tetapi Jose Mourinho tidak akan memainkannya secara reguler lagi, sementara Dybala telah kehilangan tempatnya di Juventus setelah hanya menghasilkan dua gol musim ini.
Jika bertolak dari fakta dan statistik di atas, maka tak ada salahnya kita mengatakan bahwa pada tahun 2020 peran playmaker kian makin redup.
Pada era modern ini, pesepakbola dituntut untuk mahir bermain di dua atau bahkan tiga posisi berbeda, dan ini adalah sesuatu yang tidak pernah dibiasakan oleh pemain nomor 10 yang berjaya di era tahun 2010-an. Seperti halnya Oezil, Coutinho, Eriksen, Isco dan lain sebagainya.
Pada masanya nama-nama beken itu diberi kebebasan untuk berkreasi, tetapi kebebasan seperti itu tampaknya sudah usang. Kita telah melihat bintang-bintang yang pernah dianggap berperan besar sebagai playmaker kini memasuki senjakala, seiring berkembangnya posisi pemain dan kesadaran pelatih dalam memilih format bermain.
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini