Libero.id - Tiap-tiap pesepakbola hampir pasti punya momen unik, sedih, marah, senang dan segala jenis emosi lainnya. Tak terkecuali bagi seorang Eden Hazard, pesepakbola asal Belgia yang kini berseragam Real Madrid itu pernah mengalami tahun-tahun yang panjang dan menguras emosi saat masih memperkuat Chelsea.
Pada 23 Januari 2013 saat pertandingan semifinal Capital One Cup antara Chelsea dan Swansea City, sebuah insiden yang melibatkan anak gawang berusia 17 tahun bernama Charlie Morgan menjadi salah satu saga yang paling banyak dibicarakan dalam sepakbola modern.
Swansea memimpin agregat 2-0 setelah menang telak di Stamford Bridge dua minggu sebelumnya, di mana gol dari Michu dan Danny Graham memberi tim asuhan Michael Laudrup rasa aman. Mereka menyongsong leg kedua dengan optimisme tinggi.
Bermain di Stadion Liberty membuat kepercayaan diri Swansea City berlapis, mereka memainkan sepak bola yang penuh tekad. Terbukti Chelsea dibuat frustrasi dan salah satu sumber frustrasi itu terjadi pada jelang menit 78, dimana Eden Hazard mendapati dirinya di tengah insiden yang sangat kontroversial.
Saat hendak mengambil bola Hazard merasa dihalang-halangi oleh anak gawang. Dia pun kesal dan menendang bola yang berada di pelukan anak gawang itu.
Pesepakbola asal Belgia yang bergabung dengan The Blues dari Lille enam bulan sebelumnya lantas seketika menerima kartu merah dari wasit Chris Foy. Hazard diberi larangan tiga pertandingan atas tindakannya itu. ”Anak laki-laki itu memasukkan seluruh tubuhnya ke bola dan saya hanya mencoba menendang bola," kata Hazard.
Bocah yang dimaksud bernama Charlie Morgan yang saat itu masih berusia 17 tahun. Usut punya usut ternyata tak lain merupakan putra dari salah satu pemilik saham Swansea City, Martin Morgan. Charlie Morgan diperkirakan bakal mewarisi harta orangtuanya senilai 42 juta pounds atau Rp 800 miliar dari orangtua.
"Saya pikir saya menendang bola dan bukan anak laki-laki itu. Saya minta maaf. Anak gawang itu masuk ke ruang ganti dan kami mengobrol singkat. Saya minta maaf dan anak itu juga meminta maaf, dan semuanya sudah berakhir. Maaf,” imbuh Hazard.
From being in an ALTERCATION with EDEN HAZARD to setting up his own business ?
What happened to Swansea ballboy Charlie Morgan?! pic.twitter.com/SchLnGahU3
— Football Daily (@footballdaily) February 3, 2020
Bisnis Charlie Morgan
Pada hari-hari setelah insiden itu, Charlie tampil di beberapa surat kabar nasional, sementara media sosialnya terus mendapat daya tarik yang sangat besar.
Morgan melihat pengikutnya di platform media sosialnya meroket dari 600 menjadi 100.000 sebagai akibat dari insiden tersebut. Dan kini dengan modal yang ia punya Charlie Morgan memulai bisnis dan ambisinya segera menjadi kenyataan.
Charlie dan sahabatnya Jackson Quinn melihat ada celah di pasar untuk Vodka premium, terutama dalam layanan botol. Mereka akhirnya memutuskan untuk membuat perusahaan bernama Au Vodka, merek Ultra-Premium Inggris yang pada akhirnya akan memberikan layanan kepada orang-orang seperti Selfridges, Harvey Nichols, dan Costco.
DJ Inggris, produser dan presenter TV Charlie Sloth juga merupakan pemilik sebagian perusahaan minuman beralkohol itu.
"Kami menggabungkan warisan Inggris dan bahan-bahan mewah bersama untuk menciptakan vodka ultra-premium yang benar-benar luar biasa. Diakui langsung oleh botol emas khas kami, Au Vodka adalah untuk mereka yang memilih individualitas daripada masyarakat umum.”
Selama periode Natal ini, omset Au Vodka meningkat drastis. Begitulah nasib berbicara pada kita, 7 tahun yang lalu Charlie Morgan kesakitan berkat tendangan Hazard yang diarahkan padanya, kini anak muda itu bergeliat di dunia bisnis.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini