Libero.id - Pernah dengar pesepakbola asal Kolombia bernama Edwin Congo? Jika ya, berarti anda adalah penggemar fanatik Real Madrid. Sebab, banyak pendukung Los Blancos yang ternyata tidak sadar pernah memiliki pemain yang beroperasi di lini depan dan merumput di era Los Galacticos tersebut.
Edwin Arturo Congo Murillo adalah mantan striker tim nasional Kolombia yang sempat mendapatkan julukan The Next Faustino Asprilla. Dia ditransfer Madrid dari Once Caldas pada 1999 dengan 5 juta euro. Itu menjadikan Congo pemain termahal Kolombia pada era tersebut.
Lantaran bukan bagian dari "galaxy lain", pesepakbola kelahiran Bogota, 7 Oktober 1976, tersebut tidak pernah bermain di tim utama selama 3 musim bermukim di Estadio Santiago Bernabeu. Dia lebih banyak dipinjamkan ke klub lain seperti Real Valladolid, Vitória Guimarães (Portugal), hingga Toulouse (Prancis).
Setelah tidak pernah bermain di Madrid, Congo bergabung dengan Levante. Di klub asal Valencia tersebut, dia baru mendapatkan banyak kesempatan merumput secara reguler. Selama 4 tahun, Congo bermain 112 kali di liga dengan memproduksi 21 gol.
Kemudian, Congo pindah ke Sporting Gijón. Di klub asal Asturias tersebut, dia bermain 34 kali dan mengemas 11 gol sepanjang 2006/2007. Dari Gijón, Congo hijrah ke Recreativo Huelva. Dia hanya mendapatkan kesempatan bermain 6 kali pada 2007/2008 sehingga memutuskan pindah ke Olímpic Xàtiva. Congo pensiun pada 2009 saat berusia 33 tahun.
Penyerang yang ikut membela Kolombia di Copa America 1999 dan 2004 tersebut tetap bermukim di Negeri Matador setelah gantung sepatu. Dia mengelola sebuah toko dan berbisnis kecil-kecilan. Congo juga mengaku sebagai dokter gigi di akun Instagram miliknya, @edwincongo.
Sesekali Congo muncul sebagai komentator di televisi dan radio lokal pada pertandingan sepakbola amatir maupun profesional di Madrid. Dia menganggap dirinya sebagai presenter ketika mendapatkan kesempatan mengudara. Congo sangat percaya diri ketika berhadapan dengan kamera atau mikrofon.
Akibat kemampuan public speaking yang bagus, Congo menjadi salah satu tamu utama di sebuah acara sepakbola di salah satu stasiun televisi Spanyol berjudul "El Chiringuito de Jugones". Itu adalah acara yang sama dengan "The Debate on Sky Sports" di Inggris. Mereka berbicara tentang persaingan di La Liga, khususnya yang melibatkan dua tim besar, Barcelona dan Madrid.
Pengetahuan Congo tentang Madrid menjadi nilai lebih, meski sebenarnya belum pernah mengenakan seragam Los Blancos di pertandingan kompetitif. Berkat hal itu jugalah dia mendapatkan kesempatan bermain memperkuat Madrid Legends dalam sejumlah laga persahabatan musim panas di Spanyol, Inggris, maupun Italia.
Perjalanan hidup Congo semakin unik setelah pada Mei 2020 tiba-tiba menjadi headline di sejumlah media Spanyol. Bukan karena aktivitas sepakbola yang ditekuni atau prestasi di bisnis yang sedang dijalani bersama keluarganya.
Congo diberitakan televisi, koran, hingga portal berita online Negeri Matador karena ditangkap Kepolisian Spanyol. Dia dituduh menjadi bagian dari sindikat perdagangan narkotika internasional. Sindikat itu menyelundupkan kokain dari Kolombia ke Spanyol dan diduga menjadikan rumah Congo di Madrid sebagai tempat transit.
"Saya dihubungkan dengan para tersangka. Tapi, saya tidak bersalah. Saya sama sekali tidak melakukan apa-apa dengan kokain," ujar Congo kepada La Sexta, saat itu, ketika meninggalkan Kantor Polisi.
Beruntung, Congo hanya dibawa ke Kantor Polisi sebagai saksi. Dia diinterogasi petugas yang menyelidiki kasus itu. Tapi, setelah beberapa jam, Congo akhirnya dibebaskan lantaran tidak cukup bukti. Konon, identitas pemilik 17 caps dan 3 gol untuk Los Cafeteros itu sama dengan pelaku yang masih buron.
Dan, setelah dibebaskan, Congo kembali menikmati aktivitas hidupnya sebagai orang merdeka. Dia tidak pernah diminta datang ke Kantor Polisi lagi karena memang tidak ada hubungannya dengan sindikat tersebut. Pria yang beruntung!
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini