Libero.id - Istilah anak sultan ditujukan pada mereka yang lahir sudah dalam keadaan tajir. Tak usah berpayah-payah. Kita sudah mendengar cerita umum tentang semua kesusahan dan cerita heroik para pesepakbola dunia dalam membangun kariernya hingga sesukses sekarang.
Tapi cerita di bawah ini adalah cerita yang sedikit berbeda. Adalah Faiq Jefri Bolkiah, yang bergabung dengan Leicester City pada tahun 2016. Faiq Bolkiah adalah nama yang bakal dikenal oleh banyak penggemar Liga Inggris, tapi bukan karena skill olah bolanya.
Bayangkan saja, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu selama karier profesionalnya belum pernah tampil sama sekali di divisi utama Liga Inggris. Ia hanya dipajang. Pemuda kelahiran 9 Mei 1998 di Los Angeles ini ternyata adalah kerabat dekat dari raja Brunei Darussalam yakni Hassanal Bolkiah. Faiq merupakan salah satu putra dari adik raja Brunei Darussalam yakni Pangeran Jefri.
Sekilas Perjalanan Karier Faiq Bolkiah
Dengan status keluarganya yang ningrat, tak heran jika Faiq tanpa kerja keras pun sudah dinobatkan sebagai pesepakbola terkaya di planet ini, karena dia salah satu pewaris kekayaan sebesar 200 miliar poundsterling.
Namun terlepas dari kekayaannya yang melimpah, pemain berusia 22 tahun itu selalu ingin mengejar karier di sepakbola dan dia telah memulai perjalanannya pada tahun 2009 dengan menandatangani kontrak bersama AFC Newbury.
Tak lama kemudian, dia pergi untuk bergabung dengan akademi Southampton dan Faiq menghabiskan empat tahun bersama klub yang berlokasi di pantai selatan itu, sebelum akhirnya pindah ke London. Pada tahun 2013, ia bergabung dengan tim muda Arsenal, tetapi ia meninggalkan tim London utara itu setelah hanya setahun dan menandatangani kontrak dua tahun dengan Chelsea.
Selama waktunya yang singkat bersama The Blues. Seperti yang dilansir The Athletic , Faiq pernah bermain bersama pemain muda potensial lainnya, sebutlah seperti Ruben Loftus-Cheek dan Tammy Abraham.
Ia kemudian pindah ke Leicester pada 2016, dan bermula dari sinilah, profil alias latar belakang Faiq mulai diketahui banyak orang. Pengetahuan tentang kekayaan keluarganya membuatnya menjadi pahlawan kultus di kalangan penggemar sepak bola.
Mengenai hal itu temannya bertanya kepadanya. “Saya bertanya kepadanya mengapa dia ingin menjadi pesepakbola ketika keluarganya sudah sangat kaya,” ungkap Kian Williams, mantan rekan setim Bolkiah saat di Leicester.
"Dia (Faiq Bolkiah) berkata, 'Semua saudara saya duduk di rumah tanpa melakukan apa-apa. Saya benar-benar ingin melakukan sesuatu. Saya tidak ingin menjadi seperti mereka'.”
Karier Sepak bola Faiq Bolkiah
Jadi, apa yang terjadi dengan pria yang meninggalkan kehidupan mewah, apakah kehidupannya terjamin untuk menjadi pesepakbola?
Sayangnya, kariernya tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Pemain berusia 22 tahun itu dilepas oleh Leicester pada musim panas lalu setelah gagal tampil di tim senior. Dia kemudian masuk ke salah satu tim Portugal yakni Maritimo pada bulan September yang lalu, tetapi sekali lagi, pertandingan pertama yang didambakan di level senior terus menghindarinya.
Menurut profil Transfermarkt- nya, sejauh ini Faiq Bolkiah dibatasi hanya untuk satu penampilan untuk tim U-23 Maritimo. Namun mengingat usianya yang masih 22 tahun, masih ada waktu bagi pemain asal Brunei itu untuk mencapai level tertinggi, terutama mengingat komitmennya untuk sukses dalam sepak bola.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini