Libero.id - Saat Mesut Oezil hampir pasti hijrah dari Inggris ke Turki, Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette bercanda di media sosial. Isi candaan adalah siapa di antara mereka yang akan mewarisi nomor punggung 10 Oezil setelah proses kepindahannya dari Arsenal menuju Fenerbahce selesai.
Tapi menurut sebagian besar para penggemar tindakan duo penyerang Arsenal itu tak lebih dari sekedar lelucon yang garing, dan sama sekali tak menunjukkan simpati serta sikap hormat.
Playmaker asal Jerman itu telah melakukan perjalanan ke Turki pada hari Minggu untuk menjalani pemeriksaan medis dan menyelesaikan kesepakatan kontrak
Oezil, yang tidak lagi dipakai jasanya oleh pelatih Mikel Arteta, sudah tidak lagi bermain untuk The Gunners sejak Maret yang lewat saat itu Arsenal menang 1-0 atas West Ham United. Oezil melepaskan seragam Arsenal nya dalam keadaan ikhlas dan hormat. Sehormat-hormat yang bisa ia lakukan.
Oezil yang ramah seolah menemukan gairah baru dalam hidupnya, kariernya bakal kembali dimulai di tanah leluhurnya Turki. Pemain berusia 32 tahun itu mengatakan bahwa dia "sangat senang dan sangat bersemangat" untuk bergabung dengan Fenerbahce, yang bajunya akan dia "pakai dengan bangga".
Cuitan Shkodran Mustafi
Beda halnya dengan Aubameyang dan Lacazette anggota lain dari skuad Arsenal yakni Shkodran Mustafi, memberi kesan baik saat harus mengucapkan kalimat perpisahan pada Oezil yang bakal meninggalkan Emirates Stadium.
Shkodran Mustafi, yang pernah memenangkan Piala Dunia bersama Oezil pada tahun 2014, menulis di Twitter dan itu menyebabkan kehebohan pada Senin sore di London yang dingin : “Bro, Anda telah menjadi pemain yang paling tidak egois di dalam dan di luar lapangan, saya pernah berbagi ruang ganti."
Dan Mustafi akan selalu mengenang Oezil sebagai pahlawan dalam hatinya, baik di klub ataupun negara saat mereka bermain dalam balutan seragam yang sama.
“Anda akan selalu diingat sebagai raja Assist," ujar Mustafi dengan meningkatkan tagar #AssistKing.
Selama kariernya Oezil memang pernah beberapa kali dinobatkan sebagai raja assist, di Arsenal ia sempat menyumbang 20 assist dan 8 gol pada musim ketiganya saat itu London Utara masih ditangani oleh Arsene Wenger.
Lalu nada kejujuran dari Mustafi rasanya memantul di kalimat penutup yang ia ucapkan,
“Sayangnya kami sebagai tim belum dapat membantu Anda saat Anda sangat membutuhkan kami. Semua yang terbaik untukmu,” tulis Mustafi lengkap dengan emoticon hati.
Tweet Mustafi itu tentu saja mendatangkan reaksi dari para penggemar, sampai dengan tulisan ini dibuat cuitan Mustafi telah di like sebanyak 91 ribu lali dan di retweet sebanyak 15 ribu kali.
Bro, you have been the most unselfish player on and off the pitch, I have ever shared the dressing room with. You will be always remembered as the #AssistKing. Unfortunately we as a team haven’t been able to assist you when you needed us the most. All the best ❤️ #SM20 pic.twitter.com/gEfl6AWzZj
— Shkodran Mustafi (@MustafiOfficial) January 18, 2021
Tweet Mustafi dan tanggapan para fans Arsenal seolah menunjukkan kondisi internal Arsenal dalam menyikapi desas desus nasib Oezil yang telah beredar selama beberapa bulan terakhir. Di ruang ganti dan sosial media para pemain Arsenal seolah terbelah antara simpatisannya Oezil dan yang bukan simpatisannya Ozil.
Dan Mustafi menempatkan diri sebagai teman yang simpatik. Sang bek dengan jelas menegaskan bahwa dia berada di pihak Oezil
Solidaritas itu muncul mungkin atas dasar kedekatan emosional dan kemiripan nasib, dalam konteks ini, Mustafi sendiri baru tiga kali tampil di Liga Premier, sedikit lebih baik dari jumlah yang Oezil bukukan.
Terlepas dari aktivitas media sosial terbarunya itu, tampaknya Mustafi memang tidak begitu memiliki peran penting dalam skenario bermain pelatih Mikel Arteta.
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini