Kredit: instagram.com/davidbeckham
Libero.id - Beruntung menjadi David Beckham. Mantan gelandang asal Inggris itu masih mendapat gaji cukup besar, walau tak lagi aktif merumput di lapangan.
Pendapatan yang terbilang menggiurkan itu datang dari penjualan beberapa produk sponsor yang menggunakan namanya, seperti parfum, deodorant, sepatu, hingga jaket.
Jika ditotal pendapatannya bersama sang istri, Victoria Beckham, dari hasil penjualan image right alias menggunakan nama mereka dalam produk, mereka menerima 14,5 juta pounds per tahun (Rp 278 miliar). Dengan pendapatan itu, Beckham dan istrinya bisa menggaji diri sendiri sekitar 40.000 pounds per harinya atau sekitar Rp 770 juta.
Menurut laporan dari The Guardian berdasarkan data Companies House, perusahaan agen eksekutif dan dana perdagangan di bawah kendali Departemen Bisnis di Inggris, total dividen pasangan itu naik menjadi 3,4 juta pounds pada 2019. Mereka juga mengumpulkan tambahan 7 juta pounds dalam pembayaran dividen sementara tahun lalu.
David Beckham Ventures Limited (DBVL), yang mengelola merek dan kemitraan Beckham dengan perusahaan seperti Adidas, wiski Haig Club, dan grup hotel Sands, melaporkan peningkatan pendapatan tahunan sebesar 600.000 pounds menjadi 16,2 juta pounds.
Namun, sepanjang tahun, DBVL memberikan 1 juta pounds kepada Unicef selaku badan PBB yang bertanggung jawab memberikan dukungan kemanusiaan kepada anak-anak di seluruh dunia. Itu diperlukan karena Beckham ingin menunjukkan dirinya adalah duta Unicef yang baik. Pemberian donasi itu ternyata menurunkan laba perusahaan yang dirintis Beckham dari 14,8 juta pounds menjadi 11,3 juta pounds pada 2019.
DBVL juga mencakup saham Beckham di tim Major League Soccer, Inter Miami CF, yang dia dirikan pada 2018. Beckham memiliki saham 100% di tim tersebut setelah mengambil alih 33% saham yang sebelumnya dimiliki oleh pencipta Pop Idol, Simon Fuller, seharga 38 juta pounds pada 2019.
Sementara label fesyen mewah eponim yang menggunakan nama Victoria melaporkan peningkatan penjualan sebesar 2,5 juta pounds menjadi 38,3 juta pounds pada 2019. Walau begitu, Victoria Beckham Holdings Limited (VBHL) mengakui perusahaan Victoria terus merugi.
Kerugian sebelum pajak tahunan VBHL meningkat menjadi 16,6 juta pounds pada 2019, naik dari kerugian 12,5 juta pounds pada 2018. Itu lantaran perusahaan yang dimiliki oleh Beckham Brand Holdings, XIX Entertainment Fuller, dan firma ekuitas swasta NEO Investment Partners tidak membayar dividen. “Direksi terus fokus membawa perusahaan ke titik impas,” kata VBHL dalam pengajuan data mereka ke Companies House.
VBHL mengatakan penjualan meningkat pada kuartal terakhir 2019 dengan peluncuran merek Victoria Beckham Beauty, dan toko utama Dover Street di London yang mencapai pertumbuhan pendapatan dua digit.
Namun, perusahaan memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan pada penjualan tahun lalu dan toko Dover Street telah ditutup untuk sebagian besar tahun ini. Namun, penjualan online naik lebih dari 20% di Inggris, 36% di Eropa, dan 44% di Australia.
Kedua perusahaan, DBVL dan VBHL, memuji kesuksesan mereka atas kehadiran pendirinya di media sosial. 50 juta pengikut Victoria dikatakan telah mengarahkan 15% lalu lintas ke situs web perusahaan dan menyumbang 10% dari pendapatan.
Banyaknya penjualan itu tak lepas dari figur Beckham. Dia adalah orang yang paling banyak diikuti di media sosial di Inggris. Menurut pengajuan DBVL, Beckham memiliki 128 juta pengikut di seluruh dunia.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini