Frank Lampard dan Roman Abramovich. Kredit: chelseafc.com dan instagram.com/_roman_abramovich_
Libero.id - Chelsea telah mengumumkan pemecatan Frank Lampard. Belum genap setahun melatih, mantan kapten sekaligus legenda Chelsea itu harus menerima kenyataan pahit. Ia menyisakan catatan rekor kemenangan 52 persen.
Kira-kira apa yang membuat seorang pelatih dipecat. Apakah Frank Lampard bisa menjawab pertanyaan itu?
Jawaban atas pertanyaan itu telah diwakilkan. Daftar alasannya bisa Anda baca di bawah ini :
1. Kurang pengalaman melatih
Harus diakui memulai sesuatu yang besar bukanlah perkara gampang, dan jalan itulah yang ditempuh oleh Lampard. Tapi dia adalah pribadi yang pembelajar, saat masih melatih Chelsea Lampard belajar sambil tetap bekerja, dan pasca tak lagi mengurusi The Blues ia bakal lebih banyak belajar dari kesalahan.
Pengalaman melatih Lampard hanya mentok di divisi Championship bersama Derby County.
2. Ribut dengan pemain
Lampard dianggap naif dalam beberapa keputusan taktis, dan ia tidak memiliki pendekatan pragmatis seperti yang Anda lihat dari banyak pelatih berpengalaman.
Selain itu pendekatannya dengan beberapa pemain dianggap bermasalah. Dan itu terbaca dari keputusannya dalam menjual David Luiz ke Arsenal, tak lama setelah perselisihan antara keduanya.
Lalu ada Fikayo Tomori, yang semula mulai dimainkan secara reguler dan pasca berselisih Lampard tidak memainkannya sama sekali. Dan sikapnya itu berdampak pada points berikutnya.
3. Etos Kerja Pemain yang Loyo
Performa buruk Chelsea sangat jelas dalam beberapa pertandingan terakhir. Dan itu terlihat dari cara pemain beraksi di atas lapangan. Beberapa pemain tidak berlari untuk mendapatkan bola atau tidak menutup ruang.
Mereka tampak lesu dan tampak hanya melakukan pekerjaan mereka seminimal mungkin. Dan ini adalah akibat dari cara Lampard memberlakukan pemain.
4. Bisnis Sepak Bola yang Kacau
Sepak bola adalah bisnis yang berbasis pada hasil akhir. Terutama untuk klub sebesar Chelsea, meluncur ke papan tengah tentu adalah aib. Chelsea dibawah asuhan Lampard jatuh terlalu jauh, dan waktu bagi Lampard untuk membalikkan keadaan sangat sedikit. Hasilnya seperti yang kita lihat, Lampard dipecat.
5. Tidak Optimalnya Pemain yang Dibeli Mahal
Ini mungkin masalah yang paling signifikan. Lampard gagal mengoptimalkan potensi terbaik dari para pemain yang dineli musim panas lalu, bernilai 225 juta pounds atau setara Rp 4,2 triliun.
Tapi hasilnya justru nihil. Lihat saja, para pemain dengan reputasi besar seperti Timo Werner, Hakim Ziyech, Edouard Mendy, Kai Havertz dan lainnya belum bisa memberi kontribusi besar. Keadaan klub benar-benar anjlok.
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini