Libero.id - Sheffield United disebut sebagai tim terburuk dalam sejarah Liga Premier saat berkunjung ke Old Trafford. Tapi, siapa sangka The Blades dapat menangkis prediksi banyak orang melalui kemenangan.
Tim asuhan Chris Wilder mengejutkan semua orang setelah kemenangan 2-1 atas Manchester United. Kemenangan itu membuat stigma terhadap The Blades perlahan luntur.
Tapi, bukan keberhasilan The Blades menaklukkan raksasa macam MU yang hendak dibahas, melainkan sisi lain dari pertandingan tersebut. Apalagi, kalau bukan permainan buruk Anthony Martial.
Pemain asal Prancis menjadi bahan perbincangan karena dinilai pasif dalam melakukan pergerakan. Contoh kecil saat Martial kehilangan bola dari tengah lapangan. Mantan pemain AS Monaco itu memang berlari mengejar bola, tapi tak ada niatan untuk kembali merebut bola tersebut.
Aksi Martial berikutnya tak kalah mengundang kritikan pedas. Dia gagal melakukan intersep, termasuk pressing ketat ketika timnya mendapatkan tekanan dari pemain The Blades. Situasi ini akhirnya dimanfaatkan dengan baik oleh Oliver Burke yang mencetak gol kedua Sheffield.
Dalam tayangan video menjelaskan Martial hanya berdiri di sana di saat para pemain The Blades melakukan operan. Pemain berusia 25 tahun itu tampak seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Aksi itu mengundang banyak reaksi miring, salah satunya akun Twitter @kiroteach. “Walau saya tak mengetahui cara bermain sepak bola, saya pikir saya masih lebih baik dari Martial dan seluruh pemain Arsenal,” tulis akun tersebut.
Sedangkan akun Twitter Football on BT Sport @btsportfootball menulis “Martial, tolong lari ke dia (pemain Sheffield)! Tuan (Nemanja) Matic, tolong buang bola tersebut. Malam ini begitu mengecewakan bagi Man Utd,” ungkap akun itu.
Aksi Martial berlanjut di pengujung laga. Dia terlihat hanya berdiri menunggu untuk mengoper bola, sedangkan pemain The Red Devils lainnya terus berupaya keras mencari gol penyeimbang.
Apa yang salah dengannya (Martial)? Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer, mengaku gol kedua Sheffield tak bisa diterima. Nakhoda asal Norwegia itu menyebut timnya sangat ceroboh dalam mengantisipasi tekanan tersebut.
“Kebobolan gol kedua itu buruk. Sangat ceroboh. Kami berhenti mengejar bola, dan itu sama sekali di luar karakter,” kata mantan pelatih FC Molde tersebut, dilansir Givemesport.com.
Opini