Kredit: instagram.com/evangelos.marinakis
Libero.id - Evangelos Marinakis bukan orang Inggris. Dia berasal dari Yunani. Tapi, presiden Olympiakos Piraeus sekaligus pemilik Nottingham Forest itu adalah orang pertama yang membuat Liga Premier musim lalu ditunda karena positif Covid-19.
Kisah Marinakis dimulai pada 11 Maret 2020 ketika FA dan Liga Premier menunda pertandingan Manchester City versus Arsenal di Etihad Stadium. Alasannya, Virus Corona yang mencapai Inggris. Publik langsung bingung, cemas, dan bertanya-tanya apakah ada pemain The Citizens atau The Gunners yang terpapar.
Setelah dilakukan penyelidikan dan wawancara dengan para pihak, media-media di Inggris menemukan fakta bahwa tidak ada satupun pemain Man City atau Arsenal yang terpapar Covid-19. Begitu pula dengan staf pelatih dan ofisial lainnya. Yang justru dinyatakan positif adalah presiden Olympiakos sekaligus pemilik Nottingham.
Apa hubungannya? Beberapa hari sebelum dinyatakan positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri, Marinakis sempat hadir di Emirates Stadium. Dia terlihat bersemangat saat menyaksikan pertandingan Arsenal kontra Olympiakos di babak 32 besar Liga Eropa.
Tidak hanya menonton pertandingan di tribune, Marinakis ternyata juga sempat berinteraksi, berjabat tangan, dan berbicara dari jarak dekat dengan sejumlah pengurus The Gunners. Berhubung saat itu pengetahuan orang tentang Covid-19 masih terbatas, kepanikan langsung melanda Arsenal dan FA.
Kecemasan akibat tertularnya Marinakis telah membuat beberapa staf Arsenal menjalani isolasi selama 14 hari untuk mengetahui apakah dalam tubuh mereka terdapat Corvid-19 atau tidak. Mereka inilah yang saat itu melakukan kontak langsung jarak dekat dengan Marinakis.
Selain itu, pertandingan yang melibatkan Nottingham di Championship Division langsung ditunda. Penundaan-penundaan itu terbukti permanen hingga dilanjutkan pada musim panas 2020 setelah situasinya mulai terkendali.
Lalu, bagaimana kabar Marinakis saat ini? Pekan lalu, Marinakis baru saja dinyatakan tidak bersalah lewat sidang di Pengadilan Banding Yunani terkait kasus pengaturan skor pertandingan di Liga Super Yunani, 6 tahun lalu. Bersama Marinakis, turut dibebaskan 28 orang lain karena Pengadilan Banding tidak memiliki cukup bukti adanya kesepakatan jahat itu.
"Selama bertahun-tahun, Tuan Vangelis Marinakis memilih jalan kesabaran yang sulit. Dan, dia mendapat keadilan!" tulis Direktur komunikasi Olympiakos, Nikos Gavalas, di akun resmi media sosial milik klub raksasa Yunani tersebut.
Dalam kacamata media olahraga internasional, kasus yang melibatkan Marinakis dikenal sebagai "The 2015 Greek Football Scandal". Masalah itu muncul pertama kali pada 6 April 2015 ketika laporan setebal 173 halaman milik Jaksa Yunani, Aristidis Korreas, terungkap.
Penyadapan telepon yang dilakukan Badan Intelijen Nasional Yunani (NIS) sejak 2011 telah memainkan peran penting dalam kasus tersebut. Berdasarkan kesimpulan jaksa, Marinakis bersama dengan anggota Exco Asosiasi Sepakbola Yunani (HFF), Theodoros Kouridis dan Georgios Sarris, mengendalikan serta membentuk sebuah organisasi kriminal untuk mengatur hasil sepakbola.
Tujuan mereka mengendalikan sepenuhnya nasib sepakbola Yunani dengan metode pemerasan dan penipuan. Kelompok itu mengatur tim-tim yang menjadi juara, degradasi, hingga promosi. Modusnya klasik dan umum digunakan di tempat lain, yaitu klub atau pemain yang disuap diminta mengalah untuk keuntungan tim lainnya.
Salah satu bukti yang disodorkan adalah gelar juara Liga Super Yunani dari 2011/2012 hingga 2014/2015 milik Olympiakos. Klub baru gagal juara pada 2017/2018 (AEK Athens) dan 2018/2019 (PAOK). Itu adalah periode ketika skandal terbongkar. Olympiakos juara lagi pada 2019/2020 saat pandemi Covid-19.
Pada awal penyelidikan, para tersangka diperiksa oleh hakim investigasi, Georgios Andreadis. Andreadis menambahkan 10 tersangka dari 16 tersangka yang diusulkan Korreas. Dewan pengadilan kemudian memutuskan nama-nama yang layak diadili.
Kemudian, pada 18 Juni 2015, Marinakis diinterogasi. Tapi, dia dibebaskan tak lama berselang dengan jaminan 200.000 euro. Marinakis juga dipaksa untuk berhenti terlibat dalam aktivitas sepakbola, serta harus melapor ke kantor polisi setiap 15 hari, selama investigasi dilaksanakan.
Sidang pengadilan pada akhirnya digelar selama berbulan-bulan. Mereka mengambil keputusan bahwa Marinakis terbukti bersalah. Tapi, hukuman ditangguhkan karena Marinakis menyatakan banding ke pengadilan yang lebih tinggi hingga putusan final keluar pekan lalu.
"Anda (media Inggris) tahu betul bahwa saya tidak membungkuk. Saya telah belajar untuk bersabar dan pada akhirnya membenarkan diri saya dengan kemuliaan," ucap Marinakis ketika BBC Sport menanyakan kasus itu di sela-sela menyaksikan laga Nottingham, beberapa hari lalu.
Marinakis menguasai Olympiakos sejak 2010. Selain memimpin Olympiakos, dia juga menjabat sebagai Presiden Superleague sekaligus Wakil presiden HFF pada Agustus 2010 hingga September 2011. Lalu, pada Mei 2017, Marinakis menyelesaikan transaksi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Nottingham.
Pada Februari 2019, Nottingham mengumumkan rencana pembangunan kembali City Grounds senilai 50 juta pounds. Stadion itu akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 38.000 kursi demi mengantisipasi target lolos ke Liga Premier dalam 1-2 musim ke depan.
Sementara bersama Olympiakos, Marinakis terus membangun kekuatan. Pada transfer window musim dingin 2021, sejumlah pemain didatangkan. Salah satunya Sokratis Papastathopoulos dari Arsenal.
"Setelah hampir 13 tahun bersama tim di luar negeri, sudah waktunya saya kembali ke Yunani dengan jersey Olympiakos. Saya senang untuk itu. Saya telah menetapkan banyak gol dan saya berharap untuk kembali ke lapangan. Kami memiliki musim yang penting di depan dan saya yakin kami akan mencapai banyak hal di tahun-tahun mendatang. Terima kasih atas dukungannya @olympiacosfc," tulis Papastathopoulos di Instagram resminya, @sokratispapa.official.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini