Libero.id - Manchester City sebenarnya memiliki pemain yang piawai menjadi eksekutor penalti, salah satunya Ederson Moraes. Tapi, Pep Guardiola tak menyetujui keinginan kiper asal Brasil itu sebagai penendang penalti.
Guardiola punya alasan khusus tak memberikan izin, meski timnya menghadapi dilema karena kekurangan pemain hebat dalam urusan tersebut. Tercatat, The Citizens sudah mengalami delapan kegagalan mencetak gol dari titik putih sepanjang musim ini.
Kegagalan terakhir Man City mencetak gol dari penalti saat Ilkay Guendogan tak sukses menjebol gawang Liverpool akhir pekan lalu. Beruntung gelandang asal Jerman itu berhasil menyumbang dua dari empat gol di laga tersebut.
Menyikapi masalah tersebut, Ederson mengajukan diri. Kiper berusia 27 tahun ini menyebut dirinya punya kualitas sebagai penendang penalti terbaik di Etihad Stadium.
Ederson membanggakan dirinya karena selalu menjadi andalan penalti bersama tim lamanya, Ribeirao. “Saya tidak melatih banyak tendangan bebas,” kata kiper timnas Brasil tersebut, dilansir Sportbible.com. “Saya melatih penalti dan saya melakukan beberapa kesempatan ketika saya bermain bersama Ribeirao.”
Sayang, keunggulannya itu tak berlaku saat berseragam Man City. Guardiola sepertinya punya alasan kuat tak memberinya izin, walau punya kualitas melakukannya.
Sebenarnya apa alasan Guardiola tak memberikan kesempatan kepada Ederson. Toh, Man City memiliki kesempatan mencetak banyak gol musim ini, baik melalui permainan terbuka atau tendangan bebas (termasuk penalti).
Alasannya ternyata cukup sederhana. Guardiola tak ingin Ederson menuai malu, seperti aksi Hans-Jorg Butt. Mantan kiper Bayer Leverkusen memang jago dalam urusan penalti. Dia membuktikannya saat mencetak gol ke gawang Schalke 04 di laga Bundesliga 2004. Tapi, pengalaman apa yang didapat Butt setelah itu? Pengalaman buruk sekaligus menghibur.
Ketika Butt hendak kembali ke gawangnya, Butt seolah tak memperhatikan apa yang terjadi setelah itu. Kiper Jerman ini lebih senang merayakan selebrasi bersama rekannya melalui tos maupun pelukan, hingga menerima pujian dari fans.
Tapi, siapa sangka pemain Schalke, Mike Hanke, mengambil inisiatif cepat setelah timnya kebobolan penalti lewat Butt. Dari tengah lapangan saat laga kembali dilanjutkan, Hanke menendang bola ke arah gawang Leverkusen yang kosong. Butt pun hanya bereaksi kesal sekaligus kecewa karena gawangnya dibobol setelah dirinya dianggap sebagai pahlawan sepersekian detik sebelumnya.
Tentu saja, kejadian itu bukan salah Butt karena dia sudah berlari menuju gawangnya. Hanya saja di sini letak kecerdikan pemain Schalke yang dapat memaksimalkan kesempatan ketika Butt keluar dari sarang.
People forget ref "GK, you ready?" is a courtesy and not a rule. https://t.co/t3tWvAzjDt
— Chris Tucker ⭐⭐⭐⭐⭐ (@ZeroCool138) February 8, 2021
Fakta ini yang ditengarai menjadi alasan kuat Guardiola tak memberikan izin kepada Ederson. “Itu masalah yang kami miliki. Di momen-momen penting, kami tidak bisa melewatkannya, dan tidak masalah siapa yang mengambilnya,” ujar Guardiola. “Tapi, saya akan memikirkan tentang Ederson, dia mungkin menjadi pemenangnya lain kali,” timpalnya.
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini