Liverpool Fútbol Club dan Liverpool FC. Kredit: instagram.com/liverpoolfc1915 dan instagram.com/liverpoolfc
Libero.id - Tentu saja Liverpool yang dibahas bukanlah Liverpool asuhan Juergen Klopp, tetapi sebuah kesebelasan yang berada di Montevideo, Uruguay bernama Liverpool.
Didirikan lebih dari seratus tahun yang lalu, ketika menjadi model bagi orang Amerika Selatan untuk memberikan nama Inggris ke klub mereka - seperti River Plate di Argentina dan Everton di Chili. Fakta bahwa nama tim asal kota Merseyside itu dipakai bukanlah suatu kebetulan karena Liverpool sendiri adalah pelabuhan utama pengirim kapal bolak-balik dari Amerika Selatan.
Untuk pemilihan warna, Liverpool versi Uruguay ini mengambil warna biru dan hitam sebagai kebanggaannya- meskipun merah adalah salah satu dari warna jeryes mereka yang sering dipakai saat bertandang - dan mereka akan memulai Libertadores thaun 2021 dengan pertandingan kandang melawan Universidad Catolica dari Ekuador pada 23 Februari mendatang.
Yang menarik adalah, kompetisi tertinggi di Uruguay bernama Primera Division, hanya menyediakan empat slot untuk dapat ikut dalam turnamen paling bergengsi di benua latin tersebut, sementara Liverpool terakhir kali berada di peringkat kelima pada musim 2019/20, jadi mengapa mereka bisa ambil bagian?
Ketika pandemi virus corona melanda Maret lalu, administrator sepak bola Amerika Selatan mengalami kebuntuan untuk 'menambal' masalah di berbagai sektor epak bola, pun juga begitu juga dengan Eropa yang punya masalah bagaimana menyelesaikan kompetisinya.
Tetapi di Amerika Selatan hampir semua orang bermain berdasarkan tahun kalender, dan liga-liga baru saja dimulai setelah jeda musim panas. Sebagian besar negara memilih untuk mengimprovisasi kompetisi yang dipersingkat yang dapat diselesaikan pada akhir tahun. Uruguay melakukan hal yang berbeda. Mereka memutuskan untuk mempertahankan kalender normal mereka - dengan tiga kompetisi terpisah per tahun - dan membatalkan semuanya.
CONMEBOL sebagai pihak penyelenggara Copa Libertadores membuat sebuah aturan baru, dimana beberapa tim yang mewakili kompetisinya harus melewati babak kualifikasi pertama, termasuk dalam hal ini tim pemenang Primera Division harus melalui tahapan tersebut dengan menghadapi Universidad Catolica, disusul dengan dua lawan lagi untuk lolos ke fase grup.
Pemimpin Primera Division musim lalu adalah Nacional, salah satu raksasa Uruguay. Mereka menolak kesempatan untuk pergi ke Libertadores pada tahap awal ini. Mereka berkeyakinan bahwa salah satu dari dua tempat otomatis negara itu di fase grup. Tempat kedua yang diisi oleh Montevideo Wanderers juga melakukan hal yang sama, diikuti tim besar lainnya seperti Penarol, yang berada di posisi ketiga dan Rentistas yang ditempatkan di urutan keempat.
Di posisi berikutnya adalah Liverpool, dan mereka mengambilnya. Mereka hanya pernah ambil bagian di Libertadores satu kali sebelumnya - sepuluh tahun lalu, ketika mereka kalah di tahap kualifikasi. Tentu saja peluang tersebut diambil oleh manajemen Negriazules dengan senang hati karena itu artinya mereka akan bermain di tingkat kontinental, dan mungkin akan senang dengan apa pun hasil pertandingan mereka.
Hingga sekarang masih ada tiga slot yang tersisa dan jika Liverpool asal Uruguay itu mampu melewati tahapan kualifikasi dan bisa konsisten seterusnya, maka ada kemungkinan mereka akan menjadi jawara benua Amerika Selatan yang baru, sehingga tidak hanya Liverpool dari Inggris yang menjadi raja, namun saudaranya di Uruguay pun juga menjadi raja.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini