Libero.id - Fasis, diktator, dan otoriter merupakan tiga ideologi politik. Cara memerintah ini kurang begitu atau bahkan merugikan rakyat kebanyakan. Ketiganya juga punya keterkaitan yang hampir mirip.
Sejarah kepemimpinan dunia telah diwarnai oleh ketiga ideologi tersebut. Ini mungkin terdengar kontroversial, tapi kita bisa dan perlu menyebut beberapa pemimpin untuk mengidentifikasi mereka apakah seorang fasis, diktator, atau otoriter.
Di Indonesia misalnya, ada nama Soeharto. Di Jerman ada Adolf Hitler yang terkenal, dan di belahan Eropa lainnya, tepatnya Italia, ada seorang Benito Mussolini.
Tulisan ini ada kaitannya dengan nama terakhir. Mussolini merupakan Perdana Menteri Italia periode 1922-1943. Mussolini memiliki nama lengkap Benito Amilcare Andrea Mussolini. Namanya tersohor dan menetap di ingatan rakyat Italia sebagai seorang diktator sekaligus fasis.
Mussolini adalah diktator Italia yang menjabat sejak 1922 hingga 1943. Dia menjadikan Italia sebagai salah satu kekuatan poros dunia bersama Jerman (Nazi) dan Jepang dalam Perang Dunia II.
Pada 28 April 1945, Mussolini dieksekusi oleh partisan Italia pada hari-hari terakhir Perang Dunia II di Eropa. Mussolini punya beberapa putra, dan keturunannya berkembang biak hingga sampai pada cerita ini. Ya, salah satu cicit Mussolini baru-baru ini dikabarkan telah menandatangani kontrak dengan salah satu klub besar Serie A, SS Lazio.
Klub yang bermarkas di Roma ini memang dikenal sebagai kota yang memiliki hubungan dekat dengan sejarah fasisme. Tapi, ini semua bukan tentang benang sejarah tersebut. Ini adalah tentang Romano Floriani Mussolini, pesepak bola yang masih berusia 18 tahun, yang merupakan cicit Mussolini.
Romano berposisi sebagai bek kanan dan dia akan memulai semua ini dari tim junior Lazio U-19. Pertanyaannya, apakah latar belakang yang terang-benderang tentang Romano dipermasalahkan?
Pelatih Lazio U-19, Mauro Bianchessi, mengatakan pihaknya memutuskan fokus menilai sepak bola sang pemain. Itu lebih baik ketimbang mendiskusikan latar belakangnya.
“Saya menyukai gaya bermainnya. Meski belum menjadi pemain berpengalaman, tapi dia terlihat menjanjikan,” kata Bianchessi, seperti dikutip Republica. “Nama keluarga yang memberatkan? Saya belum pernah berbicara dengan orang tuanya, dan satu-satunya hal yang penting adalah apakah seorang pemain pantas bermain. Tidak ada yang lain. Dia anak yang rendah hati yang tidak pernah mengeluh.”
Ibunya, Alessandra Mussolini, masih tak jauh-jauh dari riwayat politik. Dia adalah mantan anggota parlemen Italia. Dan, keputusan Romano berkiprah di sepak bola adalah pilihan sekaligus dukungan dari orang tuanya. Alessandra menginginkan putranya menjauhi dunia politik. “Itu adalah sesuatu yang saya lebih suka untuk Romano saat ini,” tutur Alessandra.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini