7 Transfer Gratis Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Premier

"Selain James Rodriguez, sederet pemain ini dianggap sebagai pemain gratis terbaik. Salah satunya Michael Ballack."

Feature | 11 February 2021, 21:01
7 Transfer Gratis Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Premier

Libero.id - Tujuh transfer gratis terbaik Liga Premier, termasuk James Rodriguez bersama Everton. Pemain asal Kolombia itu mencetak gol kelimanya musim ini saat melawan Manchester United.

Rodriguez telah mengubah kariernya sejak pindah ke Inggris. Performa menawan bersama The Toffees membuatnya dianggap sebagai salah satu pemain berstatus bebas transfer terbesar dalam sejarah Liga Premier.

Setelah berjuang di Real Madrid, termasuk dipinjamkan ke Bayern Muenchen, banyak yang percaya karier pemain berusia 29 tahun itu telah berakhir. Pemain bernomor 10 itu sempat mengakui posisinya sedang sekarat di permainan modern.

Namun, sejak pindah ke Everton, megabintang di Piala Dunia 2014 tersebut membuktikan bahwa dirinya masih memiliki tahun-tahun indah ke depannya.
Rodriguez telah mencetak gol dan sebagian golnya diciptakan di ajang Liga Premier. Salah satunya gol saat membawa Everton bermain imbang 3-3 menghadapi Setan Merah.

Tapi, bagaimana jika Rodriguez dibandingkan dengan pemain yang juga berstatus bebas transfer paling terkenal di Liga Premier lainnya? Berikut adalah urutannya mulai dari yang terendah:

1. Zlatan Ibrahimovic
PSG ke Manchester United (2016)

Libero.id

Kredit: instagram.com/iamzlatanibrahimovic

Jose Mourinho gagal mengembalikan kejayaan MU di Liga Premier, tapi Mou berhasil mendatangkan Ibrahimovic dari Paris Saint-Germain. Mourinho setidaknya menyuntikkan sedikit cahaya harapan ke dalam basis penggemar yang bosan dan frustrasi terhadap performa tim yang terus memburuk.

Ibra mencetak 17 gol pada musim 2016/2017 sebelum cedera panjang pada tahun berikutnya. Cedera itu membatasi dirinya hingga sanggup berlaga pada lima pertandingan. Hanya dalam satu musim penuh, Ibra sukses membantu MU meraih kejayaan di Liga Europa, Piala Liga, dan Community Shield.

2. James Milner
Manchester City ke Liverpool (2015)
Setelah lima tahun berkarier di Etihad Stadium, Manchester City memilih untuk tidak memperbarui kontrak Milner pada musim 2014/2015.

Gelandang serba guna itu kemudian menuju Liverpool, meski banyak orang percaya tahun-tahun terbaiknya telah jauh tertinggal di belakang kariernya.

Meskipun usianya menginjak 30 tahun pada saat penandatanganannya di Anfield, Milner justru memainkan peran besar dalam membantu Liverpool mencapai dua final Liga Champions. Bahkan, sukses memenangkan gelar juara Liga Premier musim lalu.

Dia telah memainkan hampir 250 pertandingan bersama The Reds. Milner telah bermain di lini tengah dan di kedua posisi bek sayap selama kariernya di klub. Dengan kemampuannya yang hebat dan kepiawaian strategi yang diterapkan Juergen Klopp, Milner makin menuai kesuksesan.

3. Michael Ballack
Bayern Munchen ke Chelsea (2006)

Libero.id

Kredit: instagram.com/michaelballackofficial

Kehebatan Chelsea saat mendapatkan pemain handal asal Jerman sekaligus legenda Bayern, Michael Ballack, secara gratis pada musim panas 2006.

Gelandang tersebut telah memenangkan empat gelar Bundesliga bersama Kaiserslautern dan Bayern pada saat kedatangannya. Dan, Ballack berperan penting saat Chelsea meraih mahkota Liga Premier pada musim 2009/2010.

Selama empat musim tinggal, legenda Jerman itu memenangkan tiga trofi Piala FA, satu Piala Liga, satu Community Shield, dan berada di ujung kekalahan di final Liga Champions 2007/2008. Secara keseluruhan, Ballack bermain lebih dari 166 kali untuk klub, dengan rata-rata lebih dari 40 pertandingan per musim hingga usia 30-an.

4. Jay-jay Okocha
PSG ke Bolton (2002)
Ikon klub Nigeria tersebut bergabung bersama The Trotters dari PSG setelah Piala Dunia 2002. Hingga akhirnya Okocha menulis namanya dalam cerita rakyat Bolton, terkenal karena keahlian dan bakatnya dalam bermain bola.

Jay-Jay sangat bagus dalam permainan sepak bolanya, sehingga mereka menamainya dua kali. Seperti yang dikatakan penggemar, bahkan dirinya diberi gelar kapten selama kariernya di Stadion Reebok.

Sebagai kapten, Okocha membawa Bolton ke final Piala Liga pada 2004, kalah dari Middlesbrough, selama empat tahun tinggal. Okocha juga membantu membawa Bolton ke posisi kedelapan (2003-04 dan 2005-06) dan keenam (2004-05). Hingga membawa Trotters lolos ke Piala UEFA, di mana mereka akan mencapai babak 32 besar.

5. Sol Campbell
Tottenham ke Arsenal (2001)
Salah satu gerakan paling terkenal dalam sejarah, Campbell menukar Spurs dengan rival sengitnya, Arsenal, dengan status gratis jelang musim 2001/2002.

Bek tengah Inggris tersebut telah menghabiskan 12 tahun kariernya di Tottenham mulai tim junior hingga tim utama. Tapi, dirinya menikmati tahun-tahun terbaiknya justru saat bermain bersama The Gunners.

Sebagai bagian dari pertahanan yang menakutkan, Campbell membantu Arsenal memenangkan dua mahkota Liga Premier, termasuk kampanye 'Invincibles' musim 2003/2004. The Gunners juga memenangkan satu gelar Piala FA dan mencapai final Liga Champions.

6. Gary McAllister
Coventry ke Liverpool (2000)
Di usianya ke-35 saat itu, McAllister dibawa ke Anfield oleh Gerard Houllier. Perekrutan itu merupakan langkah hebat yang sanggup membuat para penggemar The Reds di seluruh negeri mengangkat alisnya.

Veteran asal Skotlandia itu membantu mengantarkan periode kesuksesan bersama The Reds selama dua tahun dirinya berkarir. Selain mencetak beberapa gol terkenal, termasuk tendangan bebas dari jarak 45 yard dalam derby Merseyside versus Everton pada 2001, McAllister memenangkan lima trofi dalam rentang waktu satu tahun.

Pada 2001 saja, Liverpool memenangkan Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA, Piala Super, dan Charity Shield. McAllister juga mencetak gol-gol kunci pada musim 2000/2001 saat The Reds lolos ke Liga Champions 2001/2002.

Dia bahkan mencetak penalti krusial di semifinal Piala UEFA melawan Barcelona, dengan Houllier kemudian menyebut pemain Skotlandia itu sebagai 'rekrutan paling inspiratif'.

7. Christian Fuchs dan Marc Albrighton

Libero.id

Kredit: instagram.com/fuchs_official

Duo Leicester, Christian Fuchs dan Marc Albrighton, layak mendapatkan pengakuan dari performa baik mereka. Keduanya bergabung dengan The Foxes dengan status bebas transfer, yakni dari Schalke dan Aston Villa.

Mereka memainkan peran besar dalam membantu The Foxes mengejutkan dunia dalam upaya mereka memenangkan gelar Liga Premier 2015/2016.

Mereka hanya kehilangan namanya dari deretan pemain yang diperhitungkan akibat dibayangi oleh orang-orang seperti Jamie Vardy, Riyad Mahrez, Kasper Schmeichel, dan N'Golo Kante tahun itu.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network