Givanildo Vieira dan Radamel Falcao
Libero.id - Sudah 9 musim tidak ada klub di luar Inggris, Spanyol, dan Jerman yang menjuarai dua kompetisi utama antarklub Eropa. Tim terakhir yang melakukannya adalah FC Porto di Liga Eropa 2010/2011. Semusim sebelumnya, Inter Milan menang di Liga Champions.
Porto pada 2010/2011 adalah klub yang istimewa. Itu sama istimewanya dengan generasi 2002/2003 dan 2003/2004 ketika menjuarai Piala UEFA serta Liga Champions bersama Jose Mourinho.
Ketika menjuarai Liga Eropa 2010/2011, Porto mengalahkan Braga pada pertandingan puncak di Aviva Stadium, Dublin, 10 Mei 2011. Mereka tak terkalahkan di fase grup dan perkasa di Grup L sebelum mengalahkan Sevilla, CSKA Moscow, Spartak Moscow, hingga Villarreal.
Tapi, sama seperti generasi 2002/2003 dan 2003/2004, para pemain asuhan Andre Villas-Boas pada 2010/2011 juga langsung eksodus. Mereka membanjiri sejumlah klub besar di luar Portugal. Beberapa masih eksis di level tinggi hingga hari ini. Sementara beberapa pemain lain sudah kehilangan sentuhan magisnya.
Berikut ini kabar terbaru starting line-up pemain Porto di final Liga Eropa 2010/2011 dalam skema 4-3-3:
GK: Helton (Leiria)
Helton da Silva Arruda adalah orang pertama yang pada saat itu mengangkat piala kemenangan. Itu karena statusnya sebagai kapten Porto. Sepanjang turnamen, dia menciptakan clean sheets 4 kali, termasuk di pertandingan puncak menghadapi Braga.
Helton terus bermain di Porto hingga pensiun pada 2016. Dia menghabiskan 11 tahun bersama klub dengan catatan 332 penampilan. Hebatnya, pada usia 42 tahun, Helton membatalkan pensiunnya untuk bermain sebagai penjaga gawang Leiria di kompetisi kasta ketiga Portugal.
RB: Cristian Sapunaru (Kayserispor)
Cristian Sapunaru berbagi tanggung jawab di posisi bek kanan dengan Jorge Fucile selama kampanye 2010/2011. Dia mendapatkan kehormatan bermain di final setelah Fucile cedera.
Setelah memenangkan Liga Eropa, Sapunaru hanya menghabiskan 1 tahun lagi dengan klub Portugal itu sebelum bergabung dengan Real Zaragoza. Bek asal Rumania itu juga sempat bermain Elche sebelum kembali ke negara asalnya. Sekarang, Sapunaru masih bermain di kompetisi Turki untuk Kayserispor.
CB: Rolando (Braga)
Rolando Jorge Pires da Fonseca adalah pemain bertahan yang tangguh selama 7 tahun tinggal di Estadio do Dragao. Dia membantu klub memenangkan 4 gelar Liga Portugal dan 4 piala domestik plus 1 Liga Eropa.
Pada 2015, Rolando pindah ke Marseille dan menjalani masa yang cukup panjang di Ligue 1. Setelah bermain di Stade Velodrome 4 tahun, Rolando dilepas pada musim panas 2019. Dia sempat tanpa klub. Lalu, memutuskan kembali ke sepakbola Portugal bersama Braga sejak Februari 2020.
CB: Nicolas Otamendi (Benfica)
Tandem Rolando untuk final adalah Nicolas Otamendi, yang hanya melewatkan dua pertandingan Porto di Liga Eropa musim itu. Otamendi menghabiskan 4 tahun bersama Porto sebelum bergabung dengan Valencia pada 2014. Tapi, hanya 1 musim sebelum pindah ke Manchester City senilai 32 juta pounds.
Setelah kedatangan sejumlah pemain berharga mahal di lini belakang, pemain asal Argentina itu meninggalkan Man City. Otamendi sekarang kembali ke Portugal untuk membela Benfica.
LB: Alvaro Pereira (Estudiantes de Merida)
Melengkapi pertahanan di final adalah bek kiri Uruguay, Alvaro Pereira, yang bergabung dari klub CFR Cluj pada musim sebelumnya. Pereira menghabiskan total 3 tahun di Porto sebelum dijual ke Inter Milan pada 2012. Tapi, bek kiri itu tidak terlalu sukses di Italia.
Dua kali masa peminjaman dijalani sebelum penjualan permanen ke klub Argentina, Estudiantes de La Plata. Lalu, setelah menjalankan tugas dengan Nacional Montevideo di negara asalnya, Uruguay, dan River Plate Asuncion di Paraguay, Pereira sekarang berada di Venezuela bersama Estudiantes de Merida.
DM: Fernando (Sevilla)
Fernando Francisco Reges menghabiskan 3 musim di Man City setelah 7 tahun bersama Porto. Di Inggris, gelandang asal Brasil itu membantu kesuksesan Liga Premier 2013/2014 dan 2017/2018. Fernando meninggalkan Man City pada 2015 menuju Galatasaray dan sekarang bermain untuk Sevilla.
CM: Fredy Guarin (Millonarios), menit 73 diganti Fernando Belluschi (Lanus)
Fredy Guarin adalah pencetak gol terbanyak kedua Porto dalam kampanye Liga Europa 2010/2011. Dia mencetak lima gol sekaligus menambahkan 3 assist, termasuk 1 di final.
Penampilan pemain Kolombia untuk Porto selama 3,5 tahun menarik minat Inter Milan, yang awalnya meminjam sebelum akhirnya mengontrak secara permanen. Guarin menghabiskan 4 tahun di Italia sebelum pindah ke klub Liga Super China, Shanghai Shenhua, dan akhirnya berlabuh di Vasco da Gama.
Belum lama ini Guarin meninggalkan kompetisi Brasil untuk kembali ke kampung halamannya membela Millonarios.
Sementara pengganti Guarin di pertandingan final itu, Fernando Belluschi, sekarang berada di Argentina membela Lanus. Dia menghabiskan 3 tahun di Porto sebelum dipinjamkan ke Genoa dan berakhir dengan penjualan ke Turki dengan Bursaspor. Di sana dia bermain 3 tahun, dilanjutkan ke Cruz Azul (Meksiko) dan San Lorenzo (Argentina).
CM: Joao Moutinho (Wolverhampton Wanderers)
Joao Moutinho berada di musim pertamanya setelah didatangkan dari Sporting Lisbon pada musim panas 2010. Moutinho menghabiskan 3 tahun di Porto sebelum pindah ke Monaco. Setelah juara Ligue 1, sekarang Moutinho bermain di Inggris bersama Wolverhampton Wanderers.
RW: Hulk (Atletico Mineiro)
Givanildo Vieira de Sousa bermain di Porto 4 tahun. Hulk sukses besar dengan membuat 4 gol dalam kampanye kemenangan Liga Eropa 2010/2011. Hulk terus-menerus menjadi sasaran klub Liga Premier setelah musim gemilang itu.
Tapi, Hulk justru bergabung dengan klub elite Rusia, Zenit Saint Petersburg pada 2012. Ketika Liga Super China menghebohkan dunia dengan membayar pemain bintang gaji yang tidak masuk akal, Hulk pindah ke Shanghai SIPG. Pemain berusia 34 tahun itu baru-baru ini kembali ke Brasil untuk bermain di Atletico Mineiro.
LW: Silvestre Varela (Belenenses), menit 79 diganti James Rodriguez (Everton)
Silvestre Varela menghabiskan total 8 tahun di Porto. Tapi, musim terakhirnya dibagi antara masa pinjaman di West Bromwich Albion dan Parma, sebelum akhirnya pindah ke Kayserispor. Setelah 2 tahun di Turki, Varela dibebaskan pada musim panas 2019 dan akhirnya kembali ke Portugal dengan Belenenses.
Sementara pengganti Varela, James Rodriguez, saat itu masih muda. Tapi, selama 2 tahun berikutnya, penampilan James menarik perhatian klub-klub besar di seluruh Eropa. Tapi, Monaco yang memenangkan tanda tangannya pada 2013.
James hanya menghabiskan 1 musim di Prancis sebelum ditransfer ke Real Madrid. Setelah gagal mencapai ekspektasi tinggi yang diberikan kepadanya dari para pendukung Los Blancos, James menjalani masa peminjaman di Bayern Muenchen. Lalu, dia mengikuti Carlo Ancelotti di Everton sejak awal musim 2020/2021.
FW: Falcao (Galatasaray)
Radamel Falcao Garcia Zarate adalah penyerang yang sangat menakutkan pada musim itu. Penyerang Kolombia tersebut mencetak satu-satunya gol di final untuk menambah total golnya sepanjang musim menjadi 17 gol. Itu adalah rekor baru di Liga Eropa.
Setelah turnamen, Falcao diambil alih Atletico Madrid dan terus tumbuh sebagai striker yang menakutkan. Dia mencetak 70 gol dalam 91 pertandingan dan mempersembahkan beberapa piala bergengsi, termasuk Liga Eropa 2011/2012.
Tapi setelah pindah ke Monaco pada 2013, cedera mulai mengganggu karier Falcao. Meski kembali bermain bagus untuk klub Prancis itu, pemain Kolombia tersebut mengalami kegagalan saat dipinjamkan ke Manchester United dan Chelsea. Falcao sekarang di Galatasaray dan menemukan performa terbaiknya di Liga Turki.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini