Franz Beckenbauer dan Lothar Matthaeus. Kredit: instagram.com/franzbeckenbauer dan instagram.com/lotharmatthaus10
Libero.id - Selama beberapa dekade, striker dan gelandang adalah posisi yang paling banyak mendapatkan perhatian dan ketenaran dalam sepak bola. Baik itu karena kemampuan mereka dalam mengolah Si Kulit Bundar yang disertai dengan gerakan akrobatik yang indah ataupun kemampuan mereka dalam membobol gawang, entah dengan melewati kiper ataupun melalui tendangan bola mati.
Apakah itu salah? tentu saja tidak, bahkan sangat wajar bila posisi seorang penyerang adalah yang paling sering mendapatkan gelar Ballon d'Or, namun harus diakui bahwa perhatian kepada pemain belakang tidak sama, khsususnya libero.
Saat FIFA menggelar penghargaan Player of the Century pada tahun 2000, Pele dan Diego Maradona keluar sebagai pemenangnya. Maradona menang berdasarkan voting internet, sedangkan Pele dipilih jurnalis, pelatih dan ofisial FIFA. Dalam list tersebut terdapat 20 nama dan dari 20 nama tersebut hanya ada dua permain bertahan di dalamnya, selebihnya adalah penyerang serta gelandang.
Franz Beckenbauer dan Lothar Matthaeus adalah kedua pemain tersebut, dimana keduanya berposisi sebagai libero. Beckenbauer menerima 1,50 persen suara online dan Matthaus memiliki 0,37 persen. Maradona memiliki 53,60 persen atas namanya, tapi itu adalah dahulu, kini semua banyak yang telah berubah.
Pada tahun 2019, bek tengah Liverpool, Virgil van Dijk mengalahkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo untuk dinobatkan sebagai Pemain Terbaik UEFA, menjadi bek pertama yang memenangkan penghargaan tersebut. Masih pada tahun yang sama, pria Belanda itu juga menjadi pesaing utama dalam penghargaa Ballon D'or kendati pada akhirnya ia harus kalah tipis dari Lionel Messi yang mendapatkan 686 poin sementara Van Dijk menerima 679 poin.
Di era modern ini, sebuah klub tidak lagi ragu-ragu untuk mengeluarkan uang untuk para pemain bertahan - baik itu Manchester United yang menghabiskan 87 juta Euro untuk mendatangkan Harry Maguire di jantung pertahanan, atau Van Dijk yang pindah ke Anfield dengan banderol harga yang lumayan, 84,65 juta Euro, membuatnya menjadi bek termahal di tahun 2018.
Seperti melihat masa lalu, kini peranan pemain bertahan menjadi sangat penting, tepatnya seperti era tahun 1970-an ketika Franz Beckenbauer memimpin Jerman dan Bayern Muenchen menuju sukses dengan dirinya yang menjadi libero. Bek tengah hari ini kembali diharapkan untuk memimpin dari belakang - seperti yang dijelaskan oleh Klaus Augenthaler, bek Jerman yang terkenal pada tahun 1980-an.
“Kami tidak lagi memiliki posisi libero, tetapi saat ini para pembela di tengah, mereka adalah pemimpin pertahanan. Meskipun posisinya tidak disebut libero (hari ini), perannya serupa - Anda harus menjadi pemimpin pertahanan, ” ujar Augenthaler saat berada di Mumbai menghadiri undangan dari perusahaan Hafele yang ada di India pada 2019 lalu.
Augenthaler to make an appearance for Bayern in the next minutes. pic.twitter.com/wpOB6AKe7d
— Sextuple winners ?????? (@iMiaSanMia) August 25, 2019
“Ketika saya bermain sebagai libero, saya adalah orang terakhir di pertahanan tetapi hari ini dengan dua bek tengah, peran terkadang berubah. Pada dasarnya, sekarang kami memiliki dua bek tengah yang mengisi peran itu, tergantung pada (sifat) pertandingan dan dari mana lawan berasal - yang akan menuntut para pemain bertahan untuk menjadi fleksibel dan bertukar (peran) dengan pemain yang terakhir,” tambahnya.
Pria yang membela Die Roten hingga dirinya pensiun tersebut sukses memenangkan gelar Bundesliga sebanyak tujuh kali serta berperan penting saat timnas Jerman barat menjuarai Piala Dunia 1990. Pemain akrab disapa Auge itu dikenang karena perannya sebagai seorang 'libero' klasik, posisi yang berperan dalam menyapu bola jika lawan berhasil menembus garis pertahanan serta meningkatkan passing dari lini belakang.
Menurutnya, peran libero dalam sepakbola modern sudah banyak berubah. Dengan meningkatnya kecepatan permainan dan para pemain bertahan tidak lagi fokus pada menandai satu pemain (striker dalam kasus ini), peran libero telah berkembang.
“Peran evolusi libero terkait dengan perubahan dalam sepakbola. Permainan menjadi lebih cepat. Sebelumnya, ada satu pemain di depan bek tengah yang akan terus mengikuti sang penyerang. Tugasnya adalah bersama sang penyerang tetapi sekarang karena permainan telah berubah, fokusnya adalah melindungi ruang. Pertahanan tidak lagi fokus pada single-player (striker), prioritas mereka adalah menjaga ruang,” jelasnya.
Kini pemain belakang dengan perannya yang telah berkembang semakin banyak bermunculan, selain Virgil van Dijk dan Sergio Ramos yang telah memiliki reputasi, nama-nama pemain muda seperti Dayot Upamecano, yang baru saja menandatangani kontrak dengan Die Bayern selama 5 tahun serta Ruben Dias yang tampil luar biasa bersama Manchester City adalah bukti bahwa posisi libero kini merupakan posisi yang prestisius.
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini